skip to main content

CIREBON CULTURAL CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

*RYANNOVELLA CHANDRA KRISHNA  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perkembangan Kota Cirebon semakin maju terutama dalam sektor kesenian dan pariwisata. Semakin berkembangnya kesenian di Kota Cirebon ini ditandakan dengan terdapat cukup banyaknya sanggar kesenian, di antaranya terdapat sebanyak 137 sanggar yang masih
terdaftar di Disporabudpar Kota Cirebon. Di Kota Cirebon juga terdapat beraneka ragam kuliner khas Cirebon dan kebudayaan keraton yang merupakan salah satu peninggalan paling bersejarah selama Kota Cirebon berdiri. Yang paling terkenal dari kebudayaan dan kesenian
Cirebon adalah Kirab Budaya, Festival Keraton Nusantara, Festival Seni dan Budaya Pesisiran, Festival Gotrasawala, Sintren, Tari Topeng, dan Batiknya. Atas hal-hal yang telah dijelaskan di atas, salah satu usulan dari pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan ini adalah
dengan membangun sebuah Cultural Center di wilayah strategis Kota Cirebon dengan pendekatan Arsitektur Hijau sebagai wadah dari pusat kegiatan, pengembangan, edukasi, pelestarian, dan bentuk apresiasi terhadap peninggalan seni dan kebudayaan Kota Cirebon.

Fulltext View|Download
  1. Lawson, Fred (2000). Congress, Convention and Exhibition Facilities:
  2. Planning, Design and Management. Michigan University,
  3. Architectural 2000
  4. BPS (2012) Peraturan Daerah Kota Cirebon No. 8 Tahun 2012 tentang
  5. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011-2031
  6. Irhomi,
  7. T.O. (1980) Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Gramedia

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.