skip to main content

SENSIFITAS INDEK PERITONITIS MANNHEIM PADA PASIEN PERITONITIS GENERALISATA DEWASA DI RSUP DR. KARIADI

*Abdul Mughni  -  Dept Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RS Dr Kariadi, Indonesia
I Riwanto  -  Dept Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RS Dr Kariadi, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Peritonitis sampai saat ini merupakan masalah infeksi yang sangat serius, walaupun perkembangan antimikroba dan penanganan intensif sangat pesat, kematian kasus peritonis generalisata cukup tinggi yaitu antara 10–20%, di negara-negara berkembang angka kematian lebih tinggi lagi. Penelitian di Rio de Janeiro, Brazil didapatkan angka   kematian sebesar 61,8%, di Semarang RSUP Dr. Kariadi, Indonesia didapatkan angka kematian 54% .  Indek Peritonitis Mannheim (IPM) merupakan sistem skor untuk menilai prognosis pada pasien peritonitis dengan variabel yang lebih sederhana dibandingkan skor APACHE II. Tujuan studi ini adalah mengetahui seberapa besar sensitivitas dan spesifitas IPM pada pasien-pasien peritonitis generalisata dewasa di RSUP Dr. Kariadi.

Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain “Retrospektif Kohort” dengan mengumpulkan sampel melalui catatan medik. Sampel adalah pasien berumur ≥14 tahun yang menderita peritonitis generalisata yang menjalani operasi dan dirawat di RSUP Dr. Kariadi pada periode Januari 2009 – Desember 2010, dan pasien yang catatan mediknya tidak lengkap mencantumkan variabel IPM akan dieksklusi dari penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS 16.00 for Windows dengan membandingkan masing-masing variabel pada IPM antara pasien dengan outcome meninggal dan pasien dengan outcome survive (hidup) ditentukan nilai probabilitasnya (p) dan nilai Relative Risk (RR) terhadap kematian pasien. Kemudian dilanjutkan dengan spesifitas dan sensitifitas dan cut off point IPM terhadap pasien dengan peritonitis generalisata.

Hasil: Pada penelitian ini terdapat 51 pasien dengan peritonitis generalisata dengan rerata umur 49,63 tahun (SD 18,03; range 14–85 tahun), 13 pasien adalah wanita (25,5%). Lama perawatan rerata 7 hari (range 7 jam–60 hari) dimana kematian terjadi pada 32 pasien (62,7%). Terdapat perbedaan pada variabel  kegagalan organ dan durasi penyakit antara pasien yang meninggal dengan pasien yang hidup (p=0,000; p=0,026). Didapat angka RR=8,18 pada kegagalan organ dan kematian dan RR=1,67 antara durasi ≥24 jam dan kematian. IPM memiliki sensitivitas sebesar 72% dan spesifisitas 79% dengan cut off point pada skor 26.

Simpulan: IPM mempunyai sensitifitas 72% pada pasien peritonitis generalisata dewasa dengan cut off point 26, paling tidak terdapat 72% pasien meninggal dan bertambah pada peningkatan skor IPM .Hanya 2 variabel IPM ( kegagalan organ dan durasi penyakit) yang memiliki perbedaan bermakna antara pasien meninggal dan pasien hidup (survive). Dimana penderita peritonitis generalisata mempunyai risiko kematian 8,18 kali bila disertai kegagalan organ dan 1,67 kali bila durasi terjadinya peritonitis lebih dari atau sama dengan 24 jam.

 

Kata kunci: Indeks peritonitis Mannheim, Peritonitis

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.