1Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF1717, author = {Chory Praseptiana and Sri Darmanti and Erma Prihastanti}, title = {Multiplikasi Tunas Tebu (Saccharumo officinarum L Var. Bululawang) dengan Perlakuan Konsentrasi BAP dan Kinetin Secara In Vitro}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {2}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {}, abstract = { Tebu ( Saccharum officinarum L var. Bululawang) merupakan tebu varietas unggul yang memiliki daya adaptasi dan stabilitas baik pada berbagai jenis tanah, tetapi bibit yang dihasilkan masih sedikit karena dominansi apikal yang tinggi sehingga untuk memperbanyak bibitnya diperlukan teknik khusus. Multiplikasi tunas dengan teknik kultur in vitro merupakan teknik alternatif untuk memperbanyak bibit tebu yang berkualitas, dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat. Sitokinin merupakan ZPT yang berperan dalam multiplikasi tunas. Pemberian konsentrasi sitokinin berupa BAP dan kinetin diharapkan mampu menjelaskan multiplikasi tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi BAP dan kinetin terhadap waktu munculnya tunas dan pertumbuhan tunas tebu Bululawang secara in vitro . Eksplan yang digunakan berupa mata tunas tebu Bululawang umur 6-8 bulan yang terdapat pada bagian nodus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan, masing-masing 3 ulangan. Eksplan dikulturkan selama 8 minggu pada media MS dengan konsentrasi BAP (0, 0,5, 1, dan 2 mg/l) dan kinetin (0, 0,5, dan 1 mg/l). Parameter yang diamati, yaitu: waktu munculnya tunas (HST), panjang tunas (cm), jumlah tunas, jumlah daun (helai), dan warna daun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis data menunjukkan tidak adanya pengaruh pemberian BAP dan kinetin sampai konsentrasi 2 mg/l dan 1 mg/l terhadap parameter multiplikasi tunas tebu var. Bululawang. Kata kunci : t unas ; Bululawang ; BAP; k inetin }, issn = {2541-0083}, pages = {153--160} doi = {10.14710/baf.2.2.2017.153-160}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/1717} }
Refworks Citation Data :
Tebu (Saccharum officinarum L var. Bululawang) merupakan tebu varietas unggul yang memiliki daya adaptasi dan stabilitas baik pada berbagai jenis tanah, tetapi bibit yang dihasilkan masih sedikit karena dominansi apikal yang tinggi sehingga untuk memperbanyak bibitnya diperlukan teknik khusus. Multiplikasi tunas dengan teknik kultur in vitro merupakan teknik alternatif untuk memperbanyak bibit tebu yang berkualitas, dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat. Sitokinin merupakan ZPT yang berperan dalam multiplikasi tunas. Pemberian konsentrasi sitokinin berupa BAP dan kinetin diharapkan mampu menjelaskan multiplikasi tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi BAP dan kinetin terhadap waktu munculnya tunas dan pertumbuhan tunas tebu Bululawang secara in vitro. Eksplan yang digunakan berupa mata tunas tebu Bululawang umur 6-8 bulan yang terdapat pada bagian nodus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan, masing-masing 3 ulangan. Eksplan dikulturkan selama 8 minggu pada media MS dengan konsentrasi BAP (0, 0,5, 1, dan 2 mg/l) dan kinetin (0, 0,5, dan 1 mg/l). Parameter yang diamati, yaitu: waktu munculnya tunas (HST), panjang tunas (cm), jumlah tunas, jumlah daun (helai), dan warna daun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis data menunjukkan tidak adanya pengaruh pemberian BAP dan kinetin sampai konsentrasi 2 mg/l dan 1 mg/l terhadap parameter multiplikasi tunas tebu var. Bululawang.
Kata kunci : tunas; Bululawang; BAP; kinetin
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University