skip to main content

Biokonsentrasi Timbal (Pb) pada Hepatopankreas, Insang dan Daging Penaeus merguiensis di Teluk Kelabat Bagian Luar

1Universitas Bangka Belitung, Indonesia

2Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia, Indonesia

Published: 2 Nov 2019.
Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Illegal tin mining or unconventional mining activities produce tailings. Tailings contain dangerous heavy metals one of which is Lead (Pb). The increasing concentration of Pb in the waters will also increase its concentration in the body of the biota, one of which is shrimp. The purpose of this study was to analyse the Pb content in gills, hepatopancreas and muscle in Penaeus merguiensis, analyse the Pb content in water and sediments, measure the ability of Penaeus merguiensis in accumulating Pb in water and sediments, and determine the safe limit for consumption. Shrimp, water and sediment samples were analysed using AAS. The results showed that the highest Pb concentration in Penaeus merguiensis was hepatopancreas> gill> meat, with an average range of 0,1897–0,4064 mg/kg, gills 0,2424-0,4770 mg/kg, and meat 0,1348-0,1636 mg/kg. The average Pb concentration in water ranged from 0,2624 to 0,5713 mg/L, while the sediment ranged from 0,2783 to 0,9760 mg/kg. The ability of Penaeus merguensis to accumulate Pb included in the low category. The value of daily intake is around 9,760-11,128 kg/week.

 

Aktivitas penambangan timah illegal atau tambang inkonvensional menghasilkan sisa limbah buangan (Tailing). Tailing mengandung logam berat berbahaya salah satunya Timbal (Pb). Meningkatnya konsentrasi Pb di perairan akan meningkat pula konsentrasinya dalam tubuh biota, salah satunya udang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis kandungan Pb pada insang, hepatopankreas dan daging pada Penaeus merguiensis, menganalisis kandungan Pb pada air dan sedimen, mengukur kemampuan Penaeus merguiensis dalam mengakumulasikan Pb di air dan sedimen, dan menentukan nilai batas aman konsumsi. Sampel udang, air dan sedimen dianalisis menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Pb tertinggi pada Penaeus merguiensis adalah hepatopankreas>insang>daging, dengan kisaran rata-rata 0,1897–0,4064 mg/kg, insang 0,2424-0,4770 mg/kg, dan daging 0,1348-0,1636 mg/kg. Konsentrasi Pb rata-rata dalam air berkisar antara 0,2624-0,5713 mg/L, sementara sedimen berkisar dari 0,2783-0,9760 mg/kg. Kemampuan Penaeus merguensis untuk mengakumulasi Pb termasuk dalam kategori rendah. Nilai asupan harian sekitar 9,760-11,128 kg/minggu.

Fulltext View|Download
Keywords: Pb; Penaeus merguiensis; air; sedimen; Teluk Kelabat Luar

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.