1Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen Aquakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT1347, author = {Ali Djunaedi and Chrisna Suryono and Sardjito Sardjito}, title = {Kandungan Pigmen Polar Dan Biomassa Pada Mikroalga Dunaliella Salina Dengan Salinitas Berbeda}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {20}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Salinity; Polar pigment; Biomass; Dunaliella salina; Salinitas; Pigmen polar; Biomassa}, abstract = { Polar pigments content and biomass of Dunaliella salina are affected by salinity related to osmotic pressure and density of media. This study was to determine the effect of salinity on pigment contents and dried biomass of microalgae D. salina. The cultivation used microalgae derived from Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Research method was the Laboratory study with a Completely Randomized Design (CRD). Consisting of one treatment with five stages of salinity treatments: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, and 40 ppt and using three times of repetition. Analysis of pigments used UV-Vis spectrophotometric extracted with acetone as the solvent. Harvesting time was when it reached at the stationair phase using flocculation method. The results showed that salinity had the significant effect (P <0.05) on polar pigment and dry biomass. The treatments of 35 ppt showed that the highest content phycocyanin and allophycocyanin pigments were 11.341 mg/gram and 9.644 mg/gram respectively. The highest dry biomass was achieved at 35 ppt salinity treatment at 0.789 gram/L. Kandungan pigmen polar dan biomassa Dunaliella salina dipengaruhi oleh salinitas yang berkaitan dengan tekanan osmotik dan densitas media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap kandungan pigmen polar dan biomassa kering D. salina. Biota uji diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Metode penelitian adalah eksperimen laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 perlakuan dengan 5 taraf perlakuan salinitas, yaitu: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, dan 40 ppt dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis pigmen dengan metode spektrofotometer UV-Vis yang diekstraksi menggunakan larutan aseton. Pemanenan biomassa pada fase stasioner dengan menggunakan metode flokulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh terhadap kandungan pigmen dan biomassa kering Dunaliella salina . Perlakuan salinitas 35 ppt menghasilkan kadar pigmen fikosianin dan allofikosianin tertinggi, yaitu 11,341 mg/gram, dan 9,644 mg/gram, serta menghasilkan biomassa kering tertinggi, yaitu 0,789 gram/L. }, issn = {2528-3111}, pages = {1--6} doi = {10.14710/jkt.v20i1.1347}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/1347} }
Refworks Citation Data :
Polar pigments content and biomass of Dunaliella salina are affected by salinity related to osmotic pressure and density of media. This study was to determine the effect of salinity on pigment contents and dried biomass of microalgae D. salina. The cultivation used microalgae derived from Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Research method was the Laboratory study with a Completely Randomized Design (CRD). Consisting of one treatment with five stages of salinity treatments: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, and 40 ppt and using three times of repetition. Analysis of pigments used UV-Vis spectrophotometric extracted with acetone as the solvent. Harvesting time was when it reached at the stationair phase using flocculation method. The results showed that salinity had the significant effect (P <0.05) on polar pigment and dry biomass. The treatments of 35 ppt showed that the highest content phycocyanin and allophycocyanin pigments were 11.341 mg/gram and 9.644 mg/gram respectively. The highest dry biomass was achieved at 35 ppt salinity treatment at 0.789 gram/L.
Kandungan pigmen polar dan biomassa Dunaliella salina dipengaruhi oleh salinitas yang berkaitan dengan tekanan osmotik dan densitas media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap kandungan pigmen polar dan biomassa kering D. salina. Biota uji diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Metode penelitian adalah eksperimen laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 perlakuan dengan 5 taraf perlakuan salinitas, yaitu: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, dan 40 ppt dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis pigmen dengan metode spektrofotometer UV-Vis yang diekstraksi menggunakan larutan aseton. Pemanenan biomassa pada fase stasioner dengan menggunakan metode flokulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh terhadap kandungan pigmen dan biomassa kering Dunaliella salina. Perlakuan salinitas 35 ppt menghasilkan kadar pigmen fikosianin dan allofikosianin tertinggi, yaitu 11,341 mg/gram, dan 9,644 mg/gram, serta menghasilkan biomassa kering tertinggi, yaitu 0,789 gram/L.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.