Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT1742, author = {Ria Azizah and Ita Riniatsih and Delianis Pringgenis and Chrisna Suryono and Suryono Suryono}, title = {Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pembentuk Biofilm dari Tambak Udang Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara untuk Menghilangkan Amoniak}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {20}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {biofilm-forming primary bacteria; ammoniacal nitrogen; degradation; bakteri primer pembentuk biofilm; amonia nitrogen; degradasi}, abstract = { Brackish water shrimp aquaculture activities often result in organic waste from excess of unconsumed foodstuff and biological waste from shrimp biological waste. The high organic contents increase the levels of ammonia, which is toxic to shrimp and many other aqua lives. One of the most widely used organic material biodegradation system as biofilters, biofilm has not yet seen many uses in shrimp aquafarm waste management. This study aims to isolate and screen biofilm-forming primary bacteria with abilities to degrade ammoniacal nitrogen compounds. The processes involved in this study are location survey, wooden and fiber panel installation, planting of panel in the ponds, isolation of bacteria by dispersion method, purification of primary bacteria by scratch method. Ammoniacal nitrogen degradation test was performed by Microwell Plate Chromatogram Assay and UV-Vis Spectrophotometry. The analysis of the bacteria isolates found 66 primary bacteria with biofilm formation abilities. Based on qualitative analysis, 20 isolates displayed potential in degrading ammoniacal nitrogen compound and 7 isolates showed low (<10%) capacity in degrading ammoniacal nitrogen. Kegiatan budidaya udang di tambak akan menghasilkan limbah organik yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan maupun kotoran udang. Kandungan bahan organik yang tinggi akan meningkatkan kandungan amonia yang bersifat toksik bagi udang dan biota air lainnya. Salah satu sistem biodegradasi bahan organik yang telah banyak digunakan sebagai biofilter namun belum dimanfaatkan dalam pengolahan limbah organik tambak udang adalah biofilm. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan skrining bakteri primer pembentuk biofilm yang mampu mendegradasi senyawa amonia nitrogen. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka beberapa tahap penelitian yang telah dilakukan adalah survei lokasi tambak udang, pemasangan panel bahan kayu dan fiber, penanaman panel dalam badan air tambak, mengisolasi bakteri dengan metode sebaran, purifikasi bakteri primer pembentuk biofilm dengan metode goresan. Uji oksidasi amonium nitrogen dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode Micro well plate chromatogram assay dan UV-Vis Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi diperoleh sebanyak 66 isolat bakteri primer pembentuk biofilm. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh 20 isolat yang memiliki potensi mendegradasi senyawa amoniurn nitrogen. Namun hasil uji kuantitatif bakteri seleksi pendegradasi amonium nitrogen menunjukkan 7 isolat yang memiliki kemampuan rendah (< 10%) mendegradasi amonium nitrogen. }, issn = {2528-3111}, pages = {154--160} doi = {10.14710/jkt.v20i2.1742}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/1742} }
Refworks Citation Data :
Brackish water shrimp aquaculture activities often result in organic waste from excess of unconsumed foodstuff and biological waste from shrimp biological waste. The high organic contents increase the levels of ammonia, which is toxic to shrimp and many other aqua lives. One of the most widely used organic material biodegradation system as biofilters, biofilm has not yet seen many uses in shrimp aquafarm waste management. This study aims to isolate and screen biofilm-forming primary bacteria with abilities to degrade ammoniacal nitrogen compounds. The processes involved in this study are location survey, wooden and fiber panel installation, planting of panel in the ponds, isolation of bacteria by dispersion method, purification of primary bacteria by scratch method. Ammoniacal nitrogen degradation test was performed by Microwell Plate Chromatogram Assay and UV-Vis Spectrophotometry. The analysis of the bacteria isolates found 66 primary bacteria with biofilm formation abilities. Based on qualitative analysis, 20 isolates displayed potential in degrading ammoniacal nitrogen compound and 7 isolates showed low (<10%) capacity in degrading ammoniacal nitrogen.
Kegiatan budidaya udang di tambak akan menghasilkan limbah organik yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan maupun kotoran udang. Kandungan bahan organik yang tinggi akan meningkatkan kandungan amonia yang bersifat toksik bagi udang dan biota air lainnya. Salah satu sistem biodegradasi bahan organik yang telah banyak digunakan sebagai biofilter namun belum dimanfaatkan dalam pengolahan limbah organik tambak udang adalah biofilm. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan skrining bakteri primer pembentuk biofilm yang mampu mendegradasi senyawa amonia nitrogen. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka beberapa tahap penelitian yang telah dilakukan adalah survei lokasi tambak udang, pemasangan panel bahan kayu dan fiber, penanaman panel dalam badan air tambak, mengisolasi bakteri dengan metode sebaran, purifikasi bakteri primer pembentuk biofilm dengan metode goresan. Uji oksidasi amonium nitrogen dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode Micro well plate chromatogram assay dan UV-Vis Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi diperoleh sebanyak 66 isolat bakteri primer pembentuk biofilm. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh 20 isolat yang memiliki potensi mendegradasi senyawa amoniurn nitrogen. Namun hasil uji kuantitatif bakteri seleksi pendegradasi amonium nitrogen menunjukkan 7 isolat yang memiliki kemampuan rendah (< 10%) mendegradasi amonium nitrogen.
Article Metrics:
Last update:
Upon acceptance for publication, authors agree to transfer the copyright of their article to Jurnal Kelautan Tropis, while retaining the right to reuse their work under the terms of the open license applied.
From the date of publication, the copyright for each article is held by Jurnal Kelautan Tropis. This transfer allows the journal to manage, disseminate, and preserve scholarly content in accordance with international standards and open access best practices.
Although copyright is held by the journal, all published articles are made available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). Under this license, anyone may:
Copy and redistribute the material in any medium or format
Remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
provided that:
Appropriate credit is given to the original author(s) and the source
Indications are made of any changes that were made
Derivative works are distributed under the same license (CC BY-SA 4.0)
While copyright is held by the journal, authors retain important reuse rights. Authors may:
Reuse the published version of their article in future works, including books, compilations, and lectures
Deposit the published version in institutional or subject repositories
Share the article freely, including on personal websites or academic networks
as long as the original publication in Jurnal Kelautan Tropis is cited and the CC BY-SA 4.0 license terms are respected.
Authors must ensure that any third-party content included in the article (e.g., figures, images, datasets) is either original, in the public domain, or licensed for reuse under compatible terms. If specific permissions are required, authors must obtain them prior to submission.
For questions regarding copyright or licensing, please contact the editorial office at: j.kelautantropis@gmail.com
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.