skip to main content

Mikrofragmentasi Untuk Restorasi Karang Masif di Pulau Sambangan Karimunjawa

Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Jul 2022; Revised: 2 Aug 2022; Accepted: 8 Sep 2022; Available online: 23 Oct 2022; Published: 1 Nov 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Coral reefs in Indonesia has been degraded due to various environmental stressors and only a few are left under very good category. Coral reef restoration efforts need to be planned to improve the condition of damaged coral reef ecosystems. Microfragmentation is one of the methods used for massive coral reef restoration. This research aims to determine the growth rate and survival rate of Porites and Cyphastrea using different fragment sizes. The coral fragments were used 1 cm2, 2 cm2, and 4 cm2. This research was conducted in a maintenance tank owned by PT Pura Baruna Bahari located on Sambangan Island from September to December 2021. Observation of growth rate and survival rate were checked every one week by taking photos of coral fragments. These photos were processed using Image J. The results show that the highest growth rate of Porites was found in fragments 2 cm2 (0.272 cm2/week) and the lowest was obtained from fragments 4 cm2 (0.092 cm2/week). The highest growth rate of Cyphastrea was found in fragments 2 cm2 with the growth rate of 0.736 cm2/week and the lowest was obtained from fragments 4 cm2 with the growth rate of 0.447 cm2/week. The survival rates of coral fragments Porites and Cyphastrea were 100% and 98.21%, respectively. The results of growth rate analysis using One Way ANOVA showed that there was a significant difference (P<0.05) on Porites growth rate and no significant difference (P>0.05) were found on Cyphastrea’s growth rate. The highest growth rate was achieved at 2 cm2 fragments of Porites and Cyphastrea fragments.

 

 

Kondisi ekosistem terumbu karang di Indonesia telah mengalami degradasi akibat berbagai tekanan lingkungan, dan hanya sedikit yang berada dalam katagori sangat baik. Restorasi terumbu karang perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi ekosistem terumbu karang yang telah rusak. Mikrofragmentasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk usaha restorasi terumbu karang masif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelulushidupan karang Porites dan Cyphastrea menggunakan ukuran fragmen yang berbeda. Fragmen karang yang digunakan berukuran 1 cm2, 2 cm2, dan 4 cm2. Penelitian ini dilakukan di bak pemeliharaan milik PT Pura Baruna Bahari yang terletak di Pulau Sambangan pada bulan September – Desember tahun 2021. Pengamatan laju pertumbuhan dan kelulushidupan dilakukan setiap 1 minggu dengan cara pengambilan foto fragmen karang. Pengolahan data laju pertumbuhan dilakukan menggunakan perangkat lunak Image J. Hasil penelitian ini berupa laju pertumbuhan dan kelulushidupan setiap fragmen karang Porites dan Cyphastrea. Laju pertumbuhan Porites tertinggi didapatkan pada fragmen yang berukuran 2 cm2 dengan nilai 0,272 cm2/minggu dan terendah didapatkan dari fragmen yang berukuran 4 cm2 dengan nilai 0,092 cm2/minggu. Laju pertumbuhan Cyphastrea tertinggi didapatkan pada fragmen yang berukuran 2 cm2 dengan nilai 0,736 cm2/minggu dan terrendah didapatkan dari fragmen yang berukuran 4 cm2 dengan nilai 0,447 cm2/minggu. Kelulushidupan fragmen karang Porites dan Cyphastrea secara berurutan bernilai 100% dan 98,21%.  Hasil analisa laju pertumbuhan menggunakan One Way ANOVA menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) pada karang Porites dan tidak beda nyata (P>0,05) pada karang Cyphastrea. Laju pertumbuhan tertinggi dicapai pada fragmen ukuran 2 cm2 pada fragmen karang Porites dan Cyphastrea

Fulltext View|Download
Keywords: Mikrofragmentasi; Porites; Cyphastrea; Kelulushidupan; Laju pertumbuhan 

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.