skip to main content

Falling in the Midst of Crisis: The Collapse of the Mangkunegaran Autonomous Government in the Social Revolution Era, 1945-1946

*Fauzan Syahru Ramadhan orcid  -  Master Program of History, Faculty of Humanities, Universitas Diponegoro, Indonesia
Alamsyah Alamsyah orcid scopus  -  Master Program of History, Faculty of Humanities, Universitas Diponegoro, Indonesia
Haryono Rinardi orcid scopus  -  Master Program of History, Faculty of Humanities, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
This article examines the social revolution in Surakarta, characterized by the anti-autonomous movement during the early years of the Indonesian Republic's independence, leading to the collapse of the Mangkunegaran autonomous government. Using historical methods, the article explores the initially positive relationship between the Mangkunegaran Duchy and the people in the late colonial period, evident in various factors such as support for education, economic initiatives, and infrastructure development. However, this relationship took a downturn during the social revolution due to external factors. Surakarta became a hub for radical movements, particularly the Anti-Autonomous movement, as the Mangkunegaran Duchy made unfortunate decisions. The study's goal is to uncover how the Mangkunegaran Autonomous Government navigated through the social revolution in Surakarta, even though it eventually collapsed. The study findings indicate that, facing a crisis after declaring independence, the Mangkunegaran Duchy made a critical error by betraying the Indonesian Republic and seeking to reinstate Dutch rule. In response, the people initiated a revolutionary movement. Ultimately, the Mangkunegaran Duchy failed to overcome the crisis, making misguided decisions and becoming victims of the revolution. They struggled to uphold the traditional politics and economy of the palace, which had endured for centuries and had been passed down through generations.
Fulltext View|Download
Keywords: Crisis Situation; Anti Autonomous Movement; Social Revolution; Surakarta; Mangkunegaran

Article Metrics:

