skip to main content

PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA)

Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2019 Seto Windarto

Citation Format:
Abstract
Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia, karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, kelangsungan hidup dapat mencapai 86%, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya. Kegiatan budidaya kakap putih di Indonesia saat ini masih belum banyak berkembang, salah satu faktor yang menghambat kegiatan pembesaran kakap putih di Indonesia adalah masih sulitnya pengadaan pakan rucah secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Salah satu upaya kegiatan pembesaran ikan kakap putih yang dapat dilakukan adalah dengan media keramba jaring apung (KJA) dan penggunaan pellet sebagai ganti pakan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Hasil dari pengamatan performa pertumbuhan ikan kakap putih yang dibudidayakan dengan sistem KJA adalah nilai SGR 0,28%/hari, nilai pertumbuhan bobot mutlak 47 g, dan nilai kelulushidupan 82,5%. Hasil pengukuran parameter kualitas air meliputi salinitas berkisar 30–33‰, DO antara 4,89 hingga 5,89 mg/L, suhu antara 29 hingga 29,9ºC, pH antara 7 hingga7,8, kecerahan antara 9 hingga 9,5 m.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Akbar, S., M. Soemarno dan E. Kusnendar. 2012. Pengaruh Pemberian Pakan yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscoguttatus) pada Fase Pendederan di Keramba Jaring Apung (KJA). J. Teknologi Pangan. 1(2): 93-101
  2. Badrudin., B. Slamet., T. Keast, Dikrurahman., K. B. Kurniawan., S. Mulyono., Sarwono., Setiawan., R. S. Purnama, dan K. Widiada. 2015. Seri Panduan Perikanan Skala Kecil Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch., 1790) di Karamba Jaring Apung dan Tambak. Jakarta, WWF-Indonesia, 30 hlm
  3. Chen, H.Y. and J.C. Tsai. 1994. Optimally Dietary Protein Level for the Growth of Juvenile Grouper Ephinephelus malabaricus fed semipurified diets. Aquaculture, 119: 265-271
  4. Cremer, M.C., Z. Jian, and H.P. Lan. 2001. Cage Production of Japanese Sea Bass weaned Trash Fish to Extruded Feed at Sub-market Size Result of Asa/China Feeding Trial 35-01-128. American Soybean association Press. China. 5 pp
  5. Effendi. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama: Yogyakarta. 163 hlm
  6. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan. Lingkungan Perairan. Kanisisus:Yogjakarta
  7. Hardianti, Q., Rusliadi, dan Mulyadi. 2016. Effect of Feeding Made with Different Composition on Growth and Survival Seeds of Barramundi (Lates calcarifer, Bloch). Jurnal Online Mahasiswa. 3(2): 1-10
  8. Hepher, B. 1988. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge University Press. Great Britain. 388p
  9. Iskandar, R., dan Elrifadah. 2016. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Pakan Buatan Berbasis Kiambang. Zira’ah. 40(1) : 18-24
  10. Jaya, Berian., F. Agustriani dan Isnaini. 2013. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) dengan Pemberian Pakan yang Berbeda. Maspari Journal. 5(1) : 56-63
  11. Novriadi, R., T. Hermawan., Ibtisam., Dikrurrahman., M. Kadari., M. Herault., V. Fournier., P. Seguin. 2014. Kajian Respons Kekebalan Tubuh dan Performa Pertumbuhan Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Bloch melalui Suplementasi Protein Hidrolisis pada Pakan. Jurnal Akuakultur Indonesia. 13(2): 182-191
  12. Purba, E. P., M. Ilza dan T. Leksono. 2016. Study Penerimaan Konsumen terhadap Steak (Fillet) Ikan Kakap Putih Flavor Asap. Jurnal Online Mahasiswa. 3(2): 1-11. ISSN : 2355-6900
  13. Rayes, R. D., I. W. Sutresna., N. Diniarti dan A. I. Supii. 2013. Pengaruh Perubahan Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch). Jurnal Kelautan. 6(1): 47-56
  14. Shubhi, M. Z. A., Y. S. Kusumadewi dan D. Suswati. 2017. Study of Suitability and Environmental Carrying Capacity for Barramundi (Lates calcarifer, Bloch) Culture in Waters of Lemukutan Island and Penata Besar Island, Bengkayang Region, West Kalimantan. Aquasains, 5(2): 475-487
  15. SNI. 2000. Produksi Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) Kelas Pembesaran. 01-6493.1-2000
  16. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung
  17. Yaqin, M.A., Santoso L., dan Saputra S. 2018. Pengaruh Pemberian Pakan dengan Kadar Protein Berbeda terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) di Keramba Jaring Apung. Sains Teknologi Akuakultur, 2(1): 12-19

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.