skip to main content

Preparasi dan Karakterisasi Bioplastik dari Limbah Ekstraksi Karagenan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. C. Silva, 1966 dengan Pemlastis Gliserol

Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 1 Aug 2024; Revised: 3 Sep 2024; Accepted: 10 Sep 2024; Available online: 9 Nov 2024; Published: 10 Nov 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

The carrageenan production process from Kappaphycus alvarezii seaweed produces solid waste of 60%-70% w/w, primarily composed of cellulose, which can be used for bioplastic films. This research aims to determine the effect of glycerol plasticizer addition on the characteristics of K. alvarezii waste-based bioplastics. Bioplastics were made by mixing 50 g of wet waste with 90 mL of distilled water, homogenized at 70°C for 30 minutes. Glycerol (0%, 1%, 2%, 3%, 4%) was added, with water to a total volume of 150 mL, and homogenized again for 30 minutes. The solution was poured into a polypropylene mold and dried at 60°C for 24 hours. Results showed glycerol increased transparency and elongation but reduced tensile strength and water resistance. The addition of 1% glycerol produced bioplastics with the best characteristics, meeting Japanese Industrial Standards. FTIR and SEM showed similar bioplastic properties across treatments. This research indicates that K. alvarezii carrageenan extraction waste is promising for packaging material and bioplastic production.

 

 

Proses produksi karagenan dari rumput laut Kappaphycus alvarezii menghasilkan limbah padat sebesar 60%-70% w/w, terutama terdiri dari selulosa yang dapat digunakan untuk film bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan plastisizer gliserol terhadap karakteristik bioplastik limbah K. alvarezii. Bioplastik dibuat dengan mencampurkan 50 g limbah basah dengan 90 mL akuades, dihomogenkan pada suhu 70°C selama 30 menit. Gliserol (0%, 1%, 2%, 3%, 4%) ditambahkan hingga volume 150 mL, dihomogenkan kembali selama 30 menit. Larutan dituang dalam cetakan polipropilena dan dikeringkan pada suhu 60°C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan gliserol meningkatkan transparansi dan elongasi, tetapi mengurangi kuat tarik dan ketahanan air. Penambahan 1% gliserol menghasilkan bioplastik dengan karakteristik terbaik, memenuhi Japanese Industrial Standard. FTIR dan SEM menunjukkan sifat bioplastik yang serupa pada semua perlakuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa limbah ekstraksi karagenan K. alvarezii menjanjikan sebagai bahan kemasan dan produksi bioplastik.

Fulltext View|Download
Keywords: Bioplastic film; glycerol; polymer; K. alvarezii waste
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.