BibTex Citation Data :
@article{Rineka29920, author = {Zulfa Kusumaningrum and Hany Hardiyanti}, title = {‘Having Kids is Scary’: Menilik Fenomena Budaya atas Pandangan Perempuan Generasi Z tentang Keputusan Childfree}, journal = {Rineka : Jurnal Antropologi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Fenomena childfree , yaitu keputusan untuk tidak memiliki anak menjadi kecenderungan yang menonjol di kalangan Generasi Z. Artikel ini menelusuri fenomena tersebut dengan titik fokus pergeseran ideologi dan kontruksi sosial yang memengaruhi pandangan mereka terhadap childfree. Penulis menggunakan model penelitian kualitatif pada tulisan ini dengan metode literature review yaitu mengumpulkan dan mengkaji penelitian terdahulu dari berbagai sumber bacaan baik artikel, buku maupun media yang relevan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa realitas sosial terkait childfree adalah bentuk perilaku perempuan Generasi Z yang berusaha menentang norma-norma tradisional untuk memiliki anak. Perempuan Generasi Z kini lebih memprioritaskan pengembangan diri dan karier dibandingkan memutuskan untuk memiliki dan merawat anak. Konten media sosial gencar menyuarakan childfree menyuguhkan berbagai realitas yang perempuan harus hadapi ketika menjadi seorang ibu, mulai dari beban mengasuh, mendidik, tekanan ekonomi dan sosial. Lebih dari itu, absennya peran ayah juga menjadi pertimbangan untuk memiliki anak. Melalui artikel ini dapat disimpulkan bahwa pandangan perempuan Generasi Z terkait childfree bukan muncul secara pribadi, namun terbentuk dari konstruksi kultural yang menyandarkan beban peran tradisional yaitu mengasuh anak pada perempuan. Melalui pandangan tersebut kita dapat melihat bagaimana perempuan memiliki kapasitas untuk bertindak dalam mendefinisikan ulang kebahagian keluarga yang sesuai dengan kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi saat ini. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/rineka/article/view/29920} }
Refworks Citation Data :
Fenomena childfree, yaitu keputusan untuk tidak memiliki anak menjadi kecenderungan yang menonjol di kalangan Generasi Z. Artikel ini menelusuri fenomena tersebut dengan titik fokus pergeseran ideologi dan kontruksi sosial yang memengaruhi pandangan mereka terhadap childfree. Penulis menggunakan model penelitian kualitatif pada tulisan ini dengan metode literature review yaitu mengumpulkan dan mengkaji penelitian terdahulu dari berbagai sumber bacaan baik artikel, buku maupun media yang relevan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa realitas sosial terkait childfree adalah bentuk perilaku perempuan Generasi Z yang berusaha menentang norma-norma tradisional untuk memiliki anak. Perempuan Generasi Z kini lebih memprioritaskan pengembangan diri dan karier dibandingkan memutuskan untuk memiliki dan merawat anak. Konten media sosial gencar menyuarakan childfree menyuguhkan berbagai realitas yang perempuan harus hadapi ketika menjadi seorang ibu, mulai dari beban mengasuh, mendidik, tekanan ekonomi dan sosial. Lebih dari itu, absennya peran ayah juga menjadi pertimbangan untuk memiliki anak. Melalui artikel ini dapat disimpulkan bahwa pandangan perempuan Generasi Z terkait childfree bukan muncul secara pribadi, namun terbentuk dari konstruksi kultural yang menyandarkan beban peran tradisional yaitu mengasuh anak pada perempuan. Melalui pandangan tersebut kita dapat melihat bagaimana perempuan memiliki kapasitas untuk bertindak dalam mendefinisikan ulang kebahagian keluarga yang sesuai dengan kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi saat ini.
Last update: