skip to main content

EDUKASI KAWASAN BUDAYA HERITAGE KAMPUNG PECINAN KOTA SEMARANG

*Grandy Loranesssa Wungo orcid  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Nurini Nurini  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
R. Susanti  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
M. Mussadun  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
S. Soetomo  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
M. H. Bagaskara  -  Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kawasan wisata heritage merupakan sebuah fenomena yang menarik wisatawan lokal dan asing, dengan mengunjungi situs-situs yang dikatakan penting secara historis bagi wilayah dan kota. Wisata heritage merupakan salah satu kemungkinan yang dimiliki setiap daerah karena pada dasarnya memiliki sejarah budaya tersendiri dan berbeda dengan daerah lain. Semarang merupakan salah satu kota di indonesia yang menjadi tempat bertemunya beragam budaya di masa lalu yang jejaknya masih tergurat jelas hingga kini. Warisan budaya eropa dapat disaksikan di kota lama melalui bentuk bangunannya yang khas. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai menurunnya kualitas visual Kawasan heritage pecinan Kota Semarang akibat dari perkembangan kota yang sangat dinamis. Tujuan dari pengabdian ini ialah untuk meng-edukasi pihak terkait tentang pentingnya menjaga keberlanjutan kualitas visual Kawasan heritage pecinan Kota Semarang dari sudut pandang perancang kota. Metode yang digunakan berupa pendekatan kualitatif dengan rincian topik analisa yang digali dari sisi sejarah, fisik alam, kependudukan dan sosial budaya. Harapannya edukasi ini mampu membangunan awareness penghuni dan pengunjung untuk sama sama menjaga keberlanjutan kawasan heritage pecinan Kota Semarang.

Kata kunci : wisata, heritage, sejarah, china

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Ardika, I.W., 2015. Warisan Budaya Perspektif Masa Kini. Denpasar. Udayana University Press, Denpasar
  2. Budiasih, I. G. A. N., & Nyoman, G. A. (2014). Metode Grounded Theory dalam riset kualitatif. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 9(1), 19–27
  3. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitattive, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th Editio). SAGE
  4. Hendro, E. P. (2015). Pelestarian kawasan konservasi di Kota Semarang. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 9(1), 17–28
  5. Kautsary, J. (2018). Perencanaan Peraturan Zonasi Di Kawasan Konservasi (Studi Kasus Pecinan Semarang). Jurnal Planologi, 15(2), 216–229
  6. Melati, M. L., Nataya, A. K., & Wibowo, A. A. (2017). Perkembangankawasan Pecinan Semarang
  7. Moss, S. L., & Edmonds, E. E. (2008). The reflective practitioner. How Professional think in action. https://doi.org/10.1145/1517744.1517783
  8. Purwanto, L. M. F. (2005). Kota kolonial lama semarang (tinjauan umum sejarah perkembangan arsitektur kota). DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 33(1)
  9. Riyanto, R. (2004). Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat Setempat (Local Comunities). Semarang
  10. Titing Kartika, Khoirul Fajri dan Robi’al Kharimah. 2017. Pengembangan Wisata Heritage Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota Cimahi . Stiepar Yapari – Aktripa

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.