BibTex Citation Data :
@article{Rineka29726, author = {Afidatul Lathifah}, title = {Religi dan Ritual sebagai Landasan Pertanian Berkelanjutan bagi Masyarakat Kasepuhan Gelar Alam}, journal = {Rineka : Jurnal Antropologi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Ketahanan pangan masih menjadi isu utama di dunia. Berbagai model pertanian dipraktekkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan warga dunia, penggunaan teknologi modern menjadi fokus utama dalam pengembangan pertanian. Akan tetapi, krisis pangan masih saja terjadi di berbagai belahan bumi. Artikel ini menuliskan tentang masyarakat adat Kasepuhan Gelar Alam yang bertempat di wilayah Gunung Halimun, Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat sebagai sebuah kelompok masyarakat yang dapat menjadikan agama kepercayaan mereka sebagai salah satu faktor penentu dalam terbentuknya praktek pertanian yang berkelanjutan. Tata cara pertanian merujuk pada ajaran nenek moyang mereka sebagai dunia transenden yang mereka yakini. Ritual-ritual kepercayaan massif dilakukan selama proses pertanian. Ritual dijadikan landasan praktek pertanian. Agama tidak dijadikan sesuatu yang terpisah dari raga tetapi diartikan sebagai ageman yaitu sesuatu yang sudah seharusnya ‘dipakai’ dalam setiap gerak langkah kehidupan. Kesejahteraan tidak disandarkan pada konsumerisme, tetapi pada pola kehidupan nyaman yang teratur dan terjamin pangan papan dan sandang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipasi dan wawancara mendalam untuk mendapatkan thick description . }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/rineka/article/view/29726} }
Refworks Citation Data :
Ketahanan pangan masih menjadi isu utama di dunia. Berbagai model pertanian dipraktekkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan warga dunia, penggunaan teknologi modern menjadi fokus utama dalam pengembangan pertanian. Akan tetapi, krisis pangan masih saja terjadi di berbagai belahan bumi. Artikel ini menuliskan tentang masyarakat adat Kasepuhan Gelar Alam yang bertempat di wilayah Gunung Halimun, Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat sebagai sebuah kelompok masyarakat yang dapat menjadikan agama kepercayaan mereka sebagai salah satu faktor penentu dalam terbentuknya praktek pertanian yang berkelanjutan. Tata cara pertanian merujuk pada ajaran nenek moyang mereka sebagai dunia transenden yang mereka yakini. Ritual-ritual kepercayaan massif dilakukan selama proses pertanian. Ritual dijadikan landasan praktek pertanian. Agama tidak dijadikan sesuatu yang terpisah dari raga tetapi diartikan sebagai ageman yaitu sesuatu yang sudah seharusnya ‘dipakai’ dalam setiap gerak langkah kehidupan. Kesejahteraan tidak disandarkan pada konsumerisme, tetapi pada pola kehidupan nyaman yang teratur dan terjamin pangan papan dan sandang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipasi dan wawancara mendalam untuk mendapatkan thick description.
Last update: