Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT3384, author = {Reni Yunita and Suryanti Suryanti and Nurul Latifah}, title = {Biodiversitas Echinodermata pada Ekosistem Lamun di Perairan Pulau Karimunjawa, Jepara}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {23}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Biodiversitas; Echinodermata; Lamun; Pulau Karimunjawa}, abstract = { The seagrass ecosystem is an important ecosystem as the place of feeding ground, nursery ground, and spawning ground. One of the biotas living in the seagrass was Echinoderms. This research aims to determine the density of seagrass and biodiversity of Echinoderms and the relationship between the seagrass density with the abundance of Echinoderms in the waters of Karimunjawa Island. The sampling methods used in this research is purposive sampling with two stations at a different location and each station there were three transect lines . The types of seagrass found in the waters of Karimunjawa Island are eight species i.e.: Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Halophila minor, Halophila ovalis and Halodule uninervis. The type of Echinoderms found consists of three different classes i.e., Asteroidea, Echinoidea, and Holothuroidea. Class of Asteroidea, there is 1 type i.e., Archaster typicus. Class of Echinoidea, there are 3 types i.e., Diadema setosum, Laganum central, and Laganum depressum. Class of Holothuroidea, there is 1 type i.e., Holothuria atra. The value of the diversity index (H ') of Echinoderms ranged from 1.24 to 1.49 . The range of index values of diversity (H ') of Echinoderms in Karimunjawa Island has medium species diversity . The results of this research show that the value of seagrass correlation with Echinodermata (r) is -0.458, it means that the relationship between them is close enough and the higher density of seagrass then the abundance of echinoderms is lower . Ekosistem lamun merupakan ekosistem penting sebagai tempat feeding ground, nursery ground, dan spawning ground . Salah satu biota yang hidup di ekosistem lamun adalah Echinodermata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan lamun dan biodiversitas Echinodermata serta hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan Echinodermata di perairan Pulau Karimunjawa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan dua stasiun pada lokasi yang berbeda dan masing-masing stasiun terdapat 3 line transek. Line transek ditarik secara tegak lurus pantai sepanjang 50 meter dari pertama kali ditemukan lamun. Pengamatan yang dilakukan meliputi jenis dan jumlah lamun, jenis dan jumlah Echinodermata yang ditemukan pada setiap transek serta pengukuran parameter lingkungan perairan . Jenis lamun yang ditemukan di perairan Pulau Karimunjawa terdapat 8 jenis yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Halophila minor, Halophila ovalis dan Halodule uninervis. Jenis Echinodermata yang ditemukan terdiri dari 3 kelas yang berbeda yaitu Asteroidea, Echinoidea, dan Holothuroidea. Kelas Asteroidea terdapat 1 jenis yaitu Archaster typicus , kelas Echinoidea terdiri dari 3 jenis yaitu Diadema setosum, Laganum central, dan Laganum depressum, sedangkan kelas Holothuroidea dijumpai 1 jenis yaitu Holothuria atra. Nilai indeks keanekaragaman (H’) Echinodermata berkisar 1,24 - 1,49. Kisaran nilai indeks keanekaragaman (H’) Echinodermata di Pulau Karimunjawa memiliki keanekaragaman jenis sedang. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi lamun dengan Echinodermata (r) -0,458 yang berarti hubungan diantara keduanya cukup erat dan semakin rapat lamun maka kelimpahan Echinodermata semakin rendah. }, issn = {2528-3111}, pages = {47--56} doi = {10.14710/jkt.v23i1.3384}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/3384} }
Refworks Citation Data :
Ekosistem lamun merupakan ekosistem penting sebagai tempat feeding ground, nursery ground, dan spawning ground. Salah satu biota yang hidup di ekosistem lamun adalah Echinodermata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan lamun dan biodiversitas Echinodermata serta hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan Echinodermata di perairan Pulau Karimunjawa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan dua stasiun pada lokasi yang berbeda dan masing-masing stasiun terdapat 3 line transek. Line transek ditarik secara tegak lurus pantai sepanjang 50 meter dari pertama kali ditemukan lamun. Pengamatan yang dilakukan meliputi jenis dan jumlah lamun, jenis dan jumlah Echinodermata yang ditemukan pada setiap transek serta pengukuran parameter lingkungan perairan . Jenis lamun yang ditemukan di perairan Pulau Karimunjawa terdapat 8 jenis yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Halophila minor, Halophila ovalis dan Halodule uninervis. Jenis Echinodermata yang ditemukan terdiri dari 3 kelas yang berbeda yaitu Asteroidea, Echinoidea, dan Holothuroidea. Kelas Asteroidea terdapat 1 jenis yaitu Archaster typicus, kelas Echinoidea terdiri dari 3 jenis yaitu Diadema setosum, Laganum central, dan Laganum depressum, sedangkan kelas Holothuroidea dijumpai 1 jenis yaitu Holothuria atra. Nilai indeks keanekaragaman (H’) Echinodermata berkisar 1,24 - 1,49. Kisaran nilai indeks keanekaragaman (H’) Echinodermata di Pulau Karimunjawa memiliki keanekaragaman jenis sedang. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi lamun dengan Echinodermata (r) -0,458 yang berarti hubungan diantara keduanya cukup erat dan semakin rapat lamun maka kelimpahan Echinodermata semakin rendah.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.