skip to main content

Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari di Wilayah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016

1Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jalan Kalimantan No 37 Kampus Tegalboto, Jember, Indonesia, Indonesia

2Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jalan Kalimantan No 37 Kampus Tegalboto, Sumbersari, Jember, Indonesia 68121., Indonesia

Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Radiasi matahari merupakan faktor alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Radiasi matahari berperan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk mendorong pertumbuhan tanaman, memberi daya pada pembangkit listrik tenaga surya, dan berdampak signifikan terhadap kondisi atmosfer, iklim, dan cuaca di berbagai wilayah di dunia. Radiasi matahari juga berperan dalam berbagai aspek sains, seperti fisika, meteorologi, dan ekologi. Metode pengambilan data adalah langkah kunci dalam penelitian yang berfokus pada penggunaan sumber data dari website Photovoltaic Geographical Information System (PGIS). PGIS adalah sumber data yang sangat penting dalam studi ini karena menyediakan informasi terkini tentang sebaran sistem fotovoltaik (PV) di Kabupaten Nganjuk. Metode pengambilan data yang tepat akan memastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini akurat dan relevan. Pada tahun 2016, nilai rata-rata akumulasi radiasi gobal pada Kabupaten Nganjuk mencapai 156,21 kW/m2. Tingkat radiasi ini mencerminkan potensi energi surya yang dapat dihasilkan di Kabupaten Nganjuk. Dalam hal produksi energi surya, terjadinya hujan dan tutupan awan, terutama pada musim hujan dapat menjadi tantangan dalam input data. Beberapa wilayah seperti Nganjuk radiasi maksimum tercapai di musim kemarau. Fenomena yang terjadi pada Kabupaten Nganjuk menunjukkan bahwa radiasi matahari mencapai puncaknya pada bulan Agustus yang mencapai 180,67kWH/m2. Pengamatan ini menjadi penting untuk memberikan kontribusi dalam pemahaman mengenai variasi musiman radiasi matahari di wilayah Kabupaten Nganjuk serta menjadi dasar informasi yang penting untuk perencanaan dan pengembangan sumber energi surya.

Fulltext View|Download
Keywords: Radiasi Matahari

Article Metrics:

  1. Asrori & Yulianto E. (2019). Kajian Karakteristik Temperatur Permukaan Panel terhadap Performansi Instalasi Panel Surya Tipe Mono dan Polikristal. Jurnal Teknik Mesin Untirta, 5(2), 68-73. http://dx.doi.org/10.36055/fwl.v1i1.7134
  2. Alim S. M., Thamrin S., & Laksmono R. W. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sebagai Alternatif Ketahanan Energi Nasional Masa Depan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara (JPKMN), 4(3), 2427-2435. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i2.1480
  3. Hamdi S. (2014). Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Perameter Klimatologi. Jurnal Lapan 15(1), 7 – 16
  4. Handayani N.A., Ariyanti D. (2012). Potency of solar energy application in Indonesia. International Journal of Renewable Energy Development, 1(2), 33 – 38. https://doi.org/10.14710/ijred.1.2.33-38
  5. Kafka, J., & Miller M. A., (2019). A climatology of solar irradiance and its controls across the United States: Implications for solar panel orientation. Renewable Energy, 135, 897-907. https://doi.org/10.1016/j.renene.2018.12.057
  6. Munawar, Mulsandi A., & Hidayat A. M. (2020). Model Estimasi Data Intensitas Radiasi Matahari untuk Wilayah Banten. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 21(2), 53-100. https://doi.org/10.29122/jstmc.v21i2.4171
  7. Octavianti, A., Muliadi, & Apriansyah, (2018). Estimasi Intensitas Radiasi Matahari di Wilayah Kota Makassar. Prisma Fisika, 6(3), 152 – 159. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v6i3.28711
  8. Parera L. M., Tupalessy J., & Kastnaja R. (2019). Pengembangan Listrik Tenaga Surya bagi Pedagang Kuliner. Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka, 2(1) 46-52. https://doi.org/10.31960/caradde.v2i1.127
  9. Ramadhan M. N., Soeparman S., & Widodo A. S. (2017). Analisis Perpindahan Panas Pada Kolektor Pemanas Air Tenaga Surya Dengan Turbulence Enhancer. Jurnal Rekayasa Mesin, 8(1), 15-22. https://doi.org/10.21776/ub.jrm.2017.008.01.3
  10. Ridho M. A., Winardi B., & Nugroho A. (2018). Analisis Potensi dan Unjuk Kerja Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro Menggunakan Software PVSYST 6.43. Transient, 7(4), 883-890. https://doi.org/10.14710/transient.v7i4.883-890
  11. Sianturi, Y., & Simbolon C. M., (2021). Pengukuran dan Analisa Data Radiasi matahari di Stasiun Klimatologi Muoro Jambi. Megasains, 12(1), 40 – 47. https://doi.org/10.46824/megasains.v12i1.45
  12. Simanjuntak P. P. & Wibowo K. P. (2023). Estimasi Intensitas Radiasi Matahari Dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backrpagation di Kota Jayapura. Jurnal Fisika, 8(1), 44 – 49. https://doi.org/10.35508/fisa.v8i1.11823
  13. Siregar C. A., Siregar M.A., & Lubis S. (2018). Pengaruh jarak kaca terhadap efisiensi alat destilasi air laut yang memanfaatkan energi matahari di kota Medan. Journal of Mechanical Engineering Manufacturees Materials and Energy, 2(2), 51–55. https://doi.org/10.31289/jmemme.v2i2.2115
  14. Susatya E. K. W. A, Pamungkas R. Susanti T. & Setiawan A. (2011). Pengukuran Radiasi Matahari Dengan Memanfaatkan Sensor Suhu LM35. Prosding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains Uksw, F(8), 1 – 5
  15. Utomo, Y.S., (2017). Prediksi radiasi surya global bulanan kota bandung menggunakan data LPM (lama penyinaran matahari). Jurnal Material dan Energi Indonesia, 7(2), 21 – 27. https://doi.org/10.24198/jmei.v7i02.15534

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.