skip to main content

PERANCANGAN APARTEMEN MID - RISE PEKUNDEN DI KOTA SEMARANG

*JIHAN HAFIZ BAGASKARA  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Rusun Pekunden merupakan rusun yang dibangun pada tahun 1992 dan masih berdiri hingga sekarang. Penghuninya berasal dari latar belakang pedagang dan pengusaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wiryanti, dkk tahun 2015 yang berjudul Evaluasi Rumah Susun Berdasarkan Kaidah Layak Huni dan Berkelanjutan disimpulkan bahwa dari aspek kecukupan ruang, kepemilikan, dan sosial ekonomi menyatakan bahwa Rusun Pekunden tidak layak huni dan tidak berkelanjutan sehingga perlu dilakukannya pembenahan supaya menjadi layak huni dan tetap berkelanjutan. Pak Hartoyo selaku perwakilan Paguyuban Rusun Pekunden mengaku bahwa permitaan sewa banyak yang tidak mampu dilayani Rusun Pekunden. Permintaan tersebut banyak karena lokasinya strategis di pusat Kota Semarang. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia terkait Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerahdan Status Kepemilikan Rumah Kontrak/Sewa (2009-2017), tahun 2015 yang mulanya 14,99% di tahun2016 meningkat menjadi 15,38% dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi 16,51%. Sehingga berangkat dari hal tersebut perlu dilakukannya penambahan hunian untuk disewakan. Berangkat dari hal – hal tersebut, perlu adanya perencanaan ulang yaitu merancang sebuah apartemen. Dengan peraturan ketinggian bangunan sesuai batas KKOP yaitu 45 meter maka apartemen jenis mid-rise dengan ketinggian 6 – 10 lantai merupakan apartemen yang sesuai dan ideal dibangun pada lokasi lahan Rusun Pekunden. Dengan memperhatikan penghuni yang mayoritas MBR dan mayoritas pedagang maka titik berat dari desain apartemen mid – rise ini adalah dengan pendekatan Fleksibilitas Arsiktektur penekanan compact design untuk mendapat rancangan yang low maintenance

Fulltext View|Download
  1. Akmal, I. (2007). Menata Apartemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  2. Akmal, I. (2012). Small & Budget House. Jakarta: Imaji
  3. Amole, O. O., & Eziyi, O. I. (2011). Assesment of The Qualitative Adequacy of Newly Constructed. Property Management
  4. Arianti, D. (2015, 09 17). Urbanization and Suburbanization in Jakarta. Diambil kembali dari Indonesia's Urban Studies: https://www.99.co/blog/indonesia/inilah-perbedaan-rumah-susunapartemen-dankondominium
  5. Chiara, J. D., & Callender, J. (1983). Time-Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill International Company Book

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.