skip to main content

Beberapa Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur (Studi Persalinan Prematur di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara)

*Hanik Yuniwiyati  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro;, Indonesia
Moh Arie Wuryanto  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro;, Indonesia
Sri Yuliawati  -  Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro;, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Preterm delivery occurs before 37 weeks gestation. One of the causes of high infant mortality rate in Banjarnegara district in 2013 due to preterm birth (36,53%). The purpose of this study was to analyze the risk factors associated with the incidence of preterm delivery. The method used was a quantitative method with case control design. This study consisted of 69 cases and 69 controls. Samples were taken by simple random sampling. Data analysis used chi square test with α= 95%. The results showed correlation between age (OR=2,412 (1,188-4,900)), hemoglobin concentration (OR=3,514 (1,631-7,571)), mid upper arm circumference (OR=2,605 (1,200-5,656)), gestational weight gain (OR= 10,384 (4,524-23,833)), history of preterm delivery (OR=9,750 (2,790-34,071), family income (OR=6,535 (3,100-13,776)), and antenatal care (OR=7,708 (3,310-17,952)) with preterm delivery. There were no correlation between parity, body mass index pre-pregnancy, status of cigaretee smoke exposure and presence concomitant diseases. Advice for Health Service by Midwife to have a personal blood test tool to measure hemoglobin levels of pregrant women, so Midwife can check and monitor status of anemic pregnant women directly and actively provide information about the risk factors for preterm delivery, partiulary weight gain according to the recommendation from Institute of Medicine. To pregnant women should be routine to do antenatal care, so the risk factor of preterm delivery can be known as soon as possible.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Badan Pusat Statistik. National Human Development Report Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2004
  2. BPS, BKKBN, KEMENKES RI. Laporan Pendahuluan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Jakarta: BPS; 2012
  3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Buku Saku Kesehatan Tahun 2013 Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2014
  4. Beck S, Wojdyla D, Say L, Betran A, Merialdi M, Requejo J, et al. The worldwide incidence of preterm birth: a systematic review of maternal mortality and morbidity. [Online].; 2010 [cited 2014 Maret 25. Available from: http://www.who.int/bulletin/volumes/88/1/08-062554.pdf
  5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008
  6. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 Banjarnegara: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara; 2011
  7. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 Banjarnegara: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara; 2012
  8. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Banjarnegara: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara; 2013
  9. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Buku Saku Kesehatan Tahun 2013 Banjarnegara: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara; 2013
  10. WHO, March of Dimes, PMNCH, Save the Children. Born Too Soon: The Global Action Report on Preterm Birth Howson C, Kinney M, JE L, editors. Geneva: World Health Organization; 2012
  11. Krisnadi SR, Effendi JS, Pribadi A. Prematuritas Bandung: PT Refika Aditama; 2009
  12. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010
  13. Christine RE. Analisis Faktor Resiko dan Hubungannya dengan Kelahiran Preterm (Prematur) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Badrul Aini Medan Tahun 2002-2003. Medan: Universitas Diponegoro, Fakultas Kesehatan Masyarakat; 2004
  14. Mutihir JT, Maduka WE. Comparison of Pregnancy Outcome Between Teenage and Older Primigravidae in JOs University Teaching Hospital, Jos, North-Central Nigeria. Anmals of African Medicine. 2006; 5(2)
  15. Proverawati A, Misaroh S. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil Yogyakarta: Nuha Medika; 2010
  16. Paath EF, Rumdasih Y, Heryati. Gizi dan Kesehatan Reproduksi Jakarta: EGC; 2005
  17. Lisonkova S, Janssen PA, Sheps SB, Lee SK, Dahlgren L. The Effect of Maternal Age on Adverse Birth Outcomes: Does Parity Matter? Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2010 Juni
  18. Paembonan N, Ansar J, Arsyad DS. Faktor Risiko Kejadian Kelahiran Prematur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat; 2014
  19. Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan Jakarta: EGC; 1998
  20. Winkjosastro H. Ilmu Kandungan. 2nd ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005
  21. Depkes RI. Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Jakarta: Depkes RI; 2001
  22. WHO. Preterm Birth. [Online].; 2013 [cited 2014 Maret 14. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs363/en/
  23. Malka S, Amiruddin R, Sirajuddin S. Analisis Faktor Risiko Kejadian Kelahiran Prematur di BLUD RSU Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone Tahun 2013. Makasar: Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat; 2013
  24. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010
  25. Al-Obaidly S, Parrish J, Murphy KE, Maxwell C. Maternal Pre-gravid Body Mass Index and Obstetric Outcomes in Twin Gestasions. Journal of Perinatology. 2014 June;(34)
  26. Tatiyanantaporn S. Maternal Risk Factor for Preterm Delivery. Kon Kaen Medical Journal. 2011 Juli
  27. Institute of Medicine. Weight gain during pregnancy: reexamining the guidelines Washington DC: The National Academy Press; 2009
  28. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2009
  29. Krisnadi SR, Pramatirta AY, Siddiq A, Sitanggang E. Panduan Pengelolaan Persalinan Preterm Nasional Bandung: Himpunan Kedokteran Fetomaternal Pogi; 2011
  30. Fitri A, Lang C, Framitasari D, Ratnasari F, Ringgo F, Hadiansyah H, et al. Hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Risiko Kejadian Persalinan Preterm di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Journal Universitas Indonesia. 2014 April; 2(1)
  31. WHO. Antenatal Care Module Reference Material Geneva: who; 2012
  32. Rahmaniar M, Taslim N, Bahar B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Tampa Padang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Media Gizi Masyarakat Indonesia. 2013; 2(2)
  33. Choirunnisa. Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kota Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Fakultas Kedokteran; 2010
  34. Waryono. Gizi Reproduksi Yogyakarta: Pustaka Rihama; 2010
  35. Xinxo S, Bimbashi A, Kakarriqi EZ, Zaimi E. Association Between Maternal Nutritional Status of Pre Pregnancy, Gestasional Weight Gain and Preterm Birth. Mat Soc Med. 2013 Maret; 25(1)
  36. Cunningham FG, Leveno KJ, Hauth JC, Gilstrap III LC, Wenstrom KD. Obstetri Williams. 21st ed. Jakarta: EGC; 2005
  37. Saptary D. Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Tahun 2011. Bandung: Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran; 2011
  38. Krisnadi SR, Effendi JS, Pribadi A. Prematuritas Bandung: PT Refika Aditama; 2009
  39. Ningsih R, Indrasari N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kelahiran Bayi Prematur. Lampung: Poltekes Kemenkes Tajung Karang, Kebidanan; 2010
  40. Koniyo MA, Hakim BHA, Arsin AA. Determinan Kejadian Kelahiran Bayi Prematur Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal Masyarakat Epidemiologi. 2013 Januari-Juni; 1
  41. Depkes RI. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi Bayi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui (Pedoman Petugas Puskesmas) Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat; 2002
  42. Depkes RI. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat; 2009

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.