skip to main content

Kontaminasi Kadmium (Cd) serta Analisis Risiko Kesehatan Manusia melalui Konsumsi Kerang Tahu (Meretrix spp.) di Pesisir Bangkalan

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia

Received: 26 Sep 2025; Revised: 15 Oct 2025; Accepted: 20 Oct 2025; Available online: 6 Nov 2025; Published: 14 Nov 2025.
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Venus clams are a fishery commodity on the coast of Bangkalan and a source of animal protein for the local people. However, the accumulation of cadmium in these clams could pose a health risk to humans through consumption. Therefore, this study aims to assess the level of cadmium contamination in the environment and analyze the health risks of consuming venus clams on the coast of Bangkalan. Seawater, sediment, and venus clamps samples were taken at two stations (Bancaran and Sambilangan) in the coastal area of Bangkalan, then analyzed for cadmium (Cd) content using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The analysis results showed that cadmium in seawater at Bancaran Station (0.003 mg/L) and Sambilangan Station (0.008 mg/L) had exceeded the quality standard threshold. Conversely, the cadmium content in sediment and venus clams at both stations was still below the threshold. Based on Target Hazard Quotients (THQ) and Estimated Weekly Intakes (EWI), consumption of tofu clams from both stations did not pose a health risk.

 

Kerang tahu banyak dimanfaatkan sebagai komoditas perikanan di pesisir Bangkalan dan menjadi salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat setempat. Namun, akumulasi kadmium dalam kerang tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia melalui konsumsi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat cemaran kadmium pada lingkungan serta menganalisis risiko kesehatan dari konsumsi kerang tahu di Pesisir Bangkalan. Pengambilan sampel air laut, sedimen dan kerang laut dilakukan di dua stasiun (Bancaran dan Sambilangan) di lingkup pesisir Bangkalan, kemudian dilakukan analisis kandungan cadmium (Cd) dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).  Hasil analisis menunjukkan kadmium pada air laut di Stasiun Bancaran (0,003 mg/L) dan Sambilangan (0,008 mg/L) telah melebihi ambang batas baku mutu. Sebaliknya kandungan kadmium di sedimen dan kerang tahu pada kedua stasiun masih dibawah ambang batas. Berdasarkan Target Hazard Quotients (THQ)dan Estiamted Weekly Intakes (EWI), konsumsi kerang tahu di kedua stasiun tidak berisiko terhadap kesehatan. 

Fulltext View|Download
Keywords: Bioaccumulation Factor; Target Hazard Quotients; Estimated Weekly Intakes; Sambilangan; Bancaran

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.