skip to main content

Optimalisasi Peran Guru dalam Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat

Bagoes Widjanarko  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Priyadi Nugraha Prabamurti  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Syamsulhuda Budi Musthofa  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Besar Tirto Husodo  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
*Ratih Indraswari orcid  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia
Teguh Wibowo  -  Faculty of Public Health | Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Remaja  yang sehat adalah generasi penerus bangsa yang berkualitas. Pada masa remaja, banyak permasalahan yang sering muncul terkait kesehatan diantaranya perilaku berisiko kesehatan seperti merokok, seks bebas, akses pornografi, mengonsumsi narkoba dan miras, serta banyak lainnya. Sekolah menjadi lingkungan tempat anak tinggal dan belajar bersama teman sebaya. Dalam pergaulan, sering kali perilaku anak sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya daripada orang tua di rumah. Guru memiliki peran penting tidak hanya sebagai pendidik akademik namun juga penanaman karakter anak, namun guru SD belum mendapat pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajarkan perilaku kesehatan kepada anak dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Oleh sebab itu, tim pengabdian berencana untuk memberikan pelatihan kepada guru kelas 4-6 SD sehingga dapat membantu sekolah dalam penyampaian soft skill secara lebih efektif dan interaktif melalui metode permainan sebagai bekal keterampilan hidup dalam menghadapi fase kehidupan berikutnya untuk para siswa.

Fulltext View|Download
Keywords: guru, Sekolah Dasar; kesehatan, keterampilan hidup, siswa

Article Metrics:

  1. BKKBN. Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) 2018. (BKKBN, 2018)
  2. Mariani, N. N. & Arsy, D. F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di SMP Negeri 15 Kota Cirebon Tahun 2017. J. Care 5, 443–456 (2017)
  3. Amalia, E. H. & Azinar, M. Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja. J. Higeia 1, 1–7 (2017)
  4. Dasuki, D. et al. Pengaruh Faktor Personal terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja. Artik. Penelit. (2014)
  5. Winarni. Efikasi Diri dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja SMA. J. Gaster 15, 232–240 (2017)
  6. Indarwati, R., Wahyuni, H. M. & Purwaningsih. Dampak Efikasi Diri dalam Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Remaja. Indones. J. Community Heal. Nurs. 8, 17–22 (2019)
  7. Rusady, I. K., Shaluhiyah, Z. & Husodo, B. T. Analisis Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP di Wilayah Kecamatan Pedurungan Semarang. J. Kesehat. Masy. 5, 1010–1020 (2017)
  8. Victor, E. A. & Haruna, K. Relationship Between Health Locus of Control and Sexual Risk Behaviour. Retrovirology 9, P62 (2012)
  9. Wulandari, S. Perilaku Seksual Pranikah Berisiko terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja SMKN Tandun Kabupaten Rokan Hulu. J. Matern. Neonatal 2, 74–84 (2016)
  10. Suwarni, L. & Selviana, S. Inisiasi Seks Pranikah Remaja Dan Faktor Yang Mempengaruhi. J. Kesehat. Masy. 10, 169 (2015)
  11. Gayatri, S., Shaluhiyah, Z. & Indraswari, R. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Frekuensi Akses Pornografi dan Dampaknya terhadap Perilaku Seksual pada Remaja di Kota Bogor. J. Kesehat. Masy. 8, 410–19 (2020)
  12. Taylor-Seehafer, M. & Rew, L. Risky Sexual Behavior among Adolescent Women. J. Soc. Pediatr. Nurses 5, 15–25 (2000)
  13. Wanufika, I. & Ismail, D. Komunikasi Orang Tua tentang Seksualitas terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja. Ber. Kedokt. Masy. 33, 495–500 (2017)
  14. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja (Indikator Utama). (BKKBN, 2018)
  15. Shuey, D. A., Babishangire, B. B., Omiat, S. & Bagarukayo, H. Increased Sexual Abstinence among In-school Adolescents as A Result of School Health Education in Soroti District , Uganda. Health Educ. Res. 14, 411–419 (1999)
  16. WHO. Skills for Health. (WHO, 2004)
  17. WHO. Life Skills Education for Children and Adolescents in Schools. (WHO, 1997)
  18. Motlagh, M., Rejaei, L. & Jonidi, A. Priorities in Health Education Needs of Youth Based on Needs Assessment and Stakeholder Involvement, in Areas Covered by the Health Departments of Iran University of Medical Sciences. J. Educ. Community Heal. 3, 51–57 (2016)
  19. Timmerman, G. Teaching Skills and Personal Characteristics of Sex Education Teachers. Teach. Teach. Educ. 25, 500–506 (2009)
  20. Senowarsito, M. & Listyaning. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) melalui Child Friendly Teaching Model (CFTM) sebagai Dasar Membangun Karakter Siswa. J. E-Dimas 3, 1–14 (2012)
  21. Balitbang Provinsi Jawa Timur. Penelitian Pengembangan Pendidikan Jawa Timur. (2002)
  22. CARICOM & UNICEF. Health and Family Life Education: Empowering Young People with Skills for Healthy Living. (Barbados, 1999)
  23. Kann, L. et al. The School Health Policies and Programmes Study (SHPPS): Rationale for a nationwide status report on school health. J. Sch. Health 65, 291–294 (1995)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.