skip to main content

Bakteri yang Berasosiasi dengan Karang Keras yang Terinfeksi Penyakit White Syndrome di Perairan Sawopudo, Sulawesi Tenggara, Indonesia

1Program Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

3Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

4 Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

View all affiliations
Received: 11 Jan 2025; Revised: 15 Feb 2025; Accepted: 18 Feb 2025; Available online: 6 Mar 2025; Published: 23 Mar 2025.
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Coral disease is one of the most significant factors contributing to coral mortality, leading to a reduction in coral cover. The direct causes of coral disease remain a subject of ongoing investigation by researchers at both national and international levels. There is a relationship between corals and microbes that form the coral holobiont, which can be beneficial, harmful, or neutral. This study aims to isolate, purify, and identify bacteria associated with corals infected with white syndrome (WS) at the molecular level through 16S rRNA gene amplification. Coral samples infected with WS were collected from the Sawopudo Waters in Southeast Sulawesi using purposive sampling through snorkeling. The coral life forms sampled included massive, sub-massive, and branching types, collected from approximately three different colonies. Bacterial analysis associated with WS coral disease was conducted in the laboratory, initially with isolation using the spread plate method and purification through quadrant streaking on peptone, yeast, and agar media. Once pure bacterial colonies were obtained, the bacterial isolates associated with WS-infected corals were injected into healthy corals using laboratory-scale Koch's postulates. The results showed 8 (eight) bacterial isolates associated with WS-infected corals (SWS01, SWS02, SWS03, SWS04, SWS05, SWS06, SWS07, and SWS08). Based on Koch's postulates, isolates SWS01 and SWS07 exhibited visual signs of WS disease. Further isolation and purification were only conducted on isolate SWS01. Molecular identification using 16S rRNA gene amplification revealed that isolate SWS01 is closely related to Priestia flexa (99.72% similarity), isolate SWS07 is closely related to Bacillus velezensis (99.68% similarity), and the re-cultured isolate from Koch's postulates is closely related to Alteromonas macleodii (99.64% similarity).



Penyakit karang adalah salah satu faktor terpenting penyebab kematian karang dan dapat menurunkan tutupan karang. Penyebab langsung penyakit karang hingga saat ini masih terus dicari oleh para peneliti baik skala nasional maupun internasional. Terdapat hubungan antara karang dengan mikrobia yang membentuk coral holobiont yang dapat bersifat menguntungkan, merugikan, dan netral. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mempurifikasi, dan mengidentifikasi bakteri yang berasosiasi dengan karang terinfeksi white syndrome (WS) secara molekuler dengan amplifikasi gen 16S rRNA. Sampel karang terinfeksi WS diambil di Perairan Sawopudo-Sulawesi Tenggara dengan metode purposive sampling melalui snorkeling. Bentuk pertumbuhan karang yang diambil sebagai sampel adalah massive, sub massive, dan branching yang diambil dari 3 koloni yang berbeda. Analisis bakteri asosiasi karang terinfeksi WS dilakukan di laboratorium dimulai dengan isolasi dengan metode sebar dan purifikasi dengan metode gores kuadran pada media pepton, yeast, dan agar. Setelah diperoleh koloni murni, isolat bakteri yang berasosiasi dengan karang WS diinjeksikan ke karang sehat menggunakan uji Postulat Koch skala laboratorium. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya 8 (delapan) isolat bakteri yang berasosiasi dengan karang terinfeksi WS dengan kode isolat S.WS.01, S.WS.02, S.WS.03, S.WS.04, S.WS.05, S.WS.06, S.WS.07, dan S.WS.08. Uji Postulat Koch tidak berhasil dalam penelitian ini, akan tetapi isolat bakteri S.WS.01 dan S.WS.07 menunjukkan tanda-tanda penyakit WS secara visual pada saat uji Postulat Koch. Setelah dilakukan identifikasi molekuler menggunakan amplifikasi gen 16S rRNA, isolat S.WS.01 berkerabat dekat dengan Priestia flexa (99,72% kemiripan), isolat S.WS.07 berkerabat dekat dengan Bacillus velezensis (99,68% kemiripan), dan untuk isolat hasil kultur kembali dari Postulat Koch berkerabat dekat dengan Alteromonas macleodii (99,64% kemiripan).

Fulltext View|Download
Keywords: Alteromonas macleodii; Bacillus velezensis; Bakteri Patogen; Penyakit Karang; Priestia flexa
Funding: Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungan dana dalam skema PDD SPK No.: 449A-02/UN7.D2/PP/VI/2023. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para s

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.