Research Center for Oceanography-Indonesian Institute of Sciences, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT2084, author = {Tutik Murniasih and Joko Wibowo and Masteria Putra and Febriana Untari and Mery Maryani}, title = {Pengaruh Nutrisi Dan Suhu Terhadap Selektivitas Potensi Antibakteri Dari Bakteri Yang Berasosiasi Dengan Spons}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {21}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {isolation media; antibacterial; nutrient; microbial symbiont; media isolasi; antibakteri; nutrisi; mikroba simbion}, abstract = { roduction of pharmacological activity by marine microorganism is strongly influenced by n utrition and environmental conditions. In this study w ould discuss about the influence of several type of media to the production of antibacterial agent by sponge-. associ a ted microorganisms. About 3 sponges tissue Theonella sp , Callispongia sp. and Lithistide sp. collected from Seribu Island will be used for the host of associated microorganism. Agar m edi um used for isolation were M1 that contained am y lum, yeast extract and peptone , M2 (10% marine broth media) contained yeast extract and peptone, M3 only sea water without adding any nutrients. Beside the nutrient variation, heat sock treatment at 50 o C toward the sponge solution also apply to this study. The bacterial isolation data indicated that bacterial density in (CFU/100µL) of Theonella sp, Callispongia sp. and Lithistide sp. were minimum when spreading in M3 medium with heat sock treatment. This data showed that limiting in nutrient and heating could increasing bacterial selectivity. The antibacterial activity capability of bacterial strains isolated using M1, M2 and M3 respectively in range were 81,8-90,9% ; 50-87,5% and ; 66,7 -100%. This results showed that less nutrient of media will rise the number of antibacterial activity strains, and decreasing of bacterial density . Th is study reported that the minimum nutrient of isolation media and heat shock treatment could be used for selecting the antibacterial strains of sponge associated bacteria. Aktifitas farmakologi yang dihasilkan oleh mikroorganisme laut sangat dipengaruhi oleh nutrisi dan kondisi lingkungan. Hal tersebut mendorong untuk digali lebih dalam tentang aspek-aspek yang mempengaruhi seleksi mikroba potensial pada spons. Metode isolasi mikroba dari jaringan spons menjadi kunci dalam menguak potensi mikroba simbionnya. Dalam penelitian ini akan membahas pengaruh berbagai media isolasi bakteri yang berasosiasi dengan spons asal Kep. Seribu. Terhadap 3 specimen spons Theonella sp., Callispongia sp. dan Lithistide sp. dilakukan isolasi bakteri dengan metode direct sampling menggunakan media M1, M2 dan M3. Media M1 mengandung nutrisi antara lain amilum, ekstrak khamir dan pepton, sedangkan media M2 mengandung sumber nutrisi ekstrak khamir dan pepton dan M3 hanya media agar dan air laut. Selain variasi nutrient dalam media, perlakuan pemanasan pada suhu 50 o C juga akan dilakukan terhadap larutan sampel spons sebelum dilakukan penyebaran pada media isolasi. Hasil isolasi bakteri yang diisolasi spons Theonella sp, Callispongia sp. dan Lithistide sp. menunjukkan bahwa kepadatan minimum diperoleh dengan menggunakan media M3 dengan perlakuan pemanansan. Dari data isolasi bakteri menunjukkan bahwa selain kandungan nutrient yang minimum, perlakuan pemanasan akan menurunkan kepadatan jumlah bakteri yang tumbuh, sehingga pemanasan merupakan salah satu cara dalam seleksi isolasi bakteri yang berasosiasi dengan spons. Hasil analisis aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa persentase strain-strain bakteri yang aktif terhadap antimikroba Vibrio eltor, Eschericia coli dan Bacillus subtilis dengan variasi media M1 berkisar antara 81,8-90,9%; M2 berkisar 50-87,5% dan M3 berkisar 66,7-100%. Dari data tersebut disimpulkan bahwa semakin sedikitnya nutrisi media isolasi maka semakin tingginya mikroba-mikroba potensial penghasil antibiotik. Media M3 merupakan media yang selektif untuk isolasi mikroba potensial dari spons, terbukti dengan tingginya prosentase bakteri yang aktif dan berkurangnya jumlah koloni yang tumbuh. }, issn = {2528-3111}, pages = {65--70} doi = {10.14710/jkt.v21i1.2084}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/2084} }
