Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Univeristas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{ELIPSOIDA9198, author = {Yudo Prasetyo and Nurhadi Bashit and Bandi Sasmito}, title = {KAJIAN PERUBAHAN POLA KAWASAN TERBANGUN BERDASARKAN METODE INDEX-BASED BUILT-UP INDEX (IBI) DI JAKARTA UTARA}, journal = {Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika}, volume = {3}, number = {02}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Kota Jakarta Utara merupakan bagian dari propinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan berkaitan dengan penurunan muka tanah. Permasalahan tersebut disebabkan oleh banyaknya pembangunan yang berakibat semakin padatnya jumlah bangunan menjadi beban terhadap daya dukung tanah pada lingkungan di Jakarta yang mana sebagian besar wilayahnya adalah alluvial. Dikutip dari BPS Kota Jakarta Utara realisasi perizinan IMB mencatatkan dari tahun 2016 hingga 2018 berjumlah 5.862 bangunan, jumlah tersebut hanya bangunan non tempat tinggal. Kemudian, untuk mengetahui perubahan kawasan terbangun digunakan citra Sentinel 2 dari tahun 2016 hingga 2019 melalui proses klasifikasi bangunan dengan algoritma Index-based Built-up Index (IBI). Algoritma IBI merupakan kombinasi dari 3 algoritma yaitu, Normalized Difference Built-up Index (NDBI), Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) dan Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). Kemudian, hasil dari metode IBI perubahan lahan terbangun dengan total seluas 228 hektar/tahun, sementara perubahan kelurahan terluas di Marunda seluas 57 hektar/tahun dan terkecil di Kelurahan Pekoja seluas 0,01 hektar/tahun, korelasi keduanya menunjukkan berkorelasi kuat 32%, 44% berkorelasi lemah dan 24 % diantara keduanya tidak berkorelasi. Pemanfaatan penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam rencana pembangunan di Kota Jakarta Utara juga sebagai mitigasi penurunan muka tanah. }, issn = {2621-9883}, pages = {164--168} doi = {10.14710/elipsoida.2020.9198}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/elipsoida/article/view/9198} }
Refworks Citation Data :
Kota Jakarta Utara merupakan bagian dari propinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan berkaitan dengan penurunan muka tanah. Permasalahan tersebut disebabkan oleh banyaknya pembangunan yang berakibat semakin padatnya jumlah bangunan menjadi beban terhadap daya dukung tanah pada lingkungan di Jakarta yang mana sebagian besar wilayahnya adalah alluvial. Dikutip dari BPS Kota Jakarta Utara realisasi perizinan IMB mencatatkan dari tahun 2016 hingga 2018 berjumlah 5.862 bangunan, jumlah tersebut hanya bangunan non tempat tinggal. Kemudian, untuk mengetahui perubahan kawasan terbangun digunakan citra Sentinel 2 dari tahun 2016 hingga 2019 melalui proses klasifikasi bangunan dengan algoritma Index-based Built-up Index (IBI). Algoritma IBI merupakan kombinasi dari 3 algoritma yaitu, Normalized Difference Built-up Index (NDBI), Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) dan Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). Kemudian, hasil dari metode IBI perubahan lahan terbangun dengan total seluas 228 hektar/tahun, sementara perubahan kelurahan terluas di Marunda seluas 57 hektar/tahun dan terkecil di Kelurahan Pekoja seluas 0,01 hektar/tahun, korelasi keduanya menunjukkan berkorelasi kuat 32%, 44% berkorelasi lemah dan 24 % diantara keduanya tidak berkorelasi. Pemanfaatan penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam rencana pembangunan di Kota Jakarta Utara juga sebagai mitigasi penurunan muka tanah.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Editorial Office of Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika View statisticsThe Old Dean Building (2nd Floor) Faculty of Engineering, Diponegoro UniversityJl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang, Indonesia, 50275Email : redaksi.elipsoida@ft.undip.ac.id, Telephone : 081802403435