Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT3132, author = {Bagus Arditya and Subandiyono Subandiyono and Istiyanto Samidjan}, title = {PENGARUH BERBAGAI SUMBER ATRAKTAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP RESPON PAKAN, TOTAL KONSUMSI PAKAN, DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {3}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Rendahnya total konsumsi pakan pada ikan gabus ( Channa striata ) mengindikasikan bahwa tingkat palatabilitas pakan rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan palatabilitas pakan melalui penambahan atraktan pada pakan uji. Sumber atraktan yang digunakan berasal dari bahan pakan tepung bekicot, tepung cumi, dan tepung rebon yang memiliki kandungan asam amino berupa glisin serta prolin yang mampu berperan sebagai sumber atraktan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan berbagai jenis atraktan dalam pakan uji terhadap respon dan pertumbuhan benih ikan gabus. Penelitian ini menggunakan dua sistem wadah pemeliharaan, masing-masing untuk mengetahui respon pakan berupa stryrofoam dan pertumbuhan ikan berupa ember. Benih ikan gabus berukuran 0,94±0,09 g. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut A, B, C, dan D masing-masing adalah tanpa maupun dengan penambahan atraktan tepung bekicot, tepung cumi dan tepung rebon. Dosis penambahan atraktan sebesar 3%. Variabel yang diamati meliputi respon pakan, total konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), rasio efiisiensi protein (PER), laju pertumbuhan spesifik (SGR), dan tingkat kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan atraktan pada pakan uji berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap respon pakan, TKP, FCR, PER, SGR, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Perlakuan C (penambahan atraktan tepung cumi) memberikan hasil terbaik untuk respon pakan dengan presentase sebesar 78,67±3,21 % dalam waktu <0,30 detik/cm. Nilai presentase dalam merespon, mendekati, dan menkonsumsi pakan uji sebesar 100%. Perlakuan C juga memiliki nilai tertinggi untuk TKP 54,36±1,36 g; PER 2,17±0,05 %; SGR 2,78±0,08 %bobot/hari; nilai terendah untuk FCR 1,15±0,03. Kualitas air pada kisaran yang layak untuk media pemeliharaan. Kesimpulan yang diperoleh adalah penambahan tepung cumi sebagai bahan atraktan memberikan hasil terbaik terhadap respon pakan, total konsumsi pakan, dan pertumbuhan benih ikan gabus. }, issn = {2621-0525}, pages = {70--81} doi = {10.14710/sat.v3i1.3132}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/3132} }
Refworks Citation Data :
Rendahnya total konsumsi pakan pada ikan gabus (Channa striata) mengindikasikan bahwa tingkat palatabilitas pakan rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan palatabilitas pakan melalui penambahan atraktan pada pakan uji. Sumber atraktan yang digunakan berasal dari bahan pakan tepung bekicot, tepung cumi, dan tepung rebon yang memiliki kandungan asam amino berupa glisin serta prolin yang mampu berperan sebagai sumber atraktan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan berbagai jenis atraktan dalam pakan uji terhadap respon dan pertumbuhan benih ikan gabus. Penelitian ini menggunakan dua sistem wadah pemeliharaan, masing-masing untuk mengetahui respon pakan berupa stryrofoam dan pertumbuhan ikan berupa ember. Benih ikan gabus berukuran 0,94±0,09 g. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut A, B, C, dan D masing-masing adalah tanpa maupun dengan penambahan atraktan tepung bekicot, tepung cumi dan tepung rebon. Dosis penambahan atraktan sebesar 3%. Variabel yang diamati meliputi respon pakan, total konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), rasio efiisiensi protein (PER), laju pertumbuhan spesifik (SGR), dan tingkat kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan atraktan pada pakan uji berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap respon pakan, TKP, FCR, PER, SGR, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Perlakuan C (penambahan atraktan tepung cumi) memberikan hasil terbaik untuk respon pakan dengan presentase sebesar 78,67±3,21 % dalam waktu <0,30 detik/cm. Nilai presentase dalam merespon, mendekati, dan menkonsumsi pakan uji sebesar 100%. Perlakuan C juga memiliki nilai tertinggi untuk TKP 54,36±1,36 g; PER 2,17±0,05 %; SGR 2,78±0,08 %bobot/hari; nilai terendah untuk FCR 1,15±0,03. Kualitas air pada kisaran yang layak untuk media pemeliharaan. Kesimpulan yang diperoleh adalah penambahan tepung cumi sebagai bahan atraktan memberikan hasil terbaik terhadap respon pakan, total konsumsi pakan, dan pertumbuhan benih ikan gabus.
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats