skip to main content

Penggunaan Generic Atmospheric Correction Online Service For InSAR (GACOS) Pada Pemantauan Penurunan Muka Tanah di Kota Semarang Metode Persistent Scatterer Interferometric Synthetic Aperture Radar

Departemen Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Received: 7 Apr 2019; Published: 7 Jul 2019.

Citation Format:
Abstract
Wilayah pesisir merupakan tempat yang potensial dalam bermukim dan memanfaatkan sumber daya alam. Kemudahan akses dan daerah yang berpotensi untuk dikelola sehingga sebagian besar permukiman padat penduduk berada di wilayah tersebut. Salah satu akibat dari aktivitas dapat dilihat pada wilayah pesisir seperti Kota Semarang yang mengalami penurunan muka tanah yang disebabkan berbagai faktor alam dan buatan manusia. Metode pengamatan yang sering dilakukan untuk fenomena ini adalah pengamatan GNSS. Interval jarak yang terlalu jauh antar stasiun menyebabkan beberapa area tidak tercakup dalam pengamatan penurunan muka tanah dengan pengamatan GNSS receiver. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) secara multi-temporal yang disebut Persistent Scatterer Interferometric Synthetic Aperture Radar (PS-InSAR). Pada aplikasinya, PS-InSAR memiliki permasalahan berupa kesalahan troposfer yang menyebabkan percepatan atau pelambatan sinyal pada sensor SAR saat melakukan akuisisi yang terkandung pada tiap citra Synthetic Aperture Radar (SAR). Metode koreksi troposfer Generic Atmospheric Correction Online Service for InSAR (GACOS) yang digunakan pada metode PS-InSAR akan dapat mengeliminasi efek troposfer pada masing-masing citra sehingga kesalahan dapat diminimalkan dan mengoptimalkan kerja metode PS-InSAR. Berdasarkan hasil PS-InSAR sebelum dan sesudah terkoreksi menunjukkan bahwa wilayah di Kota Semarang yang mengalami penurunan muka tanah terbesar adalah Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan dan Semarang Timur. Secara statistik menunjukkan GACOS mampu mempengaruhi hasil PS-InSAR.
Fulltext View|Download
Funding: Program Magister Teknik Geomatika Universitas Gadjah Mada, Laboratorium Pengukuran dan Pemetaan Dasar Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Abidin, H.Z., Andreas, H., Gumilar, I., Sidiq, T.P. & Fukuda, Y., 2013, Land subsidence in coastal city of Semarang (Indonesia): Characteristics, impacts and causes, Geomatics, Natural Hazards and Risk, 4, 3, 226–240
  2. Bekaert, D.P.S., Walters, R.J., Wright, T.J., Hooper, A.J. & Parker, D.J., 201
  3. , Statistical comparison of InSAR tropospheric correction techniques, Remote Sensing of Environment, 170, 40–47. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0034425715301231,
  4. Dahuri, R., 2001, Pengelolaan Ruang Wilayah Pesisir dan Lautan Seiring dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah, Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 17, 2, 139–171
  5. Ferretti, A., Prati, C. & Rocca, F., 1999, Permanent scatterers in SAR interferometry, In, IEEE 1999 International Geoscience and Remote Sensing Symposium. IGARSS’99 (Cat. No.99CH36293), pp. 1528–1530 vol.3
  6. Hooper, A., Zebker, H., Segall, P. & Kampes, B., 2004, A new method for measuring deformation on volcanoes and other natural terrains using InSAR persistent scatterers, Geophysical research letters, 31, 23
  7. Marker, B.R., 2013, Land Subsidence, In, P. T. Bobrowsky, ed. Encyclopedia of Natural Hazards, Springer Netherlands, Dordrecht, pp. 583–590., https://doi.org/10.1007/978-1-4020-4399-4_208
  8. Reddish, D.J. & Whittaker, B.N., 2012, Subsidence: occurrence, prediction and control, Elsevier
  9. Smith, E.K. & Weintraub, S., 1953, The Constants in the Equation for Atmospheric Refractive Index at Radio Frequencies, Proceedings of the IRE, 41, 8, 1035–1037
  10. Yu, Z., Li, Z. & Wang, S., 2015, An Imaging Compensation Algorithm for Correcting the Impact of Tropospheric Delay on Spaceborne High-Resolution SAR, IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing, 53, 9, 4825–4836

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.