1Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia
2Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jendral Soedirman, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT25779, author = {Herlambang Aulia Rachman and Zainul Hidayah and Amir Yarkhasy Yuliardi}, title = {Dinamika Suhu Permukaan Laut dan Konsentrasi Klorofil-a di Perairan Laut Flores Hubungannya dengan Fenomena ENSO dan IOD}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {28}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Laut Flores; Suhu Permukaan Laut ;Klorofil-a; ENSO; IOD}, abstract = { The Flores Sea is a central region of Indonesia that plays a crucial role in the circulation of water masses. This area serves as a key pathway for the Indonesian Throughflow (ITF), which transports water from the Pacific to the Indian Ocean. The region is also known for its high productivity, particularly in fisheries. This study analyzes two important oceanographic parameters: Sea Surface Temperature (SST) and Chlorophyll-a concentration. The analyses conducted include monthly averages and anomalies and their relationship with interannual phenomena such as the El Niño-Southern Oscillation (ENSO) and the Indian Ocean Dipole (IOD). To quantify the relationship between oceanographic parameters and these phenomena, correlation and partial correlation analyses were performed. The results indicate that SST and Chlorophyll-a exhibit seasonal fluctuations, particularly in the northern Flores Sea near Sulawesi Island. These fluctuations are suspected to be caused by seasonal upwelling in the region, driven by the movement of the Southeast Monsoon winds during the East Monsoon season (June–August). Upwelling is concentrated in the northern part of the Flores Sea, along the southern coast of Sulawesi Island. The correlation and partial correlation analyses also show that ENSO and IOD significantly impact the variability of oceanographic parameters in the Flores Sea, with IOD exerting a stronger influence than ENSO. Perairan Laut Flores merupakan kawasan yang terletak pada bagian sentral wilayah Indonesia yang memiliki peranan penting dalam sirkulasi massa air di Indonesia. Wilayah ini merupakan lokasi aliran Arus Lintas Indonesia (Arlindo) atau Indonesian Throughflow (ITF) yang mengalir dari Samudera Pasific menuju Hindia. Wilayah ini juga dikenal memiliki produktifitas perikanan yang cukup tinggi khususnya dalam sektor perikanan. Dalam penelitian ini menganalisis bagaimana dua parameter oseanografi yang cukup penting yakni Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Konsentrasi Klorofil-a. Analisis yang dilakukan antara lain adalah rata-rata bulanan, anomaly, dan hubungannya dengan fenomena antar tahunan seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Untuk mengkuantifikasi hubungan antara parameter oseanografi dengan kedua fenomena tersebut maka dilakukan analisis korelasi dan partsial korelasi. Hasilnya adalah parameter SPL dan Klorofil-a memiliki fluktuasi secara musiman, khususnya yang berada pada sisi utara dekat Pulau Sulawesi. Fluktuasi ini diduga diakibatkan oleh adanya fenomena Upwelling yang terjadi secara musiman pada wilayah ini akibat pergerakan dari Angin Muson Tenggara pada musim Timur (Juni-Agustus). Upwelling terfokus pada wilayah bagian sisi utara Laut Flores (pesisir selatan Pulau Sulawesi). Hasil analisis korelasi dan parsial korelasi juga menunjukkan fenomena ENSO dan IOD memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap variabilitas parameter oseanografi di Laut Flores. Dimana fenomena IOD memberikan dampak yang lebih kuat dibanding dengan fenomena ENSO. }, issn = {2528-3111}, pages = {53--62} doi = {10.14710/jkt.v28i1.25779}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/25779} }
Refworks Citation Data :
The Flores Sea is a central region of Indonesia that plays a crucial role in the circulation of water masses. This area serves as a key pathway for the Indonesian Throughflow (ITF), which transports water from the Pacific to the Indian Ocean. The region is also known for its high productivity, particularly in fisheries. This study analyzes two important oceanographic parameters: Sea Surface Temperature (SST) and Chlorophyll-a concentration. The analyses conducted include monthly averages and anomalies and their relationship with interannual phenomena such as the El Niño-Southern Oscillation (ENSO) and the Indian Ocean Dipole (IOD). To quantify the relationship between oceanographic parameters and these phenomena, correlation and partial correlation analyses were performed. The results indicate that SST and Chlorophyll-a exhibit seasonal fluctuations, particularly in the northern Flores Sea near Sulawesi Island. These fluctuations are suspected to be caused by seasonal upwelling in the region, driven by the movement of the Southeast Monsoon winds during the East Monsoon season (June–August). Upwelling is concentrated in the northern part of the Flores Sea, along the southern coast of Sulawesi Island. The correlation and partial correlation analyses also show that ENSO and IOD significantly impact the variability of oceanographic parameters in the Flores Sea, with IOD exerting a stronger influence than ENSO.
Perairan Laut Flores merupakan kawasan yang terletak pada bagian sentral wilayah Indonesia yang memiliki peranan penting dalam sirkulasi massa air di Indonesia. Wilayah ini merupakan lokasi aliran Arus Lintas Indonesia (Arlindo) atau Indonesian Throughflow (ITF) yang mengalir dari Samudera Pasific menuju Hindia. Wilayah ini juga dikenal memiliki produktifitas perikanan yang cukup tinggi khususnya dalam sektor perikanan. Dalam penelitian ini menganalisis bagaimana dua parameter oseanografi yang cukup penting yakni Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Konsentrasi Klorofil-a. Analisis yang dilakukan antara lain adalah rata-rata bulanan, anomaly, dan hubungannya dengan fenomena antar tahunan seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Untuk mengkuantifikasi hubungan antara parameter oseanografi dengan kedua fenomena tersebut maka dilakukan analisis korelasi dan partsial korelasi. Hasilnya adalah parameter SPL dan Klorofil-a memiliki fluktuasi secara musiman, khususnya yang berada pada sisi utara dekat Pulau Sulawesi. Fluktuasi ini diduga diakibatkan oleh adanya fenomena Upwelling yang terjadi secara musiman pada wilayah ini akibat pergerakan dari Angin Muson Tenggara pada musim Timur (Juni-Agustus). Upwelling terfokus pada wilayah bagian sisi utara Laut Flores (pesisir selatan Pulau Sulawesi). Hasil analisis korelasi dan parsial korelasi juga menunjukkan fenomena ENSO dan IOD memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap variabilitas parameter oseanografi di Laut Flores. Dimana fenomena IOD memberikan dampak yang lebih kuat dibanding dengan fenomena ENSO.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.