BibTex Citation Data :
@article{Pasopati9277, author = {Hijria Lasaiyo Aufa and Eka Febrianti and Waode Nanang Trisna Dewi and Mirza Arsiaty Arsyad}, title = {PENERAPAN TEKNOLOGI KOMPOS PUPUK TAKAKURA PLUS PADAT LIMBAH KOTORAN SAPI, VEGETASI SEKUNDER DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN SISTEM INTERCROPPING DI DESA LAWOILA}, journal = {Jurnal Pasopati}, volume = {2}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan merupakan desa yang sebagian besar penduduknya sebagian besar hidup sebagai petani yang mengandalkan perekonomian dari sektor pertanian. Namun pada pelaksanaan pertaniannya usaha taninya, petani masih mengolah lahan secara konvensional dan menggunakan input yang berlebihan dan mengolah lahan masih sistem monokultur. Desa ini juga belum memanfaatkan hasil alam, dalam hal ini kotoran sapi, vegetasi sekunder dan limbah oganik rumah tangga sebagai bahan dasar pupuk organik yang dipergunakan dalam budidaya tanaman sayuran. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan pola pikir bagi masyarakat sadar lingkungan dalam memanfaatkan teknologi kompos Takakura plus sebagai salah satu cara untuk pemenuhan kebutuhan pupuk organik dalam budidaya tanaman sayuran untuk menambah penghasilan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan dan sosialisasi, pelatihan dan aplikasi, monitoring dan evaluasi. Tahap sosialisasi dilakukan dalam rapat warga dan sosialisasi khusus, serta pelatihan pembuatan kompos padat metode Takakura Plus dan aplikasi pupuk pada demplot percontohan. Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan bersamaan dengan pendampingan program. Hasil yang diharapkan adalah petani sayuran mampu membuat pupuk kompos padat berbahan dasar kotoran sapi, vegetasi sekunder dan limbah organik rumah tangga yang dapat digunakan dalam pertanian, maupun dikomersilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Kata kunci : intercropping, limbah,pupuk,takakura, dan organik. }, issn = {2685-886X}, doi = {10.14710/halal.v%vi%i.9277}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/9277} }
Refworks Citation Data :
Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan merupakan desa yang sebagian besar penduduknya sebagian besar hidup sebagai petani yang mengandalkan perekonomian dari sektor pertanian. Namun pada pelaksanaan pertaniannya usaha taninya, petani masih mengolah lahan secara konvensional dan menggunakan input yang berlebihan dan mengolah lahan masih sistem monokultur. Desa ini juga belum memanfaatkan hasil alam, dalam hal ini kotoran sapi, vegetasi sekunder dan limbah oganik rumah tangga sebagai bahan dasar pupuk organik yang dipergunakan dalam budidaya tanaman sayuran. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan pola pikir bagi masyarakat sadar lingkungan dalam memanfaatkan teknologi kompos Takakura plus sebagai salah satu cara untuk pemenuhan kebutuhan pupuk organik dalam budidaya tanaman sayuran untuk menambah penghasilan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan dan sosialisasi, pelatihan dan aplikasi, monitoring dan evaluasi. Tahap sosialisasi dilakukan dalam rapat warga dan sosialisasi khusus, serta pelatihan pembuatan kompos padat metode Takakura Plus dan aplikasi pupuk pada demplot percontohan. Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan bersamaan dengan pendampingan program. Hasil yang diharapkan adalah petani sayuran mampu membuat pupuk kompos padat berbahan dasar kotoran sapi, vegetasi sekunder dan limbah organik rumah tangga yang dapat digunakan dalam pertanian, maupun dikomersilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
Kata kunci : intercropping, limbah,pupuk,takakura, dan organik.
Article Metrics:
Last update: