BibTex Citation Data :
@article{tataloka26126, author = {Febrina Sitanggang and Nany Yuliastuti}, title = {Penentuan Prioritas Penyediaan Taman Kota Baru di Kota Semarang}, journal = {TATALOKA}, volume = {27}, number = {4}, year = {2025}, keywords = {Taman Kota, SDGs, Prioritas, Perkotaan, Sistem Informasi Geografis}, abstract = { Penyediaan dan pemanfaatan taman kota kawasan perkotaan merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals , khususnya Pilar Pembangunan Lingkungan Tujuan ke-11. Elemen lingkungan yang penting pada suatu lingkungan perkotaan adalah ruang terbuka hijau yang krusial terhadap kehidupan masyarakat, yaitu taman kota. Taman kota memiliki signifikansi kuat dalam menjaga aspek hidrologis maupun ekologis. Keberadaan taman kota juga memiliki peran penting mengurangi suhu permukaan pada kawasan perkotaan yang relatif lebih tinggi. Kurang meratanya distribusi taman kota di Kota Semarang pada kawasan perkotaan mengurangi kualitas lingkungan perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan daerah-daerah prioritas dan lahan potensial dalam penyediaan tambahan kuantitas taman kota di Kota Semarang. Metodologi penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pemanfaatan perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG). Metode SIG yang digunakan adalah weighted overlay dari variabel penentu, yaitu analisis tingkat kenyamanan termal, kerapatan vegetasi, kepadatan penduduk, dan aksesibilitas. Kebaruan penelitian ini adalah penambahan variabel aksesibilitas dengan analisis SIG yang belum digunakan dalam studi serupa di wilayah ini, sehingga menghasilkan pemetaan spasial daerah prioritas dan lahan potensial penyediaan taman kota di Kota Semarang yang lebih adatif dan komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Semarang sangat perlu untuk disediakan penambahan taman kota, hal ini dapat dilihat dari luas daerah dengan tingkat prioritas “Sangat Tinggi” sebesar 19.146,01 ha (49,90%) dan luas lahan potensial sebesar 2.374,71 ha (5,96%) dari luas total Kota Semarang. Kecamatan dengan prioritas dan persentase tertinggi yaitu Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Utara, Semarang Timur, dan Gayamsari. }, issn = {2356-0266}, pages = {327--346} doi = {10.14710/tataloka.27.4.327-346}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka/article/view/26126} }
Refworks Citation Data :
Penyediaan dan pemanfaatan taman kota kawasan perkotaan merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals, khususnya Pilar Pembangunan Lingkungan Tujuan ke-11. Elemen lingkungan yang penting pada suatu lingkungan perkotaan adalah ruang terbuka hijau yang krusial terhadap kehidupan masyarakat, yaitu taman kota. Taman kota memiliki signifikansi kuat dalam menjaga aspek hidrologis maupun ekologis. Keberadaan taman kota juga memiliki peran penting mengurangi suhu permukaan pada kawasan perkotaan yang relatif lebih tinggi. Kurang meratanya distribusi taman kota di Kota Semarang pada kawasan perkotaan mengurangi kualitas lingkungan perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan daerah-daerah prioritas dan lahan potensial dalam penyediaan tambahan kuantitas taman kota di Kota Semarang. Metodologi penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pemanfaatan perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG). Metode SIG yang digunakan adalah weighted overlay dari variabel penentu, yaitu analisis tingkat kenyamanan termal, kerapatan vegetasi, kepadatan penduduk, dan aksesibilitas. Kebaruan penelitian ini adalah penambahan variabel aksesibilitas dengan analisis SIG yang belum digunakan dalam studi serupa di wilayah ini, sehingga menghasilkan pemetaan spasial daerah prioritas dan lahan potensial penyediaan taman kota di Kota Semarang yang lebih adatif dan komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Semarang sangat perlu untuk disediakan penambahan taman kota, hal ini dapat dilihat dari luas daerah dengan tingkat prioritas “Sangat Tinggi” sebesar 19.146,01 ha (49,90%) dan luas lahan potensial sebesar 2.374,71 ha (5,96%) dari luas total Kota Semarang. Kecamatan dengan prioritas dan persentase tertinggi yaitu Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Utara, Semarang Timur, dan Gayamsari.
Article Metrics:
Last update:
As an article writer, the author has the right to use their articles for various purposes, including use by institutions that employ authors or institutions that provide funding for research. Author rights are granted without special permission.
Author who publishes a paper at Tataloka has the broad right to use their work for teaching and scientific purposes without the need to ask permission, including: used for (i) teaching in the author's class or institution; (ii) presentation at meetings or conferences and distributing copies to participants; (iii) training conducted by the author or author's institution; (iv) distribution to colleagues for research use; (v) use in the compilation of subsequent authors' works; (vi) inclusion in a thesis or dissertation; (vi) reuse of part of the article in another work (with citation); (vii) preparation of derivative works (with citation); (viii) voluntary posting on open websites operated by authors or author institutions for scientific purposes.
Authors and readers can copy and redistribute material in any media or format, and mix, modify, and build material for any purpose but they must provide appropriate credit (provide article citation or content), providing links to the license, and indicate if there are changes.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, non-exclusive right for publishing (publishing right) of the article shall be assigned/transferred to Publisher of Universitas Diponegoro Publishing Group.
Reproduce any part of this journal, its storage in the database or its transmission by all forms or media is permitted does not need for written permission from Tataloka . However, it should be cited as an honor in academic manners