skip to main content

LAJU FILTRASI BAHAN ORGANIK OLEH KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI BIOFILTER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN UDANG WINDU (Penaeus monodon)

Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2019 Diyah Retnosari, Sri Rejeki, Titik Susilowati

Citation Format:
Abstract

Sisa pakan dan feses dalam budidaya udang windu (Penaeus monodon) yang terakumulasi menjadi sumber bahan organik dapat memicu peningkatan konsentrasi amonia (NH­3). Solusi untuk menurunkan kandungan bahan organik yaitu menggunakan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter. Kerang hijau sebagai hewan filter feeder dapat mengasimilasi bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji laju filtrasi kerang hijau dalam menurunkan kandungan bahan organik yang berasal dari kepadatan udang windu  yang berbeda dan mengkaji  pertumbuhan serta kelulushidupan udang windu yang dibudidayakan dengan air hasil filtrasi kerang hijau. Biota uji yang digunakan adalah udang windu post larva 45 kepadatan 40 ekor/m2 dan kerang hijau ukuran 3-4 cm kepadatan 30 ekor/m2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 3 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, yaitu: A (kepadatan udang windu 20 ekor/m2), B (kepadatan udang windu 60 ekor/m2), dan C (kepadatan udang windu 100 ekor/m2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan organik dari kepadatan udang windu yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhahap laju filtrasi (FR) kerang hijau dalam menurunkan kandungan bahan organik. Air limbah hasil filtrasi kerang hijau tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhahap pertumbuhan dan kelulushidupan udang windu. Laju filrasi perlakuan A berkisar antara -1,83–1,31L/hari, perlakuan B -2,07–0,96 L/hari, dan perlakuan C -2,03–1,06 L/hari. Penurunan bahan organik perlakuan A sebesar 44,92 mg/L, perlakuan B 36,58 mg/L, dan perlakuan C 39,84 mg/L. Laju pertumbuhan relatif perlakuan A sebesar 12,32±1,02%, perlakuan B 12,46±0,81%, dan perlakuan C 13,68±1,28%. Kelulushidupan (SR) udang windu perlakuan A sebesar 92,50±6,61%, perlakuan B sebesar 76,67±11,81%, dan perlakuan C sebesar 95,83±3,82%.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Akhrari, H. 2013. Kemampuan Serap Rumput Laut Gracilaria sp Terhadap Nitrogen Hasil Buangan Limbah Budidaya Udang Windu Penaeus monodon dalam Sistem Polikultur. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 53 hlm
  2. Alfaro, A.C. 2005. Effect of Water Flow and Oxygen Concentration on Early Settlement of the New Zealand Green-lipped Mussel Perna canalicus. Journal Aquaculture., 285-294
  3. Basir, A., R. Widiarti and W. Wardhana. 2013. Spatial Analysis on Phytoplankton in Green Mussel Aquaculture Area, Kamal Muara, North Jakarta. The 3rd International Conference on Biological Science 2013., 2 (2015): 203-212
  4. Boyd. 1998. Water Quality for Pond Aquaculture. Pub. International Center for Aquaculture and Aquatic Environments, Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University, 37 p
  5. Budiardi, T., R.D. Salleng dan N.B.P. Utomo. 2005. Penokolan Udang Windu, Penaeus monodon Fab. dalam Hapa Pada Tambak Intensif dengan Padat Tebar Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia., 4 (2): 153–158
  6. Cappenberg, H.A.W. 2008. Beberapa Aspek Biologi Kerang Hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Jurnal Oseanografi LIPI., 33(1): 33-40
  7. Cahyono, B. 2009. Budidaya Biota Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta
  8. Corre, K.G., V.L. Corre and W. Gallardo. 1997. The Growth, Survival and Production of Shrimp (Penaeus monodon) Cultured with Green Mussel (Perna viridis) in Semi-intensive Ponds. UPV Journal Of Natural Sciences., 2(1):1-8
  9. Craba, R., Y. Avnimelechc, T. Defoirdt, P. Bossier and W. Verstraete. 2007. Nitrogen Removal Techniques in Aquaculture for a Sustainable Production. Journal Aquaculture., 1(270): 1-14
  10. Djunaedi, A., H. Susilo dan Sunaryo. 2016. Kualitas Air Media Pemeliharaan Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) dengan Sistem Budidaya yang Berbeda. Jurnal Kelautan Tropis., 19(2): 171-178
  11. Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta, 163 hlm
  12. Dzulqa, R.S. 2018. Laju Penyerapan Amonia, Nitrtit dan Nitrat oleh Glacilaria verrucosa sebagai Biofilter serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Udang Windu (Penaeus monodon).[Skripsi]
  13. Evania, C. 2018. Performa Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) yang Dibudidayakan Bersama Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Sistem IMTA. [Skripsi]. Universitas Diponegoro, Semarang, 85 hlm
  14. Fua dan J. La. 2008. Penurunan Tingkat Pencemaran Limbah Organik Tambak Udang Menggunakan Kerang Darah (Anadara granosa L.) sebagai Bioremediator. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (abstrak)
  15. Garr, A.L., Lopez. H, Pierce. R and M. Davis. 2011. the Effect of Stocking Density and Diet on The Growth and Survival of Culture Florida Apple Snails, Pomacea Paludosa. Journal Aquaculture., 311, 139-145
