skip to main content

Gambaran Karakteristik Balita Stunting di Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

*Syifa Ayu Kusuma  -  Department of Epidemiology and Tropical Disease, Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Nissa Kusariana  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Dwi Sutiningsih  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Sri Yuliawati  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Stunting adalah kondisi balita yang mengalami gangguan gizi kronik dengan nilai z  <-2 SD hingga-3 SD. Status gizi balita yang buruk pada awal kehidupan akan memiliki dampak pada status gizi ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran serta pembahasan mengenai stunting berdasarkan karakteristik ibu dan balita. Pendekatan pada penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan populasi balita di Kecamatan Sidorejo dengan teknik sampling berupa simple random sampling dengan total sampel berjumlah 140 sampel. Penyajian data menggunakan rumus presentase.  Penelitian ini menghasilkan bahwa mayoritas responden dalam kelompok kasus (24,3%) dan kontrol (38,6%) berasal dari daerah Sidorejo Lor pendidikan ibu mayoritas SMA/SLTA  pada kelompok kasus (57,1%) dan kontrol (58,6%), mayoritas ibu bekerja sebagai IRT pada kelompok kasus (60%) dan kontrol (54,3%), memiliki penghasilan lebih dari UMK pada kelompok kasus (82,9%) dan kontrol (84,3%). Balita berjenis kelamin seimbang pada kelompok kasus (50%) dan mayoritas perempuan pada kelompok kontrol (60%), memiliki berat badan lahir rendah lebih tinggi pada kelompok kasus (17,1%) dibanding kontrol (5,7%), serta memiliki panjang badan lahir rendah lebih tinggi pada kelompok kasus (17,1%) dibanding kontrol (14,3%).
Fulltext

Article Metrics:

  1. Lineleyan SC, Mamuaja P, Munthe D. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Motobi Kecil Kotambagu. J Kesehat Masy UNIMA. 2021;2(4):52–60
  2. United Nations Children’s Fund. Situasi Anak di Indonesia. Jakarta; 2020
  3. Rahmadhita K. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Juni [Internet]. 2020;11(1):225–9. Available from: https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH
  4. Nugraheni D, Sandi Wijayanti H, Panunggal B, Syauqy A. ASI Eksklusif dan Asupan Energi Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6-24 Bulan di Jawa Tengah. J Nutr Coll [Internet]. 2020;9(2):106–13. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/
  5. Hatijar H. The Incidence of Stunting in Infants and Toddlers. J Ilm Kesehat Sandi Husada. Sandi Karsa Polytechnic Makassar; 2023 Jun 1;12(1):224–9
  6. Munira SL. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta; 2023
  7. Adriani P, Aisyah IS, Wirawan S, Hasanah LN, Idris, Nursiah A, et al. Stunting Pada Anak [Internet]. 2022. Available from: https://www.researchgate.net/publication/364952626
  8. Diniyyah SR, Nindya TS. Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutr. 2017;1(4):341
  9. Prendergast AJ, Humphrey JH. The stunting syndrome in developing countries. Paediatr Int Child Health. 2014;34(4):250–65
  10. Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan JM. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI ) untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian Pustaka. Basic Principles of Complementary Feeding for Infant 6 - 24 Months : A Review. J Pangan dan Agroindustri. 2015;3(4):1646–51
  11. Bening, Salsa., Margawati A. Hubungan Asupan Gizi Makro dan Mikro Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2-5 Tahun di Semarang. Med Hosp. 2016;4((1)):45–50
  12. Astuti S, Megawati G, CMS S. Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya J Apl Ipteks untuk Masy. 2018;7(3):185–8
  13. Rohani S, Puspita L, Isnaini M. Hubungan ASI Eksklusif dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Nipah Kabupaten Tanggamus. J Matern Aisyah (JAMAN AISYAH) [Internet]. 2019; Available from: http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman
  14. Pertiwi ANAM, Dwinata I, Qurniyawati E, Rismayanti R. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Kabupaten Bone Dan Enrekang. J Kesehat Lingkung Indones. Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP); 2024 Feb 1;23(1):101–10
  15. Anggraeni LD, Toby YR, Rasmada S. Analisis Asupan Zat Gizi Terhadap Status Gizi Balita. Faletehan Heal J. 2021;8(02):92–101
  16. Aditianti A, Prihatini S, Hermina H. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Individu Tentang Makanan Beraneka Ragam sebagai Salah Satu Indikator Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Bul Penelit Kesehat. 2016;44(2):117–26
  17. Fauzi M, Wahyudin, Aliyah. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Balita dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. 2020
  18. Dewi AP, Ariski TN, Kumalasari D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-36 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Wellness Heal Mag [Internet]. 2019;1(2). Available from: http://wellness.journalpress.id/index.php/wellness/
  19. Nurmalasari Y, Anggunan, Febriany TW. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan. J KEBIDANAN. 2020;6(2):205–11
  20. Safina SW, Nugraha AT, Nuraini AN, Taradipa FD, Setiadi INA, Rindika L, et al. Kasus Stunting sebagai Salah Satu Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di Kota Salatiga. Maj Geogr Indones. Universitas Gadjah Mada; 2023 Jun 17;37(2):76–83
  21. Uliyanti, Tamtomo DG, Nantanyu S. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. J Vokasi Kesehat. 2017;3(2):67–77
  22. Trisiswati M, Mardhiyah D, Sari SM. Hubungan Riwayat BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Pandeglang. Maj Saintekes. 2021;8(2):61–070
  23. Setiawan E, Machmud R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018 [Internet]. Vol. 7, Jurnal Kesehatan Andalas. 2018. Available from: http://jurnal.fk.unand.ac.id
  24. Aisyah IS, Yunianto AE. Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. J Kesehat Komunitas Indones. 2021;17(1):240–6
  25. Sunartiningsih S, Fatoni I, Ningrum NM. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-24 Bulan. J Kebidanan. 2021;10(2):66–79

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.