Abstract
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro memiliki kebutuhan strategis untuk menghadirkan fasilitas laboratorium kelautan yang berlokasi dekat dengan ekosistem laut guna menunjang pembelajaran dan penelitian secara langsung (in situ). Saat ini, lokasi kampus utama di Tembalang yang jauh dari pesisir menjadi tantangan bagi efektivitas kegiatan akademik kelautan. Oleh karena itu, kawasan Teluk Awur di Jepara, yang berada dekat dengan laut, menjadi lokasi potensial untuk pengembangan laboratorium terpadu. Laboratorium ini dirancang tidak hanya sebagai pusat riset dan pendidikan, tetapi juga sebagai sarana konservasi dan edukasi publik yang dilengkapi fasilitas seperti oceanarium interaktif, ruang seminar, serta area konservasi mangrove. Dengan pendekatan Universal Design, laboratorium ini diharapkan mampu mengakomodasi seluruh pengguna, termasuk penyandang disabilitas, serta menjadi model pengembangan berkelanjutan di bidang kelautan.