Pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max) pada dosis pupuk organik dan cacing tanah yang berbeda

Aris Wahyu Utomo, Adriani Darmawati, Sutarno Sutarno


DOI: https://doi.org/10.14710/joac.2.3.213-220

Abstract


The research aimed to find out the effect of the interaction between organic fertilizer and earth worm dosage on plant growth and production of soybean. The research was conducted in greenhouse and Laboratory of Ecology and Plant Production of Faculty of Animal and Agricultural Science Diponegoro University, from March – May 2017. The research was arranged using 4x4 factorial design based on Completely Randomized Design. The data weresubjected to analysisof variance (F-test) and followed by Duncan’s Multiple Range Test at 5%. The first factor was dosage of organic fertilizer at 4 different dosage 0 ton/ha (S0), 5 ton/ha (S1), 10 ton/ha (S2), and 15 ton/ha (S3). The second factor was dosage of earth worm at 4 different levels 0 ton/ha (C0), 0.225 ton/ha (C1), 0.450 ton/ha (C2), and 0.675 ton/ha (C3). The result showed the combination of dosage of organic fertilizer and earth worm had effect to plant growth, number of leaves and number of pods.

Keywords: Organic Fertilizer, Earth Worm, Soybean

 


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. 2016. Harvested Area of Soybean by Province, 2011 - 2016.

Efendi. 2010. Peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai melalui kombinasi pupuk organik lamtorogung dengan pupuk kandang. J. Floratek. 5 (1): 65-73.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hieronymus, Y. 2010. Biologi tanah dan strategi pengolahannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Margolang, R. D., Jamilah, dan M Sembiring. 2015. Karakteristik beberapa sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pada sistem pertanian organik. J. Online Agroekoteaknologi. 3 (2): 717-723.

Kastono, D. 2005. Tanggapan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam terhadap penggunaan pupuk organik dan biopestisida gulma siam (Chromolaena odorata). Ilmu Pertanian. 12 (2): 103 - 116.

Marzuki, Sufardi, dan Manfarizah. 2012. Sifat fisika dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada tanah terkompaksi akibat cacing tanah dan bahan organik. J. Manajemen Sumberdaya Lahan. 1 (1): 23–31.

Musnawar, E.I. 2005. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan dan Cara Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Qudratullah, H., T. R. Setyawati, dan A. H. Yanti. 2013. Keanekaragaman cacing tanah (Oligochaeta) pada tiga tipe habitat di Kecamatan Pontianak Kota. Protobiont. 2 (2): 56-62.

Sari, M. dan M. Lestari. 2014. Kepadatan dan distribusi cacing tanah di areal Arboretum dipterocarpaceae 1.5 Ha Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Lectura. 5 (1): 93-103.

Sihaloho, N. S., N. Rahmawati, dan L. A. P. Putri. 2015. Respons pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai varietas detam 1 terhadap pemberian vermikompos dan pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi. 3 (4): 1591- 1600.

Silver, M. C. R. and C. Nkwiine. 2007. A review of studies on decomposer microbiota in Uganda. African Journal of Ecology. 45 (2): 36–4.

Subowo, G. 2011. Peran cacing tanah kelompok endogaesis dalam meningkatkan efisiensi pengolahan tanah lahan kering. Jurnal Litbang Pertanian. 30 (4): 125-131.

Sugiyarto, M. Efendi, E. Mahajoeno, Y. Sugito, E. Hadayanto, dan L. Agustina. 2007. Preferensi berbagai jenis makrofauna tanah terhadap sisa bahan organik tanaman pada intensitas cahaya berbeda. Biodiversitas. 7 (4): 96-100.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Kanisius, Yogyakarta.

Zulfadli, Muyassir, dan Fikrinda. 2012. Sifat tanah terkompaksi akibat pemberian cacing tanah dan bahan organik. J. Manajemen Sumberdaya Lahan. 1(1): 54-61.




View JOAC Stats

 

ISSN 2597-4386 (media online)

JOAC is published by Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Indonesia

 

Creative Commons License
JOAC is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.