skip to main content

Analisis parameter biologis (kelimpahan plankton, bod) pada budidaya udang windu (Penaeus monodon) bersama rumput laut (Gracillaria sp.) dan kerang hijau (Perna sp.) dengan sistem imta (Integrated Multitrophic Aquaculture)

Departement of Aquaculture, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Open Access Copyright 2021 Rarin Silma Isnaini, Sri Rejeki

Citation Format:
Abstract
Integrated Multi-throphic Aquaculture (IMTA) is a system in cultivation that prioritizes balance in its maintenance. The IMTA system is a cultivation method that utilizes feed residues that can be utilized by organism from the remaining feed biota at higher levels of trophic can be utilized by biota with lower trophic levels. This study aims to analyze the biological parameters with different densities of seaweed and green mussels and the best stocking densities for the growth and survival of tiger shrimp. The test animals used were PL 30 tiger shrimp with a range of sizes from 0.03 to 0.08 grams / larvae. Stocking density of tiger shrimp is 80 larvae / m2. The method used is the experimental method and complete randomized design with factorial design design with 9 treatments and 4 replications. The seaweed stock density treatment is 50, 100 and 150 grams while the stock of green seaweed stock is 30, 60, and 90 grams. The results showed that the highest growth rate and survival rate was found in treatment A1B1 with 50 grams of seaweed stocking density and 30 grams of green mussel with RGR value of 67.11% / day and the best SR of 88.75%. Phytoplankton found included 2 classes, namely Bacillariophyceae, and Cyanophyceae. Phytoplankton which dominates each treatment is found in the Bacillariophyceae class. The highest plankton abundance is found in A1B1 treatment with 50 grams of seaweed stock density and 30 grams of green mussels. BOD values in each treatment ranged from 4.5 to 7.1 mg /l.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Akbar, M, Isriansyah dan M. Maaruf. 2015. Studi Struktur Komunitas Plankton pada Sistem Akuakultur Multi-Trofik Terpadu. Jurnal Aquawarman. 1 (1): 19 – 27
  2. Aliah, R. S. 2012. Keragaan Model Budidaya Perikanan Terintegrasi Multi Trofik di Pantai Utara Karawang, Jawa Barat. Jurnal Teknik Lingkungan. 13(1): 47 – 58
  3. Arsad. S., A. Afandy, A.P. Purwadhi, B.Maya V, D.K. Saputra dan N.R. Buwono. 2017. Studi Kegiatan Budidaya Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Penerapan Sistem Pemeliharaan Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 9(1) : 1- 14
  4. Budiarti, T., I. Widyaay dan D. Wahjuningrum. 2007. Hubungan Komunitas Fitoplankton dengan Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak Biocrete. Jurnal Akuatik Indonesia. 6 (2): 119 – 125
  5. Dede, H., R. Aryawati dan G. Diansyah. 2014. Evaluasi Tingkat Kesesuaian Kualitas Air Tambak Udang Berdasarkan Produktivitas Primer PT. Tirta Bumi Nirbaya Teluk Hurun Lampung Selatan (Studi Kasus). Maspari Journal. 6(1): 32 – 38
  6. Evania, C. S. Rejeki dan R. Wisnu. 2018. Performa Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) yang Dibudidayakan Bersama Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Sistem IMTA. Jurnal Sains Akuakultur Tropis. 2 (2): 44 – 58
  7. Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta
  8. Faturohman, I., Sunarto dan I. Nurruhwati. 2016. Korelasi Kelimpahan Plankton dengan Suhu Perairan Laut di Sekitar PLTU Cirebon. Jurnal Perikanan Kelautan. 7 (1): 115 – 122
  9. Handayani, D. 2009. Kelimpahan dan Keanekaragaman Plankton di Perairan Pasang Surut Tambak Blanakan, Subang. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta
  10. Hidayat, Riyan., A. Sudaryono dan D. Harwanto. 2014. Pengaruh C/N Ratio Berbeda Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) pada Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3(4): 166 – 173
  11. Liliandari, P. dan Aunurohim. 2013. Kecepatan Filtrasi Kerang Hijau Perna viridis terhadap Chaetoceros sp dalam Media Logam Tercemar Kadmium. Jurnal Sainsdan Seni Pomits. 2 (2): 149 – 154
  12. Masyahoro dan Mappiratu. 2010. Respon Pertumbuhan pada Berbagai Kedalaman Bibit dan Umur Panen Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Perairan Teluk Palu. Media Litbang Sulteng. ISSN: 1979-5971. 3(2):104111
  13. Mulatsih, S., N. U. Hartanti dan Narto. 2012. Peranan Rumput Laut sebagai Biofilter terhadap Peningkatan Kualitas Perairan dengan Skala Laboratorium Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes
  14. Prihantoro, A. C., Wahyuni, S. Yudha, Adiputra, T. , Diantari, R. 2014. Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Udang Windu (Panaeus monodon) pada Sistem Nurseri. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan
  15. Purnamasari, Indah., D. Purnama dan M. A. F. Utami. 2017. Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif. Jurnal Enggano. 2(1): 58 – 67
  16. Putri, Y. S. dan Susilowati. 2013. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Kelulusan dan Pertumbuhan Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) serta Produksi Biomassa Rumput Laut (Gracillaria sp.) pada Budidaya Polikultur. Journal of Aquaculture Management and Technology. 2 (3): 12 – 19
  17. Sagita, A., R. Kurnia dan Sulistiono. 2017. Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Metode dan Kepadatan Berbeda di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Riset Akuakultur. 12(1) : 57 – 68
  18. Sagita, A., R. Kurnia dan Sulistiono. 2017. Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Metode dan Kepadatan Berbeda di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Riset Akuakultur. 12(1) : 57 – 68
  19. Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai salah satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana. 30 (3): 21 – 26
  20. Sanaky, A. 2003. Struktur Komunitas Fitoplankton serta Hubungannya denga Parameter Fisika Kimia Perairan di Muara Sungai Bengawan Solo Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  21. Syukri, M. 2016. Pengaruh Salinitas Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Larva Udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal Galung Tropika. 5(2) : 86 – 96
  22. Utojo. 2015. Keragaman Plankton dan Kondisi Perairan Tambak Intensif dan Tradisional di Probolinggo Jawa Timur. Biosfera. 32 (2): 83 – 97
  23. Wijaya, T. S. dan R. Hariyati. 2009. Struktur Komunitas Fitoplankton sebagai Bio Indikator Kualitas Perairan Danau Rawapening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Jurusan Biologi F. MIPA UNDIP, Semarang. Semarang
  24. Yazwar. 2008. Keanekaragaman Plankton dan Keterkaitannya dengan Kualitas Air di Parapat Danau Toba Medan. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.