1Jurusan Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Prof. Dr. Hazairin S.H., Indonesia
2Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
3Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
4 Pusat Riset Laut Dalam, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT14089, author = {Risnita Utami and Putri Ibrahim and Agus Kusnadi and Dedy Kurnianto and Teddy Triandiza and Rosmi Pesillette}, title = {Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Siput Lola (Rochia nilotica) di Perairan Maluku, Sumbawa, dan Bengkulu}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {25}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Aspek Biologi; Pola Pertumbuhan; Tegulidae}, abstract = { Rochia nilotica (Tegulidae) is a snail that is highly important economically due to its nacre layer on their shells. Lola shells are used as raw material in nail polish and high quality pearl buttons. Recently, the production of Rochia nilotica has drastically decreased. This study aimed to investigate the relationship on length-weight and condition factors of Rochia snails from four sites. Data collection was gathered on may-September 2021 at four sites i.e Kei Island, Morellla (Central Maluku), Sumbawa Island and Enggano Island with purposive sampling method. A total 177 individuals have been collected with a detail of 35 individuals from Kei Island, 61 Individuals from Central Maluku, 51 and 29 individuals from Sumbawa Island and Enggano island respectively. The result showed that the relationship on length-weight of Rochia snails at Enggano Island, Sumbawa Island, central Maluku and Kei Island was W=0,00707L 2,2804 , 0,00686L 2,3949 , 0,00308L 2,5478 ,dan 0,00025L 3,0893 respectively. The result shows that the growth pattern at Bengkulu, Sumbawa, and Morella follows a negative allometric model, while those at Kei Islands follow a positive allometric. Condition factors were relatively varied 1,0020-1,0317 suggested that the research waters were still a suitable environment for the growth of top shells. Siput lola Rochia nilotica (Tegulidae) merupakan komoditi niaga bernilai ekonomis tinggi karena cangkangnya yang memiliki lapisan mutiara. Cangkang siput lola digunakan sebagai bahan baku industri cat kuku dan kancing yang berkualitas tinggi. Akibat eksploitasi berlebihan, produksi siput lola mengalami penurunan drastis selama beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan panjang berat dan faktor kondisi dari siput lola di 4 lokasi penelitian yang dipilih. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-September 2021 dengan menggunakan metode Purposive Sampling yang dilakukan di 4 lokasi yaitu Kepulauan Kei, Morella, Pulau Sumbawa, dan Pulau Enggano yang mewakili 3 wilayah (Timur, Tengah dan Barat) Perairan Indonesia. Siput Lola yang diperoleh sebanyak 177 individu yang berasal dari 35 individu dari Kepulauan Kei, 61 individu Morella, 51 individu Sumbawa, dan 29 individu Enggano. Hubungan panjang berat siput lola di lokasi penelitian Enggano, Sumbawa, Morella, dan Kepulauan Kei secara berurutan yaitu sebesar W=0,00707L 2,2804 , 0,00686L 2,3949 , 0,00308L 2,5478 ,dan 0,00025L 3,0893 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan siput lola di Pulau Enggano, Sumbawa dan Morella mengikuti model allometrik negatif, sedangkan pola pertumbuhan siput lola di Kepulauan Kei mengikuti model allometrik positif. Faktor kondisi relatif beragam dari 1,0020-1,0317 yang mengindikasikan bahwa daerah perairan penelitian masih merupakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan siput lola. }, issn = {2528-3111}, pages = {320--328} doi = {10.14710/jkt.v25i3.14089}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/14089} }
Refworks Citation Data :
Rochia nilotica (Tegulidae) is a snail that is highly important economically due to its nacre layer on their shells. Lola shells are used as raw material in nail polish and high quality pearl buttons. Recently, the production of Rochia nilotica has drastically decreased. This study aimed to investigate the relationship on length-weight and condition factors of Rochia snails from four sites. Data collection was gathered on may-September 2021 at four sites i.e Kei Island, Morellla (Central Maluku), Sumbawa Island and Enggano Island with purposive sampling method. A total 177 individuals have been collected with a detail of 35 individuals from Kei Island, 61 Individuals from Central Maluku, 51 and 29 individuals from Sumbawa Island and Enggano island respectively. The result showed that the relationship on length-weight of Rochia snails at Enggano Island, Sumbawa Island, central Maluku and Kei Island was W=0,00707L2,2804, 0,00686L2,3949, 0,00308L2,5478,dan 0,00025L3,0893 respectively. The result shows that the growth pattern at Bengkulu, Sumbawa, and Morella follows a negative allometric model, while those at Kei Islands follow a positive allometric. Condition factors were relatively varied 1,0020-1,0317 suggested that the research waters were still a suitable environment for the growth of top shells.
Siput lola Rochia nilotica (Tegulidae) merupakan komoditi niaga bernilai ekonomis tinggi karena cangkangnya yang memiliki lapisan mutiara. Cangkang siput lola digunakan sebagai bahan baku industri cat kuku dan kancing yang berkualitas tinggi. Akibat eksploitasi berlebihan, produksi siput lola mengalami penurunan drastis selama beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan panjang berat dan faktor kondisi dari siput lola di 4 lokasi penelitian yang dipilih. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-September 2021 dengan menggunakan metode Purposive Sampling yang dilakukan di 4 lokasi yaitu Kepulauan Kei, Morella, Pulau Sumbawa, dan Pulau Enggano yang mewakili 3 wilayah (Timur, Tengah dan Barat) Perairan Indonesia. Siput Lola yang diperoleh sebanyak 177 individu yang berasal dari 35 individu dari Kepulauan Kei, 61 individu Morella, 51 individu Sumbawa, dan 29 individu Enggano. Hubungan panjang berat siput lola di lokasi penelitian Enggano, Sumbawa, Morella, dan Kepulauan Kei secara berurutan yaitu sebesar W=0,00707L2,2804, 0,00686L2,3949, 0,00308L2,5478,dan 0,00025L3,0893. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan siput lola di Pulau Enggano, Sumbawa dan Morella mengikuti model allometrik negatif, sedangkan pola pertumbuhan siput lola di Kepulauan Kei mengikuti model allometrik positif. Faktor kondisi relatif beragam dari 1,0020-1,0317 yang mengindikasikan bahwa daerah perairan penelitian masih merupakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan siput lola.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.