BibTex Citation Data :
@article{mmm6056, author = {Hadian Widyatmojo and Lisyani Suromo and Dwi Retnoningrum}, title = {HUBUNGAN HEMOGLOBIN TERGLIKOSILASI (HbA1c) DENGAN RISIKO KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS}, journal = {Media Medika Muda}, volume = {3}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {DM; HbA1c; Skor risiko Interheart}, abstract = { Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) dengan kondisi hiperglikemik kronik dapat mengakibatkan gangguan sistem kardiovaskular dan peningkatan mortalitas. Hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) merupakan salah satu parameter untuk pengendalian DM. Tujuan penelitian untuk membuktikan adanya hubungan antara kadar HbA1c serum dengan risiko kardiovaskular pada pasien DM. Metode: Penelitian belah lintang dilakukan pada 42 penderita DM yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Agustus – September 2017. Diagnosis DM didapatkan melalui rekam medis. Dilakukan pemeriksaan HbA1c dan dinilai faktor risiko yang terdapat pada rekam medis menggunakan skor interheart (IHR).Analisa statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Terdapat hubungan antara HbA1c dengan skor IHR dengan nilai r=0,887, p=0,001. Pasien dengan kategori risiko kardiovaskular tinggi memiliki nilai HbA1c dengan rerata 10,12 ± 2,29, skor kategori sedang 6,62 ± 1,67 dan skor kategori rendah 5,75 ± 0,78. Simpulan: Terdapat hubungan positif kuat antara HbA1c dengan risiko kardiovaskular pada pasien DM. Perlu dilakukan penelitian prospektif dengan sampel yang lebih besar. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/6056} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) dengan kondisi hiperglikemik kronik dapat mengakibatkan gangguan sistem kardiovaskular dan peningkatan mortalitas. Hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) merupakan salah satu parameter untuk pengendalian DM. Tujuan penelitian untuk membuktikan adanya hubungan antara kadar HbA1c serum dengan risiko kardiovaskular pada pasien DM.
Metode: Penelitian belah lintang dilakukan pada 42 penderita DM yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Agustus – September 2017. Diagnosis DM didapatkan melalui rekam medis. Dilakukan pemeriksaan HbA1c dan dinilai faktor risiko yang terdapat pada rekam medis menggunakan skor interheart (IHR).Analisa statistik menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Terdapat hubungan antara HbA1c dengan skor IHR dengan nilai r=0,887, p=0,001. Pasien dengan kategori risiko kardiovaskular tinggi memiliki nilai HbA1c dengan rerata 10,12 ± 2,29, skor kategori sedang 6,62 ± 1,67 dan skor kategori rendah 5,75 ± 0,78.
Simpulan: Terdapat hubungan positif kuat antara HbA1c dengan risiko kardiovaskular pada pasien DM. Perlu dilakukan penelitian prospektif dengan sampel yang lebih besar.
Last update: