skip to main content

KAWASAN BISNIS UNDIP – CONVENTION AND EXHIBITION CENTER UNDIP

*RASHIF IMADUDDIN LUQMAN  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sebagai kota besar, Semarang memiliki akomodasi dibidang transportasi
berskala internasional, yang menjadikan Kota Semarang sebagai gerbang
internasional bagi Indonesia. Sesuai data statistik, hal ini berdampak kepada
peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke
Kota Semarang dalam tiga tahun terakhir. Peningkatannya berbanding lurus dengan
kegiatan industri pariwisata MICE di Kota Semarang. Dengan peningkatan jumlah
kegiatan 2,5% dan peserta kegiatan 5% tiap tahunnya. Namun di Kota Semarang,
masih sedikit gedung konvensi yang mempu menampung lebih dari 5.000 orang
jika disesuaikan dengan gedung konvensi berskala internasional.
Dibutuhkan convention and exhibition center dapat
mengakomodasi berbagai macam kegiatan MICE berskala nasional hingga
internasional. Dengan perhatian khusus pada salah satu kegiatan yang berjenis
pertunjukan atau festival musik. Karena memiliki tingkat kompleksitas yang lebih
tinggi dibanding kegiatan konvensi maupun eksibisi lainnya.Desain convention and
exhibition center berskala internasional dengan penataan akustik, struktur
auditorium dengan kapasitas lebih dari 5.000, dan konsep flesibilitas ruang untuk
menjawab kegiatan unggulan yang dapat diselenggarakan di bangunan tersebut.

Fulltext View|Download
  1. Altman, Irwin, dan Low, Setha M. (1992) Place Attachment. Boston, MA : Springer US
  2. Kesrul, M. (2004). Meeting Incentive Trip Conference Echibition. Yogyakarta: Graha Ilmu
  3. Hashemnezhad, Hashem, dkk. (2013). “Sense of Place” and “Place Attachment”. International Journal of Architecture and Urban Development, Vol.3, No.1. Hal. 70

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.