skip to main content

REDESAIN TAMAN BUDAYA RADEN SALEH SEMARANG

*HANIFAH RAHMI MAULIDANI  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kota Semarang memiliki tagline dalam city branding “Variety of  Culture” yang juga berdampak pada keanekaragaman kesenian. Inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.  TBRS menjadi langkah awal Pemerintah Kota Semarang untuk pengembangan kesenian di Semarang. Namun, gedung-gedung yang diperuntukan dalam kegiatan pertunjukan dan aktivitas kesenian masih kurang memadai, terutama dari segi akustik ruang dan mayoritas sudah mengalami kerusakan yang dapat membahayakan pengguna. Oleh karena itu, TBRS perlu
diredesain guna menghidupkan dan mengembalikan fungsinya sebagai taman budaya yang  rekreatif dan edukatif. Pendekatan Arsitektur yang digunakan adalah Arsitektur Kontemporer.

Fulltext View|Download
  1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang. 2011. Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
  2. Tahun 2011 - 2031
  3. www://http.tamanismailmarzuki.jakarta.go.id., Taman Budaya Ismail Marzuki Jakarta, diakses tanggal 2 April 2019
  4. www://http.archdaily.com., Perfoming Art Center, diakses tanggal 12 April 2019

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.