BibTex Citation Data :
@article{gjec16300, author = {Siti Fatimah and Arnelli Arnelli and Yayuk Astuti}, title = {Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Dasar Sabut Kelapa dengan Aktivator H2SO4 dan NaOH sebagai Adsorben Kation Fe dan Cu dalam Limbah Cair Batik Kebumen}, journal = {Greensphere: Journal of Environmental Chemistry}, volume = {3}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Sabut kelapa, karbon aktif, adsorpsi, dan kinetika adsorpsi}, abstract = { Perkembangan batik di Indonesia meningkat seiring meningkatnya volume limbah cair batik yang dihasilkan dan mengandung ion logam berat seperti Fe dan Cu sebagai parameter pencemar lingkungan karena memiliki sifat toksisitas dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan sampai ke organisme lainnya termasuk manusia walaupun pada konsentrasi yang sangat rendah. Telah dilakukan penelitian pembuatan karbon aktif berbahan dasar sabut kelapa dengan dengan aktivator H 2 SO 4 (K-H) dan NaOH (K-Na) pada konsentrasi 3, 4, dan 5 N sebagai adsorben kation Fe dan Cu. Waktu kontak adsorpsi juga divariasi 1 – 60 menit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi adsorpsi kation Fe dan Cu terlarut dalam limbah cair batik Kebumen serta menentukan kinetika adsorpsi. Proses adsorpsi kation Fe dan Cu dilakukan dengan metode adsorpsi secara batch menggunakan karbon aktif dari sabut kelapa Analisis kandungan kation Fe dan Cu dilakukan menggunakan AAS. Konsentrasi kation Fe dan Cu sebelum adsorpsi masing-masing sebesar 27.27 ppm dan 25.42 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel K-H 3 dan K-Na 4 merupakan karbon aktif terbaik. Efisiensi adsorpsi kation Fe dan Cu menggunakan K-H 3 masing-masing sebesar 56,37% (b/b) dan 44,93% (b/b) sedangkan menggunakan K-Na 4 berturut-turut sebesar 71,54% (b/b) dan 70,89% (b/b).Waktu kontak optimum K-H 3 dan K-Na 4 adalah 30 menit untuk kation Fe dan 45 menit untuk kation Cu. Model kinetika adsorpsi kation Fe dan Cu yang sesuai oleh K-H 3 dan K-Na 4 adalah pseudo orde dua. }, issn = {2777-0664}, pages = {1--8} doi = {10.14710/gjec.2023.16300}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gjec/article/view/16300} }
Refworks Citation Data :
Perkembangan batik di Indonesia meningkat seiring meningkatnya volume limbah cair batik yang dihasilkan dan mengandung ion logam berat seperti Fe dan Cu sebagai parameter pencemar lingkungan karena memiliki sifat toksisitas dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan sampai ke organisme lainnya termasuk manusia walaupun pada konsentrasi yang sangat rendah. Telah dilakukan penelitian pembuatan karbon aktif berbahan dasar sabut kelapa dengan dengan aktivator H2SO4 (K-H) dan NaOH (K-Na) pada konsentrasi 3, 4, dan 5 N sebagai adsorben kation Fe dan Cu. Waktu kontak adsorpsi juga divariasi 1 – 60 menit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi adsorpsi kation Fe dan Cu terlarut dalam limbah cair batik Kebumen serta menentukan kinetika adsorpsi. Proses adsorpsi kation Fe dan Cu dilakukan dengan metode adsorpsi secara batch menggunakan karbon aktif dari sabut kelapa Analisis kandungan kation Fe dan Cu dilakukan menggunakan AAS. Konsentrasi kation Fe dan Cu sebelum adsorpsi masing-masing sebesar 27.27 ppm dan 25.42 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel K-H 3 dan K-Na 4 merupakan karbon aktif terbaik. Efisiensi adsorpsi kation Fe dan Cu menggunakan K-H 3 masing-masing sebesar 56,37% (b/b) dan 44,93% (b/b) sedangkan menggunakan K-Na 4 berturut-turut sebesar 71,54% (b/b) dan 70,89% (b/b).Waktu kontak optimum K-H 3 dan K-Na 4 adalah 30 menit untuk kation Fe dan 45 menit untuk kation Cu. Model kinetika adsorpsi kation Fe dan Cu yang sesuai oleh K-H 3 dan K-Na 4 adalah pseudo orde dua.
Article Metrics:
Last update:
View My StatsGreensphere: Journal of Environmental ChemistryChemsitry Department, Diponegoro UniversityJl Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang