BibTex Citation Data :
@article{gjec27318, author = {Alvin Hidayat and Pramastuti Rukmi and Salsabila Salsabila and Irmariza Caralin and Alvin Widyanto}, title = {Penghilangan Limbah Kromium dengan Teknik Kombinasi Microbial Fuel Cell SV-30 dan Adsorpsi Zeolit Y Hierarki}, journal = {Greensphere: Journal of Environmental Chemistry}, volume = {5}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {MFC-adsorpsi, Cr(VI), Konsorsium bakteri, Zeolit Y Hierarki, Desilikasi}, abstract = { Industri elektroplating menghasilkan limbah berbahaya seperti kromium heksavalen (Cr(VI)) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu metode potensial untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan microbial fuel cell biovolta-adsorpsi. Metode ini menggunakan konsorsium bakteri SV-30 sebagai biovolta untuk mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III), kemudian zeolit Y hierarki digunakan untuk mengadsorpsi Cr(VI) maupun Cr(III) hasil dari proses biovolta. Zeolit Y dimodifikasi menjadi zeolit Y hierarki dengan variasi konsentrasi NaOH sebesar 0,125 M, 0,25 M, dan 0,5 M guna meningkatkan kinerja adsorpsi, serta dikarakterisasi dengan XRD, FTIR, SEM, dan BET. Keunggulan dari metode ini adalah kemampuan bakteri SV-30 dalam mereduksi Cr(VI) sambil menghasilkan arus listrik. Setelah itu, kromium sepenuhnya diadsorpsi oleh zeolit Y dan zeolit Y hierarki. Hasil adsorpsi kromium menggunakan metode MFC berada di bawah ambang batas standar kualitas limbah cair sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995. Selain itu, metode ini juga menghasilkan potensi listrik sebesar 32 mW/m². Kinerja adsorpsi terbaik diperoleh pada modifikasi zeolit dengan NaOH 0,25 M, dengan kadar total kromium sebesar 0,21 mg/L dan kadar Cr(VI) sebesar 0,01 mg/L. MFC juga mampu menurunkan nilai COD dan BOD yang terkandung dalam limbah. }, issn = {2777-0664}, pages = {23--29} doi = {10.14710/gjec.2025.27318}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gjec/article/view/27318} }
Refworks Citation Data :
Industri elektroplating menghasilkan limbah berbahaya seperti kromium heksavalen (Cr(VI)) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu metode potensial untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan microbial fuel cell biovolta-adsorpsi. Metode ini menggunakan konsorsium bakteri SV-30 sebagai biovolta untuk mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III), kemudian zeolit Y hierarki digunakan untuk mengadsorpsi Cr(VI) maupun Cr(III) hasil dari proses biovolta. Zeolit Y dimodifikasi menjadi zeolit Y hierarki dengan variasi konsentrasi NaOH sebesar 0,125 M, 0,25 M, dan 0,5 M guna meningkatkan kinerja adsorpsi, serta dikarakterisasi dengan XRD, FTIR, SEM, dan BET. Keunggulan dari metode ini adalah kemampuan bakteri SV-30 dalam mereduksi Cr(VI) sambil menghasilkan arus listrik. Setelah itu, kromium sepenuhnya diadsorpsi oleh zeolit Y dan zeolit Y hierarki. Hasil adsorpsi kromium menggunakan metode MFC berada di bawah ambang batas standar kualitas limbah cair sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995. Selain itu, metode ini juga menghasilkan potensi listrik sebesar 32 mW/m². Kinerja adsorpsi terbaik diperoleh pada modifikasi zeolit dengan NaOH 0,25 M, dengan kadar total kromium sebesar 0,21 mg/L dan kadar Cr(VI) sebesar 0,01 mg/L. MFC juga mampu menurunkan nilai COD dan BOD yang terkandung dalam limbah.
Article Metrics:
Last update:
View My StatsGreensphere: Journal of Environmental ChemistryChemsitry Department, Diponegoro UniversityJl Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang