BibTex Citation Data :
@article{Pasopati6627, author = {Agus Subagio}, title = {POTENSI ENERGI LISTRIK DARI KONVERSI BIOGAS DI KAMPUNG TEMATIK SAPI PERAH DESA GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG}, journal = {Jurnal Pasopati}, volume = {2}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Desa Gedawang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang secara geografis mempunyai keunikan berkaitan dengan letaknya yang berada di daerah Semarang atas sehingga masih banyak perbukitan dan lahan pertanian yang mempunyai potensi cukup besar dibidang peternakan maupun pertanian. Seiring dengan perkembangan kota Semarang dengan banyaknya perumahan-perumahan yang dibangun di area perbukitan di wilayah Semarang atas maka tidak dapat dipungkiri lagi munculnya benturan-benturan permasalahan berkaitan dengan lahan peruntukan. Sebagian masyarakat asli desa Gedawang yang sebelumnya memelihara ternak sapi di pekarangan rumah-rumah mendapatkan protes oleh warga pendatang sehingga oleh pihak kelurahan dipinjami lahan kelurahan untuk memelihara ternah secara bersama-sama dan dibentuk kelompok tani sapi perah. Namun demikian karena di sekitar lahan juga telah dibeli pengembang dan menjadi perumahan, maka muncul persoalan berkaitan dengan bau kotoran ke area perumahan. Saat ini ada sekitar 40 sapi yang dipelihara di kelompok tani sapi perah Puspa Hati dengan hasil utama adalah susu yang dijual ke masyarakat umum maupun disetor ke KUD Banyumanik. Konflik terus terjadi karena dari pihak peternak biasanya hanya menumpuk kotoran sapi tersebut dan menunggu pihak yang akan membeli atau mengambil untuk pupuk. Aktivitas inilah yang memicu permasalahan terus menerus sehingga pihak kelurahan Gedawang meminta bantuan Universitas Diponegoro untuk menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut maka Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program IBDU dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkonversi biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh peternak sendiri dan otomatis menyelesaikan persoalan pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pada kegiatan ini dipilih genset dengan kapasitas 2000 W yang disesuaikan dengan kapasitas limbah kotoran sapi yang dihasilkan per hari. Generator (genset) Bio Elektrik BG 2000 W berbahan bakar biogas ini merupakan kelengkapan (compatible) bagi digester dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi energi listrik. }, issn = {2685-886X}, doi = {10.14710/pasopati.2020.6627}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/6627} }
Refworks Citation Data :
Desa Gedawang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang secara geografis mempunyai keunikan berkaitan dengan letaknya yang berada di daerah Semarang atas sehingga masih banyak perbukitan dan lahan pertanian yang mempunyai potensi cukup besar dibidang peternakan maupun pertanian. Seiring dengan perkembangan kota Semarang dengan banyaknya perumahan-perumahan yang dibangun di area perbukitan di wilayah Semarang atas maka tidak dapat dipungkiri lagi munculnya benturan-benturan permasalahan berkaitan dengan lahan peruntukan. Sebagian masyarakat asli desa Gedawang yang sebelumnya memelihara ternak sapi di pekarangan rumah-rumah mendapatkan protes oleh warga pendatang sehingga oleh pihak kelurahan dipinjami lahan kelurahan untuk memelihara ternah secara bersama-sama dan dibentuk kelompok tani sapi perah. Namun demikian karena di sekitar lahan juga telah dibeli pengembang dan menjadi perumahan, maka muncul persoalan berkaitan dengan bau kotoran ke area perumahan. Saat ini ada sekitar 40 sapi yang dipelihara di kelompok tani sapi perah Puspa Hati dengan hasil utama adalah susu yang dijual ke masyarakat umum maupun disetor ke KUD Banyumanik. Konflik terus terjadi karena dari pihak peternak biasanya hanya menumpuk kotoran sapi tersebut dan menunggu pihak yang akan membeli atau mengambil untuk pupuk. Aktivitas inilah yang memicu permasalahan terus menerus sehingga pihak kelurahan Gedawang meminta bantuan Universitas Diponegoro untuk menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut maka Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program IBDU dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkonversi biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh peternak sendiri dan otomatis menyelesaikan persoalan pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pada kegiatan ini dipilih genset dengan kapasitas 2000 W yang disesuaikan dengan kapasitas limbah kotoran sapi yang dihasilkan per hari. Generator (genset) Bio Elektrik BG 2000 W berbahan bakar biogas ini merupakan kelengkapan (compatible) bagi digester dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi energi listrik.
Article Metrics:
Last update: