1Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 , Indonesia
2Departemen Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia , Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{ELIPSOIDA24835, author = {Shofiyatul Qoyimah and Hana Firdaus and Muhammad Syariz}, title = {STUDI AWAL VISUALISASI DAN AKURASI GEOMETRI MODEL 3 DIMENSI PADA TEXTURELESS-OBJECT}, journal = {Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika}, volume = {7}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Dalam rekonstruksi objek 3 dimensi, metode fotogrametri berbasis Structure from Motion mampu memberikan akurasi geometri yang tinggi. Akan tetapi, kinerja metode ini dipengaruhi oleh kondisi kekasaran permukaan objek serta membutuhkan waktu pemrosesan yang lama dan ruang penyimpanan yang besar. Metode Gaussian Splatting hadir dengan keunggulan pada kecepatan proses rendering dan visualisasi model 3 dimensi pada objek yang bersifat textureless (kekasaran permukaan yang rendah). Di balik keunggulannya, masih terdapat pertanyaan mengenai seberapa akurat metode ini dalam memberikan informasi mengenai ukuran (metrik) model yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua metode tersebut dalam rekonstruksi objek yang bersifat textureless yang direpresentasikan oleh papan kayu. Analisa model 3 dimensi berfokus pada visualisasi berdasar 7 kunci interpretasi, serta akurasi geometri berdasar nilai Root Mean Square Error dari Independent Check Point . Skala Level of Accuracy juga ditinjau untuk melihat tingkat kedetilan dari model yang dihasilkan. Secara visual, model 3 dimensi dari metode Gaussian Splatting dinilai lebih unggul dan mampu membentuk objek texture-less dengan baik dan detail. Begitu juga dari segi performa pemrosesan model, metode ini mampu membentuk model dengan lebih cepat dan memori yang lebih sedikit. Dalam hal akurasi geometri, metode fotogrametri berbasis SfM mampu menghasilkan model 3D lebih akurat dengan nilai RMSE terkecil sebesar 0.748 mm dan 0.569 mm pada arah horizontal dan vertikal secara berurutan. }, issn = {2621-9883}, pages = {93--103} doi = {10.14710/elipsoida.2024.24835}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/elipsoida/article/view/24835} }
Refworks Citation Data :
Dalam rekonstruksi objek 3 dimensi, metode fotogrametri berbasis Structure from Motion mampu memberikan akurasi geometri yang tinggi. Akan tetapi, kinerja metode ini dipengaruhi oleh kondisi kekasaran permukaan objek serta membutuhkan waktu pemrosesan yang lama dan ruang penyimpanan yang besar. Metode Gaussian Splatting hadir dengan keunggulan pada kecepatan proses rendering dan visualisasi model 3 dimensi pada objek yang bersifat textureless (kekasaran permukaan yang rendah). Di balik keunggulannya, masih terdapat pertanyaan mengenai seberapa akurat metode ini dalam memberikan informasi mengenai ukuran (metrik) model yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua metode tersebut dalam rekonstruksi objek yang bersifat textureless yang direpresentasikan oleh papan kayu. Analisa model 3 dimensi berfokus pada visualisasi berdasar 7 kunci interpretasi, serta akurasi geometri berdasar nilai Root Mean Square Error dari Independent Check Point. Skala Level of Accuracy juga ditinjau untuk melihat tingkat kedetilan dari model yang dihasilkan. Secara visual, model 3 dimensi dari metode Gaussian Splatting dinilai lebih unggul dan mampu membentuk objek texture-less dengan baik dan detail. Begitu juga dari segi performa pemrosesan model, metode ini mampu membentuk model dengan lebih cepat dan memori yang lebih sedikit. Dalam hal akurasi geometri, metode fotogrametri berbasis SfM mampu menghasilkan model 3D lebih akurat dengan nilai RMSE terkecil sebesar 0.748 mm dan 0.569 mm pada arah horizontal dan vertikal secara berurutan.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Editorial Office of Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika View statisticsThe Old Dean Building (2nd Floor) Faculty of Engineering, Diponegoro UniversityJl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang, Indonesia, 50275Email : redaksi.elipsoida@ft.undip.ac.id, Telephone : 081802403435