SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL

Willy Yusmawan; Anton Haryono

How to cite (IEEE): W. Yusmawan, and A. Haryono, "SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL," Media Medika Muda, vol. 1, no. 3, Dec. 2016. [Online]. Retrieved from :

How to cite (APA): Yusmawan, W., & Haryono, A. (2016). SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL. Media Medika Muda, 1(3). Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615

How to cite (BCREC): Yusmawan, W., Haryono, A. (2016). SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL. Media Medika Muda, 1 (3) Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615

How to cite (Chicago): Yusmawan, Willy, and Anton Haryono. "SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL." Media Medika Muda 1, no. 3 (2016): ##plugins.citationFormats.chicago.noPages## Accessed : January 9, 2025. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615

How to cite (Vancouver): Yusmawan W, Haryono A. SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL. Media Medika Muda [Online]. 2016 Dec;1(3). Retrieved from: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615.

How to cite (Harvard): Yusmawan, W., and Haryono, A., 2016. SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL. Media Medika Muda, [Online] Volume 1(3). Retrieved from: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615 [Accessed : 9 Jan. 2025].

How to cite (MLA8): Yusmawan, Willy, and Anton Haryono. "SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL." Media Medika Muda, vol. 1, no. 3, 30 Dec. 2016, ##plugins.citationFormats.mla8.noPages## , https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615. Retrieved : 9 Jan. 2025.

BibTex Citation Data :

@article{mmm2615,
    author = {Willy Yusmawan and Anton Haryono},
    title = {SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL},
    journal = {Media Medika Muda},
  volume = {1},
    number = {3},
    year = {2016},
    keywords = {},
    abstract = {  Latar belakang:  Fraktur os nasal merupakan fraktur di wajah yang sering terjadi. Pilihan penatalaksanaan dapat dengan reduksi tertutup atau reduksi terbuka dengan mempertimbangkan jenis dan beratnya fraktur. Kesempatan terbaik untuk penatalaksanaan yang tepat dan paling akurat adalah dilakukan segera setelah cedera. Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan algoritma yang sudah ada.Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai penanganan fraktur os nasal.   Kasus:  Empat kasus fraktur os nasal.   Penatalaksanaan:  Reduksi tertutup.   Simpulan:  Keberhasilan dalam penatalaksanaan fraktur os nasal dapat dipengaruhi oleh onset fraktur. Semakin cepat penanganan semakin baik hasil yang diperoleh.      Kata kunci:  fraktur os nasal, reduksi tertutup },
    url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615}
}

Refworks Citation Data :

@article{{mmm}{2615}, author = {Yusmawan, W., Haryono, A.}, title = {SERIAL KASUS PENATALAKSANAAN FRAKTUR OS NASAL}, journal = {Media Medika Muda}, volume = {1}, number = {3}, year = {2016}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615} }