skip to main content

Perancangan Escape Zone Berbasis Resilient dan Modular Architecture dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular Minangkabau di Sumatra Barat Strategi Siaga Pra dan Pasca Bencana Terhadap Ancaman Megathrust di Indonesia.

*Keisha Nauly  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Sumatra Barat menghadapi ancaman signifikan dari gempa Megathrust akibat lokasinya di zona pertemuan lempeng tektonik. Infrastruktur mitigasi bencana yang minim memperkuat urgensi perancangan zona evakuasi yang tangguh. Penelitian ini mengusulkan desain zona evakuasi dengan pendekatan arsitektur resilient dan modular, yang mengintegrasikan teknologi modern dengan kearifan lokal Minangkabau. Zona permanen prevention center memanfaatkan teknologi base isolation sebagai adaptasi pondasi umpak, memberikan ketahanan maksimal terhadap gempa besar. Sementara itu, zona temporer shelter dirancang menggunakan pondasi umpak tradisional dan sistem sambungan vernakular Minangkabau yang fleksibel dan mudah dibangun. Pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan aspek ketahanan fisik, tetapi juga keberlanjutan sosial dan budaya. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana masyarakat Sumatra Barat sekaligus menjadi referensi bagi pengembangan infrastruktur mitigasi bencana di wilayah lain Kata Kunci: Megathrust, Resilient Architecture, Modular Architecture, Neo-Vernakular Minangkabau, Base Isolation, Pondasi Umpak
Fulltext View|Download
  1. Anwar, H., Krisdiyanto, D., & Novriansyah, A. (2020). Karakteristik Mekanik Bambu Laminasi sebagai Alternatif Material Konstruksi Berkelanjutan. Jurnal Teknik Sipil ITB, 27(2), 151- 160. Aulia, D. N., Gunadi, I. A., & Sabri, E. (2018). Perbandingan Sistem Sambungan Kayu Tradisional Minangkabau dengan Sistem Sambungan Kayu Modern Jepang dalam Konteks Ketahanan Gempa. Jurnal Arsitektur EIJA, 4(2), 77-86. Aulia, et al. (2018). Penerapan Arsitektur Tradisional Minangkabau pada Bangunan Perkantoran Bukittinggi. Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “KORIDOR”, 9(2), Juli 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2015). Pedoman Pembangunan Hunian Sementara Pasca Bencana. Jakarta: BNPB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2009). Kajian tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia jilid 2. Japan International Cooperation Agency. Boen, T. (2006). Observed reconstruction of houses in Aceh seven months after the Great Sumatra Earthquake and Indian Ocean Tsunami of December 2004. Earthquake Spectra, 22(S3), 803-818. Darini. (2023). Analisa Elemen-elemen Struktur Tahan Gempa Rumah Sederhana pada Arsitektur Nusantara Rumah Gadang. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 7(2), 367-376. Erna, et al. (2021). Identifikasi percepatan tanah maksimum dan intensitas gempa bumi di Sumatra Barat. Geocelebes, 5(2), 144-158. Faisal, G., Octavianti, T., & Wahyudi, A. (2021). Pembelajaran dari Arsitektur Vernakular untuk Inovasi Bangunan Tahan Gempa Modern: Studi Kasus Rumah Gadang dan Bangunan Jepang. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 10(1), 39-52. Fadly, F., Murakami, K., Inomo, H., & Fujii, T. (2019). Desain Arsitektur Tanggap Bencana: Studi Kasus Shelter Evakuasi Tsunami di Padang. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 8(1), 230-237. Fitriani, L., & Suparman, A. (2021). Inovasi Teknologi dalam Sistem Pasak Arsitektur Neo- Vernakular Minangkabau. Jurnal Sains dan Teknologi, 10(2), 85-94. Gantino, Habibi. (2017). Rumah Gadang yang Tahan Gempa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ginigaddara. (2023). Resilience and Performance of Prefabricated Modular Buildings Against Natural Disasters. Electronic Journals for Science and Engineering International (EJSEI). Imani, et al. (2021). Asesmen Pondasi Umpak Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Gempa Pada Bangunan Rumah Gadang Minangkabau. Rang Teknik Journal, 4(2), Juni 2021. http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL ISSN 2599-2081. Iswanto, D., Suryatmojo, H., & Harisuseno, D. (2016). Desain Hunian Sementara Pasca Bencana dengan Sistem Modular. Jurnal Permukiman, 11(2), 54-63. Kusuma, P. D., Widyastuti, D. A., & Rahman, A. (2021). Bambu Laminasi dalam Arsitektur Neo- Vernakular: Aspek Keberlanjutan dan Ekonomi. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 8(3), 218-229. Kusumastuti, R. D., Viverita, V., Husodo, Z. A., Suardi, L., & Danarsari, D. N. (2017). Enhancing disaster awareness in Indonesia. International Journal of Disaster Risk Reduction, 22, 166- 174. Lassa, J. A. (2018). Prioritizing Disaster Risk Reduction in National Development: Towards Integrated Disaster Management in Indonesia. In Disaster Risk Reduction in Indonesia (pp. 119-140). Springer, Cham. Maharani, I., & Faisal, G. (2022). Makna Kultural dalam Arsitektur Neo-Vernakular Minangkabau Kontemporer. Jurnal Studi Budaya Nusantara, 6(2), 340-352. Manthani. (2019). Desain dan Analisis Struktur Bangunan Adat Sumatera Barat Terhadap Ketahanan Gempa. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 4(1), April 2019. Morisco. (2006). Bambu: Struktur dan kegunaannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Natawidjaja, D. H. (2018). Updating active fault maps and sliprates based on repetitive large magnitude earthquakes in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 118(1), 012001. Oktavia, A. M., & Yulianto, P. P. (2019). Tektonika Rumah Gadang Sebagai Bentuk Struktur Konstruksi Yang Ramah Gempa. Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA), 655–663. Peraturan Daerah Kota Pariaman. Primadona, S., Yusuf, M., & Hakim, L. (2020). Filosofi dan Teknik Konstruksi Sistem Pasak dalam Arsitektur Tradisional Minangkabau. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, 3(2), 108-120. Prihatmaji, Y. P., Kitamori, A., & Komatsu, K. (2014). Traditional Javanese wooden houses (joglo) damaged by May 2006 Yogyakarta earthquake, Indonesia. International Journal of Architectural Heritage, 8(2), 247-268. Prawiro, R. A., & Indraprastha, A. (2020). Analisis Komparatif Sistem Pondasi Rumah Gadang dan Sistem Base Isolation pada Bangunan Tahan Gempa Modern di Jepang. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, 3(2), 105-118. Purbani, et al. (2018). Penentuan Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) untuk Gempa Bumi dan Tsunami dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis, Kota Pariaman, Propinsi Sumatera Barat. Jurnal Universitas Indonesia. Purwanto, E., & Takahashi, M. (2015). Flexibility of Spatial Planning in Low-income Residential Area. Procedia Environmental Sciences, 28, 419-426.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.