1Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Indonesia
2Stasiun Klimatologi Seram Bagian Barat, Indonesia
3Stasiun Klimatologi Palembang, Indonesia
4 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT10456, author = {Yosafat Haryanto and Hadiman Hadiman and Rezfiko Agdialta and Nelly Florida Riama}, title = {Pengaruh El Niño Terhadap Pola Distribusi Klorofil-a dan Pola Arus di Wilayah Perairan Selatan Maluku}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {24}, number = {3}, year = {2021}, keywords = {El Niño; Chlorophyll - a; Sea surface temperature; SST; Upwelling}, abstract = { El Niño is a phenomenon that can affect changes in weather and climate elements in Indonesia, especially rainfall. During the El Niño events, the rainfall in Maluku region tended to decrease. This condition can indeed cause prolonged drought. However, El Niño events also have a positive impact, especially in water areas. During the El Niño events, the chlorophyll-a concentration in the water will increase. This is due to the upwelling process that removes nutrients from the sea. High chlorophyll-a concentrations will bring pelagic fish species in the waters. The correlation test between sea surface temperature (SST) during El Niño and chlorophyll-a has a value of -0.91. This correlation value indicates that when SST increases, the chlorophyll-a concentration in the waters will decrease, on the other hand, if SST has decreased, the chlorophyll-a concentration in the water will increase. The value of chlorophyll-a concentration in the water during the El Niño event (July - February) showed a significant increase compared to during normal conditions. Of all the El Niño events, 2015 to 2016 was the year with the strongest El Niño events. The chlorophyll-a concentration during El Niño 2015 to 2016 was very high, ranging from 0.2 to 1.0 mg / m3. The results obtained indicate that the El Niño event has a positive correlation with the increase in chlorophyll-a concentration in the water. El Niño merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, kejadian El Niño dapat mengurangi curah hujan seperti di wilayah Maluku. Namun, kejadian El Niño juga mempunyai dampak postif khususnya di wilayah perairan. Pada saat terjadi El Niño maka konsentrasi klorofil-a di perairan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya proses upwelling yang mengangkat nutrisi dari dalam laut. Konsentrasi klorofil-a yang tinggi akan mendatangkan jenis ikan pelagis di perairan. Uji korelasi antara suhu permukaan laut (SST) pada saat El Niño dengan klorofil-a memiliki nilai - 0.91. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa pada saat SST mengalami kenaikan maka konsentrasi klorofil di perairan akan menurun, sebaliknya jika SST mengalami penurunan maka konsentrasi klorofil diperairan akan meningkat. Nilai konsentrasi klorofil-a diperairan pada saat kejadian El Niño (Juli - Februari) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pada saat tidak terjadi El Niño . Dari semua kejadian El Niño , tahun 2015 - 2016 merupakan kejadian dengan El Niño yang sangat kuat. Konsentrasi klorofil-a pada saat El Niño 2015 - 2016 sangat tinggi berkisar 0.2 - 1.0 mg/m 3 . Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kejadian El Niño dapat mempengaruhi konsentrasi klorofil-a diperairan. }, issn = {2528-3111}, pages = {364--374} doi = {10.14710/jkt.v24i3.10456}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/10456} }
Refworks Citation Data :
El Niño is a phenomenon that can affect changes in weather and climate elements in Indonesia, especially rainfall. During the El Niño events, the rainfall in Maluku region tended to decrease. This condition can indeed cause prolonged drought. However, El Niño events also have a positive impact, especially in water areas. During the El Niño events, the chlorophyll-a concentration in the water will increase. This is due to the upwelling process that removes nutrients from the sea. High chlorophyll-a concentrations will bring pelagic fish species in the waters. The correlation test between sea surface temperature (SST) during El Niño and chlorophyll-a has a value of -0.91. This correlation value indicates that when SST increases, the chlorophyll-a concentration in the waters will decrease, on the other hand, if SST has decreased, the chlorophyll-a concentration in the water will increase. The value of chlorophyll-a concentration in the water during the El Niño event (July - February) showed a significant increase compared to during normal conditions. Of all the El Niño events, 2015 to 2016 was the year with the strongest El Niño events. The chlorophyll-a concentration during El Niño 2015 to 2016 was very high, ranging from 0.2 to 1.0 mg / m3. The results obtained indicate that the El Niño event has a positive correlation with the increase in chlorophyll-a concentration in the water.
El Niño merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, kejadian El Niño dapat mengurangi curah hujan seperti di wilayah Maluku. Namun, kejadian El Niño juga mempunyai dampak postif khususnya di wilayah perairan. Pada saat terjadi El Niño maka konsentrasi klorofil-a di perairan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya proses upwelling yang mengangkat nutrisi dari dalam laut. Konsentrasi klorofil-a yang tinggi akan mendatangkan jenis ikan pelagis di perairan. Uji korelasi antara suhu permukaan laut (SST) pada saat El Niño dengan klorofil-a memiliki nilai - 0.91. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa pada saat SST mengalami kenaikan maka konsentrasi klorofil di perairan akan menurun, sebaliknya jika SST mengalami penurunan maka konsentrasi klorofil diperairan akan meningkat. Nilai konsentrasi klorofil-a diperairan pada saat kejadian El Niño (Juli - Februari) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pada saat tidak terjadi El Niño . Dari semua kejadian El Niño , tahun 2015 - 2016 merupakan kejadian dengan El Niño yang sangat kuat. Konsentrasi klorofil-a pada saat El Niño 2015 - 2016 sangat tinggi berkisar 0.2 - 1.0 mg/m3. Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kejadian El Niño dapat mempengaruhi konsentrasi klorofil-a diperairan.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.