BibTex Citation Data :
@article{JPPS9944, author = {AZAM IHSANUL AMAL}, title = {BANDAR LAMPUNG CREATIVE HUB}, journal = {Jurnal Poster Pirata Syandana}, volume = {2}, number = {01}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Hal ini dibuktikan dengan perhatian pemerintah Indonesia lewat program Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang menjadikan Bandar Lampung sebagai kota pertama (kick off) dalam rangkaian BEKFRAF Developer Day 2019, selain itu juga BEKRAF ikut mendorong pertumbuhan programmer Lampung dengan mengadakan pelatihan programming bekerja sama dengan PT. Kolaborasi Ide Kreatif (Kolla Space) menyelenggarakan Coding Mum di Rumah Kreatif BUMN Lampung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bandar Lampung menjadi kota dengan kontribusi jumlah unit usaha sekaligus pelaku ekonomi kreatif terbanyak di Propinsi Lampung, yaitu sebanyak 20,23% atau 36.113 dari total 178.511 unit usaha ekonomi kreatif, dengan pelaku ekonomi kreatif 58,05% atau 447 dari total 770. Pelaku ekonomi kreatif didominasi oleh mahasiswa yaitu 43,29% dari 770 total pelaku ekonomi kreatif. Ada beberapa masalah utama yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif di Bandar Lampung, yaitu sudah punya ide usaha tapi tidak punya ruang untuk memproduksi, memasarkan dan mengelola usahanya, tidak memiliki fasilitas yang menunjang produk usaha maupun keterbatasan dalam adanya pengetahuan dalam mengoperasikan peralatan produksi, serta kurang adanya ruang bersama untuk menampung kegiatan jika terdapat program dan pelatihan entrepreneurship & craftsmanship rutin dengan pakar-pakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kuratornya. }, issn = {2715-6397}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpps/article/view/9944} }
Refworks Citation Data :
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Hal ini dibuktikan dengan perhatian pemerintah Indonesia lewat program Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang menjadikan Bandar Lampung sebagai kota pertama (kick off) dalam rangkaian BEKFRAF Developer Day 2019, selain itu juga BEKRAF ikut mendorong pertumbuhan programmer Lampung dengan mengadakan pelatihan programming bekerja sama dengan PT. Kolaborasi Ide Kreatif (Kolla Space) menyelenggarakan Coding Mum di Rumah Kreatif BUMN Lampung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bandar Lampung menjadi kota dengan kontribusi jumlah unit usaha sekaligus pelaku ekonomikreatif terbanyak di Propinsi Lampung, yaitu sebanyak 20,23% atau 36.113 dari total 178.511 unit usaha ekonomi kreatif, dengan pelaku ekonomi kreatif 58,05% atau 447 dari total 770. Pelaku ekonomi kreatif didominasi oleh mahasiswa yaitu 43,29% dari 770 total pelaku ekonomi kreatif.Ada beberapa masalah utama yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif di Bandar Lampung, yaitu sudah punya ide usaha tapi tidak punya ruang untuk memproduksi, memasarkan dan mengelola usahanya, tidak memiliki fasilitas yang menunjang produk usaha maupun keterbatasan dalam adanya pengetahuan dalam mengoperasikan peralatan produksi, serta kurang adanya ruang bersama untuk menampung kegiatan jika terdapat program dan pelatihan entrepreneurship & craftsmanship rutin dengan pakar-pakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kuratornya.
Last update:
JURNAL POSTER PIRATA SYANDANA (ISSN : 2715-6397)
Mailing Address:
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : jpps@arsitektur.undip.ac.id
indexed by googlescholar, portal garuda