  16. Hickman, R.W. 1992. Mussel cultivation. in Gosling, E. (Ed.) (2003). the Mussel Mytilus: Ecology, Physiology, Genetics and Culture. Amsterdam. Elsevier
  17. Hold, S.L and M.D. Edwards. 2014. Cost-effective IMTA: a Comparison of the Production Efficiencies of Mussels and Seaweed. J. Appl Phycol., 26: 933–945
  18. Lante, S., Usman dan A. Laining. 2015. Pengaruh Kadar Protein Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Udang Windu, Penaeus monodon Fab.Transveksi. Jurnal Perikanan., 17(1): 10-17
  19. Liliandari, P dan Aunurohim. 2013. Kecepatan Filtrasi Kerang Hijau Perna viridis Terhadap Chaetoceros sp dalam Media Logam Tercemar Kadmium. Jurnal Sains dan Seni Pomits., 2(2): 2337-3520
  20. Mangampa, M. 2014. Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon), Bandeng (Chanos chanos), Nila Srikandi (Oreochromis aureus x O. niloticus) dan Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) di Tambak Tanah Sulfat Masam (TSM). Jurnal Riset Akuakultur. 4(1):1–13
  21. Marwan, A.H., N. Widyorini dan M. Nitisupardjo. 2015. Hubungan Total Bakteri dengan Kandungan Bahan Organik Total di Muara Sungai Babon, Semarang. Diponegoro Journal Of Maquares., 4(3):170-179
  22. McGuire, M and J. Stevely. 2009. Invasive Species of Florida’s Coastal Waters: the Asian Green Mussel (Perna viridis). University of Florida. Florida
  23. Muslim. 2013. Pengurangan Racun Amonia, Bahan Organik dan Padatan Tersuspensi di Media Budidaya Udang Galah dengan Biofilter dari Bahan Genteng Plastik Bergelombang. 2013. Jurnal Bumi Lestari., 13(1): 79-90
  24. Nirmala, K., E. Yuniar dan T. Budiardi. 2005. Produktivitas dan Parameter Kimia Dasar Tambak Budidaya Udang Windu Penaeus Monodon Fab. Berumur 1 Dan 3 Tahun. Jurnal Akuakultur Indonesia., 4 (1): 5–11
  25. Palayukan, R.A., Badraeni., Y.A. Hasni dan T. Ambo. 2016. Efektivitas Rumput Laut Gracilaria sp. sebagai Bioremediator Perubahan N dan P dalam Bak Pemeliharaan Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Jurnal Rumput Laut Indonesia., 1(2): 88-93
  26. Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). PERMEN No. 75. 2016. 43 hlm
  27. Putra, S., A. Arianto, E. Efendi, Q. Hasani dan H. Yulianto. 2016. Efektifitas Kijing Air Tawar (Pilsbryoconcha exilis) sebagai Biofilter dalam Sistem Resirkulasi Terhadap Laju Penyerapan Amoniak dan Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan., 4(2): 497-506
  28. Putra, W.S. 2006. Laju Filtrasi Kerang Hjjau (Perna viridis L. 1758) dalam Mereduksi Bahan Tersuspensi. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 77 hlm
  29. Riisgard, H.U. 2001. on Measurement of Filtration Rate in Bivalve-the Story Road to Reliable Data: Review and Intepretation Data. Mar Ecol. Prog. Ser. 221: 275-291
  30. Sagita, A., R. Kurnia dan Sulistiono. 2017. Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis L.) dengan Metode dan Kepadatan Berbeda di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Riset Akuakultur., 12(1): 57-68
  31. Sara, G. A., Zenone dan A. Tomasello. 2009. Growth of Mytilus Galloprovincialis (Mollusca, Bivalvia) Close to Fish Farms: A Case of Integrated Multi-Trophic Aquaculture Within the Tyrrhenian Sea. Hydrobiologia. 636:129–136
  32. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta, Bandung 83 hlm
  33. SNI 03-2831-1992. Metode Pengujian Kadar Bahan Organik dalam Tanah dengan Pembakaran. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. 17 hlm
  34. SNI-06-6989.22-2004. Cara Uji Nilai Permanganat secara Titrimetri. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. 10 hlm
  35. Soon, T.K dan J. Ransangan. 2014. A Review of Feeding Behavior, Growth, Reproduction and Aquaculture Site Selection for Green-Lipped Mussel, Perna viridis. Advances in Bioscience and Biotechnology., 462-469
  36. Sreedevi, P.R., V. Uthayakumar, R. Jayakumar, P. Joseph, D.S. Kumar dan V. Ramasubramanian. 2014. Comparative Valuation of On-bottom and Off Bottom Mussel (Perna viridis) Culture as a Small Scale Enterprise in Chettuva Estuary at Kerala India. World Journal of Fish and Marine Science., 6: 487-493
  37. Syukri, M. 2016. Pengaruh Salinitas Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Larva Udang Windu (Penaeus Monodon). Jurnal Galung Tropika., 5(2): 86–96
  38. Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work-chemical Evaluation of Dietary Nutriens. in: Watanabe, T. Edo, Fish Nutrition and Mariculture, JICA, Tokyo Univ, Fish, 179–229 p
  39. Wardoyo, S.T.H. 1982. Pengelolaan Kualitas Air Pusat Studi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  40. Wulandari, D.Y., N.T.M. Pratiwi. 2014. Distribusi Spasial Fitoplankton di Perairan Pesisir Tangerang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI)., 19(3): 156–162
  41. Wulandari, T., N. Widyorini dan P. Wahyu. 2015. Pengelolaan Kualitas Air dengan Kandungan Bahan Organik, NO2 dan NH3 pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Keburuhan Purworejo. Journal of Maquares Management of Aquatic Resources., 4(3): 42-48

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.