BibTex Citation Data :
@article{IJoFC1857, author = {Intan Jannah and Sulistyani Pramitasari and Indradi Setiyanto}, title = {PENGARUH PERENDAMAN AIR TAWAR DAN AIR LAUT TERHADAP NILAI KEKUATAN PUTUS (BREAKING STRENGTH) DAN KEMULURAN (ELONGATION) PADA BENANG POLYAMIDE (PA) MONOFILAMEN DIAMETER 0.4 mm}, journal = {Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries}, volume = {1}, number = {02}, year = {2017}, keywords = {}, abstract = {Bahan dasar alat penangkapan ikan terbagi menjadi dua jenis yaitu terbuat secara alami (natural fibre) dan buatan (synthetic fiber). Bahan sintetis lebih unggul karena tidak mengalami pembusukan dan lebih tahan lama. Salah satu contoh bahan sintesis adalah polyamide atau dikenal dengan nama dagang nilon. Tingkat kekuatan benang dan kemuluran merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan terkait dengan keefektifan suatu bahan sehingga nelayan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk perawatan alat tangkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Nilai kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran (elongation) benang nilon Polyamide (PA) ukuran 0,4 mm dalam kondisi kering dan basah (perlakuan perendaman dengan air tawar dan air laut, serta pengaruh perlakuan terhadap kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran (elongation) pada benang nilon polyamide (PA) diameter 0,4 mm. Metode penelitian ini adalah experimental laboratory (penelitian pada skala laboratorium) dengan mengacu metode dari SNI ISO 1805: 2010. Pengumpulan data dilakukan pada kondisi kering dan kondisi basah dengan sampel benang dari empat produsen alat tangkap yang dianggap sebagai sampel A,B,C, dan D. Adapun setiap perlakuan dilakukan 10 kali pengulangan. Pada proses selanjutnya yaitu bahan uji diambil dengan jarak antara perlengkapan pengunci sekurang-kurangnya 250 mm. Setelah itu, diuji nilai kekuatan putus benang (breaking strength) dan kemuluran (elongation) dengan menggunakan alat breaking strength machine. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai kekuatan putus (breaking strength) pada benang polyamide monofilament diameter 0.4 mm untuk kondisi kering lebih besar dibandingkan dengan perendaman air tawar dan air laut. Nilai kemuluran (elongation) pada benang polyamide monofilament diameter 0.4 mm untuk kondisi kering lebih rendah dibandingkan dengan kondisi perendaman air tawar dan air laut. Terdapat pengaruh media perendaman terhadap kekuatan putus benang polyamide (signifikansi 0.00) yang lebih kecil dari α (0.05). Terdapat pengaruh media perendaman terhadap kemuluran benang polyamide (signifikansi 0.00) yang lebih kecil dari α (0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media perendaman (air tawar dan air laut) terhadap kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran benang (elongation) PA monofilament diameter 0.4 mm.}, issn = {2613-9766}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/juperta/article/view/1857} }
Refworks Citation Data :
Last update:
Jurnal Perikanan Tangkap (JUPERTA) e-ISSN 2613-9766 Indonesian Journal of Capture Fisheries (IJoCF) Departemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Jl. Prof Jacub Rais. Tembalang, Semarang 50275, Indonesia