  1. Adams, C. (1966). Bung Karno penyambung lidah rakyat Indonesia. Jakarta: Gunung Agung
  2. Anderson, B. (1988). Revoloesi pemoeda pendoedoekan Djepang dan perlawanan di Djawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
  3. Anderson, B. (1972). Java in a time of revolution: Occupation and resistance, 1944-1946. Ithaca: Cornell University Press
  4. Announcement made on August 20th, 1946 to the management offices and employees of the Kasunanan and Mangkunegaran Companies
  5. Antara (15 June 1946). The National Press Monument
  6. Atmakusumah. (2011). Tahta untuk rakyat: Celah-celah kehidupan Sultan Hamengkubuwono IX. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  7. Ariyanti, D. (2013). Sikap Kasunanan Surakarta dalam mengatasi gerakan anti Swapraja di Surakarta tahun 1945-1946 (Bachelor’ss thesis). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  8. Bahar, S. (1995). Risalah sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia
  9. Darmawan, B. (2010). Kabupaten karti Praja sebagai pelaksana pembangunan pada masa Pemerintahan Mangkunegara VII (Bachelor’s thesis). Univeristas Sebelas Maret, Surakarta
  10. Dumadi, S. M. (1989). Jakarta dari tepian air ke Kota Proklamasi. Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah
  11. Feith, H., & Castles, I. (1988). Pemikiran politik Indonesia. Jakarta: LP3ES
  12. Garraghan, G. J. (1957). A guide to historical method. New York: Fordham University Press
  13. Government Decree Number 16/SD dated 15 July 1946 concerning Government in the Special Region of Surakarta and Yogyakarta
  14. Hapsari, K. (2011). Kasunanan dan Mangkunegaran di Tengah kekuatan radikal Surakarta tahun 1945-1950 (Master’s thesis). Universitas Diponegoro, Semarang
  15. Herlina, N. (2020). Metode sejarah. Bandung: Satya Historika
  16. Julianto, I. (2010). Bandit dan pejuang di simpang bengawan: Kriminalitas dan kekerasan masa revolusi di Surakarta. Wonogiri: Bina Citra Pustaka
  17. Kartodirdjo, S. (1989). Revolution in Surakarta 1945-1950: A case study of city and village in the Indonesian Revolution (Doctoral dissertation, Australian National University, Australia)
  18. Kamajaya, H. K. (1993). Revolusi di Surakarta. Surakarta: Rekso Pustoko Mangkunegaran
  19. Kahin, G. Mc. T. (1995). Nasionalisme dan revolusi Indonesia: Refleksi pergumulan lahirnya Republik Indonesia. Surakarta: UNS Press
  20. Kejadian-Kejadian di Istana Mangkunegaran 1942-1947, Archives Number Special, Archives Rekso Pustoko Mangkunegar
  21. Laporan Kunjungan Presiden 30 Maret 1946, Archives Number S 2391, Archives Rekso Pustoko Mangkunegaran
  22. Larson, G. D. (1990). Prelude to revolution, palaces and politics in Surakarta, 1912-1942. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  23. Mangkunegaran Consanguineous Committee. (1971). Mangkunegaran selayang pandang. Surakarta: Rekso Pustoko Mangkunegaran
  24. Malik, A. (1962). Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta: Wijaya
  25. Mawardi & Widyaningsih, Y. S. (1995). Dinamika revolusi sosial di Surakarta. Surakarta: Rekso Pustoko Mangkunegaran
  26. Maklumat Mangkunegara VIII Tanggal 1 September 1945 Kepada Rakyat Daerah Mangkunegaran, Archives Number 2422, Archives Rekso Pustoko Mangkunegaran
  27. Moedjanto, G. (1987). Konsep kekuasaan Jawa. Yogyakarta: Kanisius
  28. Moedjanto, G. (1994). Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman: Tinjauan historis dua praja kejawen antara 1755-1992. Yogyakarta: Kanisius
  29. Moertono, S. (1985). Negara dan usaha bina negara di Jawa. Jakarta: Obor
  30. Mrazek, R. (1996). Syahrir: politik dan pengasingan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
  31. Musaparsih, C. P. (2005). Strategi komite nasional Indonesia daerah Surakarta (KNIDS) dalam mengambil alih swapraja tahun 1945-1946 (Bachelor’s thesis). Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  32. Mustagfirin, I., Firdaus, E., & Ghafur, A. (2016). Kedudukan Keraton Surakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah. JOM: Jurnal Fakultas Hukum, 3(1), 1-14
  33. Notosusanto, N. (1976). Naskah proklamasi yang otentik dan rumusan Pancasila yang otentik. Jakarta: Pusat Sejarah ABRI
  34. Notosusanto, N. (1984). Hakekat sejarah dan metode sejarah. Jakarta: Mega Book Store
  35. Piagam Kedudukan, Archives Mangkunegara VIII Number 596, Archives Rekso Pustoko Mangkunegaran
  36. Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka
  37. Prasadana, M. A. F., & Gunawan, H. (2019). Keruntuhan birokrasi tradisional di Kasunanan Surakarta. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 2(2), 187-200
  38. https://doi.org/10.33652/handep.v2i2.36
  39. Revolusi Sosial di Surakarta 1945-1950: Studi Kasus Perkotaan dan Desa dalam Revolusi Indonesia, Archives Number B 580, Archives Rekso Pustoko Mangkunegaran
  40. Rudyatmo, F. X. H. (2013). Daerah Istimewa Surakarta dalam pandangan pemerintah Kota Surakarta. Surakarta: Rekso Pustoko Mangkunegaran
  41. Sandhy, Y. P. (2022). Bertahan di tengah konflik: Revolusi sosial di Praja Mangkunegaran tahun 1945-1946 (Bachelor’s thesis). Universitas Islam Negeri Raden Mas Said, Surakarta
  42. Samroni, I. (2010). Daerah Istimewa Surakarta: Wacana pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta ditinjau dari Perspektif historis, sosiologis, filosofis, dan yuridis. Yogyakarta: Pura Pustaka
  43. Smelser, N. J. (1962). Theory of collective behaviour. New York: The Fee Press
  44. Soemardjan, S. (1991). Perubahan sosial di Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  45. Soebagijo, I. N. (1981). Sudiro pejuang tanpa henti. Jakarta: Gunung Agung
  46. Suhartono. (2001). Revolusi Agustus: Nasionalisme terpasang dan diplomasi internasional. Yogyakarta: Lapera Pustaka
  47. Sutiyah. (2017). Kehidupan politik di Kota Surakarta dan Yogyakarta menjelang Pemilihan Umum 1955. Paramita: Historical Studies Journal, 27(2), 195-211. https://doi.org/10.15294/paramita.v27i2.11164
  48. Tjatatan Peristiwa, Archives Mangkunegara VIII Number 11, Archives Rekso Pustoko Mangkunegaran
  49. Toer, P. A., Toer, K. S., & Kamil, E. (1999). Kronik revolusi Indonesia. Yogyakarta: Pura Pustaka
  50. Utamawan, A. N. (2010). Pemerintah darurat militer Surakarta dan dampaknya terhadap pemerintahan Kota Surakarta (Bachelor’s thesis). Universitas Sebelas Maret, Sukarta
  51. Wardhana, A. P. S., Pitana, T. S., & Susanto. (2019). Revivalisme Mangkunegara VIII di era Republik. Mudra: Jurnal Seni dan Budaya, 34(1), 105-115. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/568
  52. Yoelistyanto, H. R., & Indriyanto. (2021). Dari perusahaan swasta menuju perusahaan negara: Proses Pengambilalihan Pabrik Gula Tasikmadu Milik Mangkunegaran oleh Pemerintah Republik Indonesia. Historiografi, 2(1), 65-75. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/historiografi/index
  53. Yuniarti, D. R. (1957). BPUPPKI PPKI Proklamasai Kemerdekaan RI. Jakarta: Kompas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.