skip to main content

Sosialisasi Teknologi Pengolahan Sampak Organik Menjadi Kompos Cair Melalui Pemberdayaan Masyarakat

*Nurjazuli Nurjazuli orcid scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Nikie Astorina Yunita Dewanti  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Onny Setiani  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Tri Joko  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Mursid Rahardjo  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Endah Wahyuningsih  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Yusniar Hanani Darundiati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Budiyono Budiyono  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Suhartono Suhartono  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Sulistyani Sulistyani  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sampah merupakan produk samping aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Produksi sampah yang terus meningkat akan menjadi beban pemerintah dalam pengelolaannya. Untuk mengurangi beban tersebut diperlukan pendekatan dalam mereduksi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Teknologi komposting merupakan salah satu alternatif untuk mereduksi sampah. Implementasi komposting akan meningkatkan daya ungkitnya bila dilakukan berbasis pemberdayaan masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah organik. Metode yang digunakan adalah penerapan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat. Partisipan kegiatan pengabdian ini adalah ibu-ibudan bapak-bapak yang menjadi anggota pengelola bank sampah yang ada di RW 15 kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa ceramah, diskusi, demonstrasi, evaluasi, dan implementasi paska pemberdayaan. Selama kegiatan pemberdayaan berlangsung, semua partisipan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa partisipan sangat antusias dalam mengikuti pemberdayaan yang dibuktikan dengan diskusi yang dinamis. Hasil evaluasi paska pemberdayaan menunjukkan bahwa partisipan memahami teknologi pengolahan sampah yang disampaiakan dengan baik yang dibuktikan dengan sebagian besar mereka telah menerapkan teknologi pembuatan kompos cair di rumah masing-masing. Dari kegiatan pemberdayaan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu memahami dan menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi kompos cair.

 

ABSTRACT

Waste is a byproduct of human activities in everyday life. The increasing waste production will be a burden on the government in its management. To reduce the burden, an approach is needed in reducing waste that must be disposed of to landfills. Composting technology is one alternative to reduce waste. The implementation of composting will increase its leverage when done based on community empowerment. Therefore, this service activity aims to increase community participation in waste management, especially organic waste. The method used is the application of technology with community empowerment. Participants of this service activity are mothers who are members of the waste bank management in RW 15 Mangunsari sub-district of Sidomukti Salatiga City. The form of activities carried out in the form of lectures, discussions, demonstrations, evaluations, and implementations after empowerment. During the empowerment activities, all participants implemented strict health protocols. The results of the devotion activities showed that participants were very enthusiastic in participating in empowerment as evidenced by dynamic discussions. The results of the post-empowerment evaluation showed that participants understood the waste processing technology that was well delivered as evidenced by most of them having applied liquid composting technology in their respective homes. From this empowerment activity, it can be concluded that the community is able to understand and apply waste processing technology into liquid compost.

Fulltext View|Download
Keywords: teknologi kompos; sampah organic; pemberdayaan masyarakat

Article Metrics:

  1. Widiarti IW. Pengelolaan sampah berbasis “Zero Waste” skala rumah tangga secara mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 2012, 4(2): 101‐113
  2. Damanhuri E., Padmi T. Pengelolaan sampah (Diktat Kuliah). Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, 2010
  3. Sudarmanto B. Penerapatan teknologi pengolahan dan pemanfaatannya dalam pengelolaan sampah. Prosiding (2010)
  4. Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pengelolaan sampah mandiri ramah lingkungan skala rumah tangga, studi kasus di Desa Cupang, Scientiae Educatia, 2014, 3(1): 11-20
  5. Subandriyo, Anggoro D.D., & Hadiyanto. (2012). Optimasi pengomposan sampah organik rumah tangga menggunakan kombinasi aktivator EM4 dan Mol terhadap rasio C/N. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2012, 10(2): 70-75
  6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
  7. Husodo T, Wulandari I, Erri Noviar Megantara, Sya Sya Shanida, Dwiki Danang Kuncoro, Nining Ratningsih. Partisipasi Dan Persepsi Masyarakat Desa Cinunuk Dalam Pengelolaan Sampah Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Juni 2021 9(2): 192-203
  8. Mulyana E, Ratnata IW, Saputra WS, Ardiansyah NP. Penerapan Teknologi Tepat Guna pada Pengolahan Limbah Rumah Tangga di Desa Sukajaya Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Desember 2020, 7(1): 44-69
  9. Sahwan F.L. Potensi komposting sampah skala rumah tangga untuk mereduksi timbulan sampah. J. Tek. Ling, 2013, 14(1): 25-34
  10. Solichin, Yoto, Wahono, Leksono D, Edy, Irdianto Windra, EI. Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Pembuatan Pupuk Organik di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Karinov , Januari 2018, 1(1): 1-5

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.