skip to main content

TEMPAT REHABILITASI AUTISME HIPOSENSITIF DENGAN PENDEKATAN SENSORY DESIGN

*MIRA ANNISA REZEKI  -  Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Di Jawa Tengah menurut data statistika sekolah luar biasa tercatat bahwa jumlah
penyandang autismenya adalah sebesar 53 orang. Faktual di lapangan, sekolah maupun rehabilitasi
autisme yang ada sampai saat ini menggabungkan autisme yang memiliki karakteristik yang
berbeda yaitu gangguan persepsi sensorik hipersensitif dan hiposensitif. Padahal, kebutuhan antar
hypersensitive autism dengan hyposensitive autism sangatlah berbeda, yang dalam penanganan
integrasi sensoriknya untuk pemberian stimulasi sensoriknya juga berbeda.
Oleh sebab itu, dibutuhkan fasilitas rehabilitasi autisme yang terletak di Kota Semarang
sebagai ibukota Jawa Tengah yang dapat menyesuaikan kebutuhan autisme yang berkarakteristik
hyposensitive sensory. Tempat Rehabilitasi Autisme Hiposensitif adalah sebuah tempat rehabilitasi
bagi autisme yang didukung dengan desain yang disesuaikan pada kebutuhan autisme
berkarakteristik Hyposensitive Sensory. Tempat Rehabilitasi Autisme Hiposensitif dengan
pendekatan Sensory Design yang diharapkan mempu menjadi wadah bagi penderita autisme
Hyposensitive Sensory dalam mengembangkan integrasi sensorik dan potensi diri

Fulltext View|Download
  1. Bogdashina, O. (N.D.). Sensory Hyper- And Hyposensitivity In Autism. Retrieved
  2. From 2014 Website: ttps://Integratedtreatmentservices.Co.Uk/Blog/Sensory-HyperHyposensitivity-Autism/
  3. Dodd,S. (2005). Understanding Autism. Retrieved
  4. From
  5. Https://Books.Google.Co.Id/Books?Id=Xqziicu7wxcc
  6. Lupton, E., & Lipps, A. (2018). The Senses: Design Beyond Vision. Retrieved From
  7. Https://Books.Google.Co.Id/Books?Id=6fljdwaaqbaj

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.