1Politeknik Negeri Balikpapan, Indonesia
2Institut Pertanian Bogor, Indonesia
3Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT7352, author = {Hadi Hermansyah and Agus Atmadipoera and Tri Prartono and Indra Jaya and Fadli Syamsudin}, title = {Percampuran Turbulen Di Laut Sulawesi Menggunakan Estimasi Thorpe Analisis}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {24}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {turbulent mixing; estimate Thorpe analysis; vertical diffusivity; Dissipation; Sulawesi Sea}, abstract = { Dissipation of internal tides will cause mixing, The mixing process at sea plays a key role in controlling large-scale circulation and ocean energy distribution. The purpose of this research was to estimate the turbulent mixing values (vertical eddy diffusivity) of water mass using Thorpe analysis. The results showed that the location where strong mixing occurred in the “near-field” area around Sangihe Island with vertical diffusivity value . Even in areas far-field(far from the generating site) are found vertical diffusivity , the result of internal propagation tides dissipation. Based on the result of the observation, it shows that the level of kinetic energy of eddy turbulen dissipation (ε) in the Sulawesi Sea on all layers has an average value of . The value of ε in the thermocline layer is greatest compared to the mixed surface layer and the almost homogeneous deep layer, the increase in mixing in the area near the ridge due to the closer water column to the base topography. The average turbulent rate of , the strongest fluctuation of value occurs in the thermocline layer, ranging from to with an average of about . The value of this turbulent mixing is higher than the previous measurements in some Indonesian ocean. This is allegedly due to the existence of a strong internal tidal energy and its interaction with topography in the Sulawesi Sea. Disipasi dari pasang surut internal akan menyebabkan terjadinya percampuran, proses percampuran di laut memainkan peran kunci dalam mengendalikan sirkulasi skala besar dan distribusi energi lautan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai percampuran turbulen (difusivitas eddy vertikal) massa air dengan analisis Thorpe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa percampuran yang kuat terjadi di area sekitar Pulau Sangihe-Talaud dengan nilai difusivitas vertikal . Bahkan pada area yang jauh dari pusat pembangkitan ditemukan difusivitas vertikal , hasil disipasi propagasi pasang surut internal. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa rata-rata tingkat energi kinetik disipasi turbulen eddy Laut Sulawesi pada semua lapisan adalah . Nilai di lapisan termoklin paling besar dibandingkan dengan lapisan permukaan tercampur dan lapisan dalam yang hampir homogen, peningkatan percampuran di daerah dekat ridge disebabkan makin mendekatnya kolom air dengan topografi dasar. Rata-rata nilai percampuran turbulen sebesar , fluktuasi nilai yang paling kuat terjadi di lapisan termoklin, yang berkisar yaitu antara sampai dengan rerata sekitar . Nilai percampuran turbulen ini lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya di beberapa perairan Indonesia. Hal ini diduga karena adanya energi pasang surut internal yang kuat serta interaksinya dengan topografi yang ada di Laut Sulawesi. }, issn = {2528-3111}, pages = {211--222} doi = {10.14710/jkt.v24i2.7352}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/7352} }
Refworks Citation Data :
Disipasi dari pasang surut internal akan menyebabkan terjadinya percampuran, proses percampuran di laut memainkan peran kunci dalam mengendalikan sirkulasi skala besar dan distribusi energi lautan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai percampuran turbulen (difusivitas eddy vertikal) massa air dengan analisis Thorpe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa percampuran yang kuat terjadi di area sekitar Pulau Sangihe-Talaud dengan nilai difusivitas vertikal . Bahkan pada area yang jauh dari pusat pembangkitan ditemukan difusivitas vertikal , hasil disipasi propagasi pasang surut internal. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa rata-rata tingkat energi kinetik disipasi turbulen eddy Laut Sulawesi pada semua lapisan adalah . Nilai di lapisan termoklin paling besar dibandingkan dengan lapisan permukaan tercampur dan lapisan dalam yang hampir homogen, peningkatan percampuran di daerah dekat ridge disebabkan makin mendekatnya kolom air dengan topografi dasar. Rata-rata nilai percampuran turbulen sebesar , fluktuasi nilai yang paling kuat terjadi di lapisan termoklin, yang berkisar yaitu antara sampai dengan rerata sekitar . Nilai percampuran turbulen ini lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya di beberapa perairan Indonesia. Hal ini diduga karena adanya energi pasang surut internal yang kuat serta interaksinya dengan topografi yang ada di Laut Sulawesi.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.