skip to main content

KAJIAN PENDEKATAN HOLISTIK ANTROPOLOGI HUKUM PADA KEBUDAYAAN TARI ANGGUK DESA KAYEN KABUPATEN PATI

*Emy Handayani  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2020 CREPIDO under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Pendekatan holistik antropologi hukum memandang bahwa kebudayaan tari angguk merupakan budaya yang sakral dalam peradaban Jawa sebagai media dakwah dan syiar Agama Islam dan tari angguk sebagai sumber-sumber tradisi lisan yang diwujudkan dalam tarian sakral sebagai manifestasi dari penghormatan para leluhurnya sesuai dengan ajaran Agama Islam, sehingga dalam pendekatan holistik antropologi hukum dapat disimpulkan bahwa tari Angguk tercipta sebagai tarian pergaulan di kalangan remaja yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang berdasarkan Agama Islam.  Unsur Agama Islam terlihat di saat sholawat nabi sebagai pembuka pertunjukkan, budaya barat (Belanda) terlihat pada gerakan dan kostum para penari memakai celana pendek, budaya timur yang terlihat pada keluwesan alur cerita tari angguk dan selalu diadakan ritual sesaji di sekitar lokasi pementasan tari angguk. Hendaknya masyarakat Pati turut mempertahankan, melestarikan tari angguk sebagai sumber-sumber tradisi lisan dan membangun peradaban Jawa, barat dan timur sebagai  perwujudan mempertahankan tradisi yang sakral.
Fulltext View|Download
Keywords: Pendekatan Holistik Antropologi Hukum; Tari Angguk; Agama Islam

Article Metrics:

  1. Affendy Hidayat, 2008, Seni Angguk Membangun Peradaban, Seminar Internasional ATL, Wakatobi
  2. Clifford Geertz, 1989, Abangan Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Pustaka Jaya, Jakarta
  3. Clifford Geertz, 1996, Kebudayaan dan Agama, Kanisius, Yogyakarta
  4. Diah Margaretta Tiffany, 2016, Nilai Estetis Yang Terkandung Dalam Busana Tari Angguk Putri Di Sanggar Sinar Bakti Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta
  5. Elisa Cintia Lestari, Lydia Cristiani, 2015, “Konstruksi Sosial Masyarakat Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Terhadap Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat Perpustakaan Bunga Surya”, Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol. 4 No.3, Undip, Semarang
  6. Erwin Ardi Pratama, Musik Angguk Sripanglaras Kulonprogo, UPT Perpustakaan ISI, Yogyakarta
  7. Ismawati, 2002, Budaya dan Kepercayaan Jawa Pra Islam, Gama Media, Yogyakarta
  8. Karkono Kamijaya, 1995, Hindu Islam Menyatu Dalam Kebudayaan Jawa: Perpaduan dengan Islam, IKAPI, Yogyakarta
  9. Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi, Rineka Cipta
  10. Maezan Kahlil Gibran, 2015, “Tradisi Tabuik Di Kota Pariaman”, JOM Fisip, Vol. 2 Nomor 2, Universitas Riau
  11. Murtadha Muthari, 1999, Manusia dan Agama, Mizan, Bandung
  12. Pjotx Sztompka,2007, Sosiologi Perubahan Sosial, Pernada Media Group, Jakarta
  13. Sumaryono, 2011, Antropologi Tari, Badan Penerbit ISI, Yogyakarta
  14. Suryaniah, Yuning, 2011, Makna Tradisi Meron di Desa Sukolilo Kec. Sukolilo, Kab. Pati Dalam Perspektif Islam, Skripsi IAIN Walisongo, Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.