skip to main content

Health Behavior pada Pasien HIV AIDS di Kota Salatiga

*Desi Desi  -  Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
Priskila Lase  -  Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
Muh Aziz Anwar  -  Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Indonesia
Received: 31 Dec 2023; Published: 28 Feb 2024.

Citation Format:
Abstract

Background: Healthy behavior is a person's reaction to improve, fight for, maintain his health. Healthy behavior is related to individual actions such as exercise, rest, fulfillment of nutritional needs, personal care and hygiene, as well as cleanliness of reproductive organs and use of condoms for people living with HIV/AIDS (ODHA) so that they are not transmitted to others, so it is important to implement life behaviors healthy. The Salatiga City Health Office explained that in 2017 the number of HIV/AIDS sufferers reached 250, in 2018 there were 271 people, in 2019 there were 285 people who were infected by July 2020 there were 300 cases of HIV/AIDS. This study aims to determine the description of healthy behavior in HIV/AIDS sufferers in the City of Salatiga.

Methods is qualitative research  with a case study approach. Respondents in this study were 4 people infected with HIV/AIDS. It was held from September to November 2020. Data was collected by means of in depth interviews and using interview guide sheets.

Results Healthy behavior carried out by ODHA to maintain and strive for their health is by doing physical activity and useful sports, healthy and nutritious nutrition, maintaining personal hygiene and reproductive hygiene, providing and using condoms when engaging in sexual activity, adhering to taking ARVs, and  groups. peer support (KDS) which has a good influence on awareness of the healthy life of  HIV/AIDS patients in Salatiga City.

Conclusion Healthy behavior has an important role in the condition of PLWHA in Salatiga which is able to make ODHA more confident and productive.

Fulltext View|Download
Keywords: Keywords: Health Behaviour; HIV AIDS

Article Metrics:

  1. Irwan, D. S. 2017. Etika dan perilaku kesehatan. Penerbit CV Absolute Media, Yogyakarta
  2. Ainun, N. J., Febriana, W., dan Wahyuni, A. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pasien HIV/AIDS. J. Hum. Care, 1(2)
  3. Ersha, R. F., dan Ahmad, A. 2018. Human immunodeficiency virus–acquired immunodeficiency syndrome dengan sarkoma kaposi. J. Kes. Andalas, 7 : 131-134
  4. Adisasmito, W. 2012. Sistem kesehatan, cetakan ke 4. Rajawali Pers. Yogyakarta
  5. Salsabila, F., Sofro, M. A. U., Chasani, S., dan Ngestiningsih, D. 2015. Hubungan antara pemakaian efavirenz dengan efek samping neuropsikiatri pada pasien HIV/AIDS. J. Kedokt. Diponegoro, 4(4) : 745-754.UNAIDS. (2019). GLOBAL Report: UNAIDS report on the global AIDS epidemic 2019. Geneva: Joint United Nations Programme On HIV /AIDS
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Maret 2019
  7. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan UNDP. 2014. Agenda Pembangunan Global Pasca-2015: dari MDGs menuju SDGs. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan UNDP
  8. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
  9. Dinas Kesehatan Kota Salatiga. 2020. Situasi HIV-AIDS Kota Salatiga
  10. Zeth, A. H. M. 2010. Perilaku dan risiko penyakit HIV-AIDS di masyarakat Papua studi pengembangan model lokal kebijakan HIV-AIDS. J. Manaj. Pelayanan Kes., 13(4) : 45-59
  11. Maghfirah, M., A. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA di Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS) Kota Makassar. Hasanuddin Universitas
  12. Katodhia, L., Dewi, T., K. 2017. Kualitas hidup pada mahasiswa pria yang hidup dengan HIV/AIDS. J. Psi. Klin. Kes. Mental, 6 : 15-28
  13. Widiastuti, I., A., E. 2020. Respon imun pada olahraga. J. Kedokt. 9. (2) :23-25
  14. Erida, M., Nuryadi, N., dan Sutresna, N. 2016. Dampak aktivitas olahraga terhadap penurunan stigma ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan nilai sosial Rumah Cemara Bandung. J. Penel. Pend., 19(2), 242-256
  15. Eliana, dan Sumiati. 2016. Modul kesehatan masyarakat. Jakarta: P2M2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
  16. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 3 tahun 2014. Tentang penanggulangan HIV dan AIDS. Salatiga
  17. Tanan, N. 2017. HIV dan malnutrisi: Efek pada sistem kekebalan tubuh. Skripsi. Universitas Palangka Raya
  18. Kementerian Kesehatan. 2013. Pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI
  19. Cahyani, A. E., Widjanarko, B., dan Laksono, B. 2015. Gambaran perilaku berisiko HIV pada pengguna napza suntik di Provinsi Jawa Tengah. J. Prom. Kes. Ind., 10(1) : 1-16
  20. Arjianti, H. D., Santik, Y. D. P. 2017. Konsistensi penggunaan kondom untuk pencegahan PMS dan HIV pada Wanita Pekerja Seksual. J. Health Educ,, 2(2) :146-155
  21. Muñoz, F. A., Pollini, R. A., Zúñiga, M. L., Strathdee, S. A., Lozada, R., Martinez, G. A., dan Patterson, T. L. 2010. Condom access: associations with consistent condom use among female sex workers in two northern border cities of Mexico. AIDS Educ. Preven., 22(5) : 455-465
  22. Kemenkes, R. I. 2013. Laporan situasi perkembangan HIV. AIDS di Indonesia sd, 30
  23. Mufarika, F., Aisyah, S. 2018. Hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup orang HIV/AIDS (ODHA) di Poli VCT RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. J. Keperawat. Malang. 3 (2) : 34-6
  24. Rasyiid, A. 2016. Pengaruh kelompok dukungan sebaya terhadap depresi dan quality of life orang dengan Human Immuno Deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome di Kediri Jawa Timur .Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)
  25. Rozi, R. F., f Widodo, A., dan Nami Yulian, V,. 2016. Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup ODHA pada kelompok dukungan sebaya Solo Plus di Surakarta. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.