Refworks Citation Data :
roduction of pharmacological activity by marine microorganism is strongly influenced by nutrition and environmental conditions. In this study would discuss about the influence of several type of media to the production of antibacterial agent by sponge-. associated microorganisms. About 3 sponges tissue Theonella sp, Callispongia sp. and Lithistide sp. collected from Seribu Island will be used for the host of associated microorganism. Agar medium used for isolation were M1 that contained amylum, yeast extract and peptone, M2 (10% marine broth media) contained yeast extract and peptone, M3 only sea water without adding any nutrients. Beside the nutrient variation, heat sock treatment at 50oC toward the sponge solution also apply to this study. The bacterial isolation data indicated that bacterial density in (CFU/100µL) of Theonella sp, Callispongia sp. and Lithistide sp. were minimum when spreading in M3 medium with heat sock treatment. This data showed that limiting in nutrient and heating could increasing bacterial selectivity. The antibacterial activity capability of bacterial strains isolated using M1, M2 and M3 respectively in range were 81,8-90,9%; 50-87,5% and; 66,7 -100%. This results showed that less nutrient of media will rise the number of antibacterial activity strains,and decreasing of bacterial density. This study reported that the minimum nutrient of isolation media and heat shock treatment could be used for selecting the antibacterial strains of sponge associated bacteria.
Aktifitas farmakologi yang dihasilkan oleh mikroorganisme laut sangat dipengaruhi oleh nutrisi dan kondisi lingkungan. Hal tersebut mendorong untuk digali lebih dalam tentang aspek-aspek yang mempengaruhi seleksi mikroba potensial pada spons. Metode isolasi mikroba dari jaringan spons menjadi kunci dalam menguak potensi mikroba simbionnya. Dalam penelitian ini akan membahas pengaruh berbagai media isolasi bakteri yang berasosiasi dengan spons asal Kep. Seribu. Terhadap 3 specimen spons Theonella sp., Callispongia sp. dan Lithistide sp. dilakukan isolasi bakteri dengan metode direct sampling menggunakan media M1, M2 dan M3. Media M1 mengandung nutrisi antara lain amilum, ekstrak khamir dan pepton, sedangkan media M2 mengandung sumber nutrisi ekstrak khamir dan pepton dan M3 hanya media agar dan air laut. Selain variasi nutrient dalam media, perlakuan pemanasan pada suhu 50oC juga akan dilakukan terhadap larutan sampel spons sebelum dilakukan penyebaran pada media isolasi. Hasil isolasi bakteri yang diisolasi spons Theonella sp, Callispongia sp. dan Lithistide sp. menunjukkan bahwa kepadatan minimum diperoleh dengan menggunakan media M3 dengan perlakuan pemanansan. Dari data isolasi bakteri menunjukkan bahwa selain kandungan nutrient yang minimum, perlakuan pemanasan akan menurunkan kepadatan jumlah bakteri yang tumbuh, sehingga pemanasan merupakan salah satu cara dalam seleksi isolasi bakteri yang berasosiasi dengan spons. Hasil analisis aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa persentase strain-strain bakteri yang aktif terhadap antimikroba Vibrio eltor, Eschericia coli dan Bacillus subtilis dengan variasi media M1 berkisar antara 81,8-90,9%; M2 berkisar 50-87,5% dan M3 berkisar 66,7-100%. Dari data tersebut disimpulkan bahwa semakin sedikitnya nutrisi media isolasi maka semakin tingginya mikroba-mikroba potensial penghasil antibiotik. Media M3 merupakan media yang selektif untuk isolasi mikroba potensial dari spons, terbukti dengan tingginya prosentase bakteri yang aktif dan berkurangnya jumlah koloni yang tumbuh.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.